3 Kesalahan di Serial Sultan Abdul Hamid

Awal bulan Maret kemarin salah satu perusahaan Film di Turki telah menayangkan beberapa serial perjalanan hidup Sultan Abdul Hamid II yang menjadi khalifah terakhir khilafah Usmani yang berakhir pada tahun 1924 M.

Menyimak perjalanan hidup khalifah Usmani lewat film bisa menjadi cara lain belajar sejarah, terutama bagi orang yang merasakan lebih mudah belajar secara visual atau melihat daripada membaca atau text book.

Serial ini mengisahkan kehidupan Sultan Abdul Hamid terutama ketika beliau menjabat sebagai khalifah selama 33 tahun dari 1876-1909 M. Juga menceritakan bagaimana kekuatan dunia menginginkan kehancuran khilafah dan bagaimana peran Sultan Abdul Hamid menjaga persatuan khilafah.

Turkpress beberapa hari yang lalu menyebutkan kritik dari ahli sejarah Turki bernama ‘Qadir Mish Ughlu’ – mohon maaf kalaua salah menuliskan nama- terhadap serial Sultan Abdul Hamid II.

  • Mereka tidak memakai jas sama sekali, tetapi mengenakan mantel atas yang sampai ke bangian lutut.
  • Khalifah tidak pernah mengizinkan seseorang masuk ke kantornya kemudian dalam posisi duduk, tetapi terus berdiri untuk menghormati seorang khalifah. Beliau menambahkan bahwa pegiat serial ini kurang memahami adab adab kerajaan, sementara khalifah sangat menjaga dan menganggap penting hal ini.
  • Seorang khalifah memiliki dua sifat, dia sebagai seorang khalifah umat Islam dan sebagai seorang Sultan. Sifat sebagai seorang khalifah lebih tinggi daripada Sultan.

Demikian beberapa hal tentang kesalahan dalam Serial Sultan Abdul Hamid II ternyata kesalahan ini tidak banyak dan hanya berkenaan dengan adab, tatacara pakaian dan sopan santun dalam kerajaan.

Selman Kayabaşı / Concept Consultant of Payitaht Abdulhamid Series mengatakan “Dalam acara temu bicata dengan para pemirsa Payitaht-Abdul Hamid bahwa Skenario kami tidak lepas dari kesalahan, dan kami selalu mencoba untuk mereview kembali dengan meminta bantuan para ahli sejarah dan ilmuan.

Baca juga:   Ketika Santriku Epilepsi

Sejak serial ini mulai tayang, mulai banyak muncul buku buku tentang Abdul Hamid dan banyak saudara kita yang mencari informasi tentang Sultan Abdul Hamid II dan keluarganya di media web. Ketertarikan ini juga ada di Macedonia, Tunisia dan Bosnia Herzegovina”. (trdergisi.com)

Dibalik layar Serial Payitaht Abdülhamid

  • Penulis Skenario: Osman Bodur dan Uğur Uzunok
  • Kepala direktor: Serdar Akar
  • Konsultan sejarah: Selman Kayabaşı
  • Sinematografi: Sami Say
  • Produksi : Özlem Taşpınar
  • Direktur seni: Yelka İşkorkutan
  • Konsultan seni: Reza Hemmatirad
  • Casting: Tuncay Altınoğlu
  • Kepala editing: Kemalettin Osmanlı
  • Pengarah musik: Yıldıray Gürgen
  • A project by ES Film with Yusuf Esenkal and Serdar Öğretici as partners, “Payitaht Abdulhamid” is filmed in Seka Film Plato in İzmit.
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

12 Comments

  1. https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsYa ampun akhirnya ada org Indonesia yg suka sejarah Turki juga,bro ane nonton paythat Abdul Hamid di YouTube cuma gk ada subtitle nya,di tv Indonesia blom ada ya? Bro maap mau tanya di tv Indonesia dh kluar blom si?ane nonton di YouTube ane anak kosan ane mahasiswa maklum gan .

    Boleh minta kontak gk?coz ane suka bgt sejarah Turki,ane suka bat ma banyak serial sejarah Turki,dan pacar ane jga kebetulan orang Turki,ya semoga kita bisa bertemu dan berteman.

    TERIMAKASIH.

  2. Barangkali tau ga toko dvd yang jual film serial turkey kaya film2 sejarah turkey?
    Soalnya saya belum nemu aja
    Makasih

  3. Sila simak link ini: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/08/09/m8hluy-sultan-abdul-hamid-ii-pemimpin-khilafah-islam-terakhir-1 dan serinya sampai nomo 5

    Disebutkan bahwa Pada1912, Sultan Abdul Hamid II dipulangkan ke Istanbul dan diasingkan dalam penjara istana tua Beylerbeyi. Akan tetapi, anak-anaknya dipisah-pisahkan, bercerai berai. Beberapa di antara mereka dibuang ke Prancis, dan menjadi pengemis yang hidup terlunta-lunta di emperan jalan.

    Kondisi di pembuangan Salonika atau di istana tua Beylerbeyi Istanbul sama saja bahkan lebih parah. Sultan Abdul Hamid II menghembuskan napas terakhir dalam penjara Beylerbeyi pada 10 Februari 1918.

    Kemudian atas prakarsa Kemal Attaturk, Khilafah resmi diturunkan pada bulan Maret 1924.
    Demikian yang bisa saya sampaikan berdasarkan kajian kami, Sila kirimkan sharing jawaban di threat ini.

  4. Mohon yg menguasai sejarah sultan hamid II bisa merevisi sejarah yg tertulis di Wikipedia krn menurut kesan yg saya baca di Wikipedia.Sultan seperti penguasa tirani,rezim yg membungkam minoritas dan pers.dan saya yakin tulisan di wikipedia itu ditulis oleh pihak yg ingin mengaburkan sejarah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *