Menjelang Ramadan, masjid dan majlis taklim mengadakan acara yang semarak untuk menyambut datangnya tamu agung. Ya, Ramadan adalah tamu agung yang harus disambut. Di masa pandemi 3 tahun ini, kajian-kajian menjelang Ramadan lebih banyak dilakukan secara online.
Ulama terdahulu mempersiapkan kedatangan tamu agung Ramadan jauh hari sebelum dia datang. Disebutkan oleh seorang Tabi’in bernama Ma’la bahwa dahulu para Salaf Salih membiasakan untuk berdoa selama enam bulan sebelum Ramadan. Mereka senantiasa berdoa:
اللهُمَّ بَلِّغْنِي رَمَضَان، اللهُمَّ بَلِّغْنِي رَمَضَان، اللهُمَّ بَلِّغْنِي رَمَضَان
“Ya Allah, sampaikan aku ke bulan Ramadan). Lalu enam bulan sisanya mereka gunakan untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan.
Jika di total, salaf dahulu mempersiakan diri selama 11 bulan penuh untuk menyambut bulan Ramadan. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa di bulan Sya’ban mereka memperbanyak membaca Al-Quran dan puasa sunnah.
Menyambut Ramadan, telah mashyur dikalangan kita doa menyambut Ramadan sejak dari bulan Rajab dan Sya’ban : “Allahumma baariklana fii Rajaab wa Sa’ban, wa balighnaa Romadhon” (ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadan).
Acara-acara penyambutan Ramadan, sering disebut dengan Tarhib Ramadan. Sebagian orang ada yang menyebutnya dengan Targhib Ramadan. Sebenarnya, manakah yang betul? Tarhib atau Targhib. Pengucapan dengan salah makhraj pun akan membuat makna yang berubah 180 derajat, seperti dalam kata Tarhib ini.
Mari kita bahas satu-persatu kata yang sering digunakan dalam menyebut Tarhib.
Tarhib (ترحيب)
Kata Tarhib menggunakan huruf ح , ha’ kecil, berasal dari kata dasar رَحَّبَ-يُرَحِّبُ مص. تَرْحِيبٌ yang berarti luas, contoh: “رَحَّبَ العُمَّالُ البَيْتَ” : وَسَّعُوهُ, lapang, contoh: “يُرَحِّبُونَ بِهِ أيْنَمَا حَلَّ وَارْتَحَلَ”: يَستَقْبِلُونَهُ بِفَرَحٍ وَسُرُورٍ، وَسَعَةِ صَدْرٍ. dan menyambut, contoh: “رَحَّبَ بِضُيُوفِهِ” : قَالَ لَهُمْ أَهْلاً وَسَهْلاً وَمَرْحَباً، حَيَّاهُمْ. Tarhib adalah kata yang sama yang membentuk kata Marhaban. Sedangkan marhaban artinya kita menyambutnya dengan riang gembira, dengan senang, lapang dada, dan sepenuh hati, tanpa ada keluh kesah.
Kebiasaan orang Arab ketika menyambut tamunya, ungkapan yang biasa mereka ucapkan adalah: Marhaban, maksudnya kedatanganmu aku terima dengan penuh keterbukaan, seisi rumah kami menyambutmu dengan segala kelapangan. Bukan hanya untuk Ramadan, tapi kata marhaban selalu mereka ucapkan pada bulan apapun.
Maka Tarhib Ramadhan berarti Selamat Datang Ramadhan atau Welcome Ramadan. Makna Tarhib Ramadan adalah menyambut kedatangan bulan suci Ramadan dengan penuh suka & cinta.
Tarhib (ترهيب)
Kata Tarhib menggunakan huruf هـ , ha’ besar, berasal dari kata dasar رَهِبَ yang artinya ancaman, peringatan, pantangan, akibat buruk, dosa dan neraka. Jika kata tarhib dengan ha tipis ﺗﺮﺣﻴﺐ : artinya menyambut dengan sukacita. Kata Tarhib dengan ha tebal ﺗﺮﻫﻴﺐ : artinya mengancam, menakut nakuti.
Kata ﺗﺮﻫﻴﺐ dikaitkan dengan Ramadan banyak muncul dalam bahasan larangan-larangan atau ancaman ketika berpuasa, seperti الترهيب من الإفطار في رمضان متعمداً yaitu larangan atau ancaman berbuka puasa dengan sengaja pada puasa Ramadan, atau الترهيب من الفطر في رمضان قبل الوقت ancaman berbuka sebelum waktunya pada puasa Ramadan.
Maka penulisan Tarhib Ramadan atau Marhaban Ramadan yang biasanya muncul sebelum masuk bulan puasa adalah menggunakan ha’ kecil bukan ha’ besar.
Targhib (ترغيب)
Targhib ترغيب adalah kata dasar (masdar) dari kata رغب yang artinya mencintai atau menyukai suatu tindakan. Targhib Ramadan artinya memberikan stimulus, rangsangan, atau ajakan untuk melakukan sesuatu pada bulan Ramadan.
Dalam buku Kaidah Tafsir oleh Quraish Shibah disebutkan tentang penggunaan kata رغب yang disertai dengan huruf Jarr atau preposisi yakni huruf-huruf yang memberi makna tertentu pada kata yang berkaitan dengannya. Kata رغب maknanya ditentukan oleh huruf yang menyertainya; jika oleh fii yaitu رغب في berarti suka, sedangkan bila menyertainya huruf an yaitu رغب عن berarti suka.
Mengingat lidah orang Indonesia yang kebanyakan tidak bisa membedakan pengucapan antara tarhib dengan ha tipis ترحيب dan tarhib dengan ha tebal ترهيب. Padahal kedua arti kata itu amat bertolak belakang. Maka untuk amannya, lebih baik kita gunakan Targhib Ramadan atau Tarhib Ramadan dengan maksud adalah huruf ha’ kecil.
Referensi: