Penamaan aplikasi Bahasa Arab dengan nama Quthrub dan Quthrubii adalah nama yang sangat sesuai, saya yakin nama ini bukan asal-asalan, dan ketika saya coba mencari informasi tentang Quthrub ternyata benar, Quthrub adalah nama seorang ahli bahasa Arab, murid dari Sibawaih, yang dikenal sebagai amirul mukminiin dalam bahasa Arab.
Dalam portal pustaka online wikipedia bahasa Arab disebutkan bahwa Quthrub adalah nama dari Abu Ali Muhammad bin Al-Mustanirin Ahmad Al-Bashri, salah satu imam dalam bahasa arab ketika masanya, banyak menyelisihi Sibawaih dalam beberapa hal.
Dia dipanggil quthrub berawal dari keseringan Sibawaih mendapatkan Abu Ali setiap kali keluar dari rumahnya untuk melaksanakan salat Subuh untuk menuntut ilmu, dengan harapan Abu Ali mendapatkan waktu private untuk belajar dan bertanya kepada Sibawaih. Lalu ia mengatakan: “Kamu itu seperti melata malam yang selalu bergerak dan tak pernah istirahat”. Maka sejak itu Abu Ali mendapat julukan Quthrub dan lebih dikenal dengan panggilan tersebut. Dikenal oleh ahli bahasa sebagai orang pertama yang membuat tsulatsi yang dikenal dengan Tsulatsi Quthrub.
Quthrub lahir di Bashrah, ketika dewasa dia mulaia belajar Bahasa Arab dari ahlia bahasa di zamannya, orang pertama yang menjadi gurunya adalah Sibawaih dan menjadi gurunya yang paling lama, selanjutnya dia belajar dari Isa bin Umar Ats-Tsaqafi dan Yunus bin Habib.
Quthrub mengajar anak Abu Dulaf Al-Qasim bin Isa, beliau condong kepada faham Muktazilah karena beliau lahir dari keluarga berfaham Muktazilah, maka ketika beliau menulis tafsir, beliau enggan untuk memperkenalkannya ke khalayak umum karena takut dari tanggapan jelek masyarakat umum.
Quthrub menyelisihi beberapa ahli nahwu dalam hal tujuan dari I’rab, menurut dia alif, wawu dan ya’ dalam mustanna dan jama’ sama dengan kedudukan fathah, kasrah dan dhammah dalam i’rab.
Menurut ahli bahasa Ibnu Duraid dan Tsa’lab kata Quthrub berarti hewan kecil yang banyak bergerak. Abu Ali atau Quthrub adalah orang pertama yang membuat mutsalats dalam bahasa arab yang kemudian dikenal dengan mutsalats quthrub, yang banyak diikuti oleh Al-Bathlayusi, Al-Khatibdan Al-Balnasi. Kitab ini telah disyarh oleh Dhiyauddin AbulIzz Al-Mughits bin Alawi Al-Baghdadi Al-Lughawi Al-Hanbali yang wafat pada tahun 583 H. Kesibukannya selain mengarang dan menulis buku adalah menjadi guru dari Amir Abu Dalf Al-Ajli.
Ia juga orang pertama yang menulis risalah tentang fi’il-fi’il mabni. Quthrub wafat di Baghdad pada tahun 206 H.
Karangan-karangannya:
- Ma’ani al-quran
- Kitab an-Nawadir
- Kitab al-Azminah
- Kitab al-adhdad
- Khulqul insan
- Gharibul hadits
- Kitab al-ilal fin nahwi
- Kitab al-isytiqaq
- Kitab al-qawafi
- Kitab al-ushul
- Kitab as-shifat
- Khuluqul fursi
- Ar-raddu alal mulhidin
- Kitab al-Ashwat
- Kitab al-firaq dan yang lainnya.
Kisah Mutsalats Quthrub
Quthrub mengumpulkan dalam bukunya kata-kata yang tersusun dari tiga huruf yang mempunyai 3 harakat dan berbeda-beda maknanya. Beliau kumpulkan dalam bentuk natsr (paragraf) bukan nadham (puisi). Bukunya kecil tapi sarat dengan ilmu, beliau lah yang memberi jalan kepada orang-orang setelah beliau untuk meneruskan pekerjaan beliau.
Syaikh Syarafuddin Al-Andalusi ketika men-syarh kitab Mutsalats Quthrub menyebutkan bawah awalnya buku ini belaiu tulis dalam bentuk paragraf, kemudian ketika beliau berjalan ke kota Albahansa bertemu dengan Abu Bakar Al-Warraq yang menyempurnakannya.
Nadham Mustalats Quthrub
Saya tertarik dengan bacaan Mutsalats Quthrub dari Syaikh Ukasyah dan Aisyah Lawal yang saya dapatkan dari Al-Hirz Institute. Syaikh Ukkasyah, beliau yang mendidik Hamzah yang dulu menang juara 2 pas lomba Al-Qur’an di Dubai dan ust Abdurrohim juara 4.
Mendengar bacaan keduanya sangat terharu karena suaranya Syaikh Ukasyah indah lebih lagi suara Aisyah, sangat merdu. Masya Allah.
Dan berikut video dari bacaan Aisyah Lawal.
Sebelah kanan Syaikh Ukasyah dan sebelah kiri ayahnya Aisyah.
PDF Nadzom Mutsallats Quthrub
Nadzom Mutsallats Quthrubi versi Archive.org
Nadzom Mutsallats Quthrubi versi yg dibaca syaikh Ukkasyah