Direktur Utama PT Baitussalam Mabrur Wisata Umroh dan Haji sekaligus trainner pendidikan Arifin Jayadiningrat mengatakan, pendidikan tak hanya membangun hubungan baik antara manusia yang satu dengan lainnya, tapi lebih mengedepankan ranah didaktik metodik atau cara menyajikan materi.
“Pola pendidikan di Indonesia sekarang semakin meninggalkan ranah pedagogik. Padahal, kecerdasan multiintegensi yang dimiliki seorang anak harus dikembangkan dengan baik. Bila tidak maka seorang anak tidak dapat bersaing dengan majunya teknologi dan informasi,“ kata Arifin Jayadiningrat dalam dialog tentang “Training Pedagogik” yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta di Aula Madya lantai satu, Selasa (18/5).
Menurut dia, kecerdasan multiintegensi terbagi menjadi tiga, yaitu kecerdasan emosional, intelektual, dan spritual. Ketiga kecerdasan ini harus diintegrasikan dengan baik, dan bila tidak diintegrasikan maka akan terjadi kesenjangan dalam dunia pendidikan.
“Belajar adalah suatu proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan, karena itu pendidikan harus berorientasi pada usaha bukan pada hasil,” katanya.
Ada beberapa tips agar pendidikan menyentuh ranah pedagogik, antara lain guru harus memiliki pengetahuan yang luas, memahami karakter setiap peserta didik, merencanakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan sumber daya yang ada, dan selalu memantau perkembangan peserta didik. [ ]
Sumber: UIN Online