Secara umum ada 3 aliran atau jenis metode tahfidz yang sekarang ini dilakukan oleh orang-orang yang menghafal Al-Qur’an, yaitu antara lain:
Menambah Hafalan, Tanpa Muraja’ah
Pada metode ini, targetnya adalah hafal quran dalam waktu sesingkat-singkatnya. Jadi, setiap hari hanya ziyadah atau menambah hafalan saja.
Menambah Hafalan, Muraja’ah Sebagian
Metode inilah yang biasa dipakai di ma’had atau pondok-pondok tahfidz. Setiap hari ada kegiatan ziyadah dan muraja’ah. Tentang jumlah yang dimuraja’ah itu bisa berbeda-beda, misalnya harus 1 juz, 2 juz, atau bergantung jumlah hafalan. Sedangkan caranya juga bisa beda-beda, misalnya: muraja’ah di depan ustad atau ustadzah, muraja’ah partner, muraja’ah berkelompok, gantian per ayat, dan lain-lain.
Menambah Hafalan, Muraja’ah Seluruhnya
Pada metode ini, setiap hari kegiatannya adalah ziyadah dan muraja’ah seluruh hafalan. Artinya, seluruh hafalan yang dimiliki dimuraja’ah dalam satu hari, bahkan ketika jumlah hafalannya sudah 29 juz, maka muraja’ah hari itu juga 29 juz. Apakah ini mungkin terjadi? Mungkin saja. Konsekuensinya, dari pagi hingga malam selalu berinteraksi dengan al-Qur’an.
Sebenarnya tidak ada hafalan tanpa muraja’ah. Jadi, meskipun pada no 1 tidak ada muraja’ah sama sekali saat menghafal, tapi masih ada tugas lagi setelah khatam, yaitu memuraja’ah seluruh hafalannya secara bertahap hingga menjadi mantap.
Jumal Ahmad