Bapak Psikologi Islam Dunia, Prof. Malik Badri Telah Tiada

Prof. Dr. Malik Badri telah meninggalkan kita. Salah satu karya monumentalnya, “Dilema Psikolog Muslim” menjadi buku wajib bagi pelajar piskologi Islam. Ilmuan dari dunia Barat dan Timur mendoakan beliau, semoga Allah SWT memberikan ketenangan di kuburnya. Bagi yang belum mengetahui profil Dr. Malik Badri, berikut ini senarai tokoh psikologi Islam ini.

Profil Prof. Dr. Malik Badri

Professor Dr. Malik Badri, Fellow di UIAM , Senior Consultant (Clinical Psychologist), lahir di Rufa’a-Sudan 16 Februari 1932.

Pada tahun 1956, mendapatkan gelar Sarjana dan Diploma in education pada American University of Beirut dengan capaian memuaskan. Program Magister dilanjutkannya pada universitas yang sama tahun 1958.

Tahun 1961 mendapatkan Ph.D dari University of Leicester-Inggris dan Postgraduate Certificate of Clinical Psychology dari Dept. Psikiatri, Middlesex Hospital Medical School of London University tahun 1966.

Anggota the British Psychological Society tahun 1977 dan pemegang gelar C.Psychol, anggota dewan pakar UNESCO, dan pendiri International Association of Muslim Psychologists. Tahun 2003 meraih penghargaan medali Shahid Zubair (penghargaan tertinggi untuk pencapaian akademik) dari Presiden Sudan dan Ahfad University.

Guru besar dan Dekan di beberapa kampus, dekan fakultas pendidikan pada Universitas Khartoum dan Juba, Dewan ahli dan Professor pada ISTAC International Islamic University of Malaysia.

Membangun dan mengembangkan departemen psikologi seperti pada Universitas Imam Mohammad bin Saud-Riyadh dan Dept. Psikologi terapan pada Universitas Khartoum.

Professor Badri juga sebagai psikolog klinis senior pada beberapa rumah sakit dan klinik di Afrika dan Timur Tengah serta penggagas dibukanya Psikologi Klinik pada Universitas Riyadh-Saudi Arabia tahun 1971.

Atas pengabdian dan dedikasinya bagi Psikologi Islam dunia, pada tanggal 16 Februari (yang merupakan hari lahir Prof.Badri) ditetapkan sebagai hari Psikologi Islam dunia dan merupakan Bapak Psikologi Islam Dunia.

Baca juga:   Surat Dari Gaza Untuk Indonesia

Dilema Psikolog Muslim

Pakar bernama lengkap Malik Babikir Badri ini dikenal luas lewat bukunya The Dilemma of Muslim Psychologists (Dilema Psikolog Muslim). Selain buku ini, beberapa bukunya yang fenomenal antara lain: “Islam and Analytical Psychology,” “Islam and Alcoholism,”, “The Catastrophe of AIDS.”, “Contemplation: An Islamic Psychospiritual Study” and “Sustenance of the Soul”

Menurut Malik Badri, ketidakselektifan psikolog muslim, menurutnya, telah menyebabkan mereka mengikuti pola pikir dan pendekatan kaum Yahudi dan Kristen, meskipun cara itu berkualitas rendah dan tidak islami.

Persis seperti dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadis: “… bahkan jika mereka masuk ke dalam lubang biawak pun, orang Islam tanpa pikir panjang akan mengikutinya.” Yakni mengambil bulat-bulat psikologi Barat modern dan menerapkannya di dunia Islam.

Lebih lanjut dalam karya nya ini diungkapkan bahwa psikologi memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, hanya beberapa saja yang layak disebut sains adapun lainnya adalah pseudo science.

Hal yang demikian penting diketahui bagi psikolog Muslim, untuk pandai memilah mana yang berguna dan mana yang bermasalah. Misalnya, umat muslim jelas menolak asumsi psikologi behavioristik bahwa manusia itu hewan belaka. Tetapi terapi behavioristik yang menekankan pentingnya imbalan dan ganjaran boleh saja diterapkan. Namun sebagai muslim alangkah baiknya kalau diikuti juga petunjuk dan tuntunan Islam dalam menangani penderita. Disinilah perlunya psikolog muslim juga memiliki wawasan keilmuan Islam yang memadai.

Islamisasi Psikologi

Pandangannya mengenai Islamisasi Psikologi terbagi dalam dua teori.

  • Pertama, dengan cara mengubah orang menjadi muslim yang lebih baik.
  • Adapun yang kedua, dengan cara menjadikan psikologi sebuah ilmu yang sesuai dan bermanfaat bagi umat Islam “to use Islam to help Muslims”.
Baca juga:   Menelisik Tema Kesadaran Sejarah

Proses Membangun Psikologi Islam

Menurutnya, membangun psikologi Islam tidak semudah membalik telapak tangan. Ia memerlukan kerja kolektif yang serius dan memakan waktu lama.

Prosesnya terdiri dari tiga tahap.

  • Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengkaji secara intensif karya-karya ilmuwan Muslim tentang jiwa manusia (khazanah Islam klasik).
  • Tahap berikutnya, setelah kajian-kajian semacam itu dilakukan, sedikit demi sedikit membangun psikologi yang berangkat dari kebutuhan dan worldview umat Muslim.
  • Sesudahnya gagas teori-teori dan metode-metode baru untuk riset dan terapi Sehingga psikologi Islam itu bukan sekadar justifikasi ilmu Barat dengan dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis.

Prof. Badri telah menyelamatkan kita dari terapi psikoanalisis Freud sejak tahun 70-an yang sebagian besar teorinya bertentangan dengan Islam.

Psikoanalisa Freud memandang aktivitas manusia merupakan proses mental dan proses aktivitas sadar dan tidak sadar dalam diri manusia.

Psikologi behaviorisme dari Skinner dan Watson yang memandang bahwa aktivitas manusia bukan dipengaruhi oleh aktivitas kesadaran dalam diri, melainkan adaptasi perilaku dan pembelajaran dikendalikan oleh prinsi-prinsip asosiasi.

Selanjutnya psikologi humanistik yang memandang manusia pada dasarnya memiliki potensi-potensi yang baik, manusia memiliki otoritas atas kehidupan dirinya sendiri, manusia adalah makhluk sadar, mandiri, dan pelaku aktif yang dapat menentukan perilakunya.

Perbedaan Psikologi Islam dan Psikologi Sekuler

Melalui buku dan penelitiannya, Badri menunjukkan bahwa psikologi Islam memiliki perbedaan metodologi dengan psikologi sekuler. Psikologi Islam menekankan kebenaran ontologik, mengejar makna dan esensi, bukan hanya gejala, sementara psikologi sekuler lebih mendasarkan kepada kebenaran epistemologis dan kebenaran cara yang ditempuh.

Dalam psikologi Islam ada beberapa pendekatan psikologi yaitu pendekatan skriptualis berdasarkan Al-Quran dan Hadis secara literal, pendekatan falsafi yang menekankan prosedur berpikir filsafat berdasarkan aturan Al-Quran, pendekatan sufi (tasawuf), pendekatan pragmatis yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:   ICD Journey di Camp Hulu Cai

Semoga ke depan makin banyak psikolog Muslim yang meneruskan legasi Prof. Badri dan mengedepankan psikologi islamik saintifik. Menyajikan buku-buku referensi bermutu berlandaskan inspirasi Al-Quran dan Hadis.

Maka dari sekelumit biografi dan hasil karya Prof. Badri dalam mengembangkan psikologi Islam, kita berdoa semoga ruhnya di berikan tempat yang tertinggi sebagaimana doa Dr. Alizi Alias, salah satu murid Prof. Badri yang saat ini sebagai konsultan Psikologi Organisasi dan salah satu pendiri Psycospiritual Institute di Malaysia memberikan doa yang indah untuk Prof. Malik Badri atas jasa-jasanya selama hidup.

“Ya Allah. berkahilah jiwa, perilaku, akal pemikiran dan emosi dari Prof. Malik Badri kami yang tercinta. Perannya sama seperti Malaikat Malik yang menjaga Api Neraka. Dia telah menyelamatkan kami dari “api neraka” psikologi sekuler, melindungi kita dari “api neraka” psikoanalisis Freudian, Watsonian dan Skinnerian behaviourisme, humanisme Rogerian, perspektif fisiologis, dan perspektif evolusi. Dia memang seperti “malaikat pelindung” bagi kami. Ya Allah, angkatlah ruhnya lebih tinggi dari tingkatan para malaikat”


Amiin.

Sumber:

Artikel terkait di web


Jumal Ahmad
Islamic Character Development

 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *