Jodoh merupakan salah satu rahasia Allah swt yang ditetapkan kepada manusia sebelum ia dilahirkan di alam dunia. Tidak ada yang tahu detil kecuali Dzat yang menciptakan manusia secara berpasangan. Karenanya, jelas dusta jika ada yang mengaku bisa meramal siapa jodoh kita. Dan menjadi dusta kuadrat jika ada yang mengaku bisa menerawang masa depan hubungan seseorang. Cukup bagi kita untuk bersabar, karena siapa jodoh kita telah disiapkan dan dicatat di Lauhul Mahfudz.
Sabar dan menanti kehadiran seorang pendamping, bukan berarti pasrah tanpa usaha. Kita tetap harus berusaha untuk mendapatkan jodoh yang shalih atau shalihah. Dan usaha itu tidak boleh main-main. Sejak sekarang, tempalah diri dengan baik. Jagalah kehormatan dengan sempurna. Singkirkan godaan yang akan menghinakan diri. Tegarlah dalam jalan keimanan dan jauhilah jalur kenistaan. Sebab hanya dengan menjadi mukmin yang baik anda akan memperoleh pasangan yang terbaik. Selengkapnya coba renungkan arti firman Allah swt berikut ini:
“Laki-lai yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.” (QS An-Nur: 2)
Walau usaha mencari jodoh sudah begitu dahsyat, kadang yang dinanti tak kunjung hadir. Justru sering, sosok yang diharapkan menjadi pendamping malah diambil orang lain. Gagal dan gagal terus rasanya. Dan ini tidak hanya dialami oleh satu dua orang saja. Bahkan mereka yang sudah puluhan kali mencoba untuk ta’aruf selalu melipat asa karena ijab qabul tidak pernah terlaksana.
Realitas inilah yang kemudian membuat biro jodoh dan acara cari pasangan menjamur bak cendawan di musim penghujan. Tapi biro jodoh atau acara mencari pasangan seperti ini perlu diwaspadai. Tidak sedikit justru mengajak kita kepada area keburukan. Sebut saja salah satu acara mencari pasangan dengan tajuk Take Me Out Indonesia 2013 yang baru-baru ini muncul kembali setelah menuai sukses di tahun 2010 lalu. Jika dicermati acara ini malah mengajarkan setiap pasangan untuk berpacaran terlebih dahulu sebelum menikah. Mereka menganggap ini sebagai proses penjajagan sebelum proses berlanjut yaitu pernikahan. Parahnya lagi, dalam acara ini banyak sekali kemaksiatan yang dipertontonkan secara terang-terangan. Dari alunan musik yang ‘jedag-jedug’ hingga show aurat yang dianggap hal lumrah.
Pada asalnya, acara Take Me Out Indonesia itu baik karena menerapkan prinsip tolong menolong dalam kebaikan. Ya, karena menikah termasuk dalam kategori kebaikan bukan? Mungkin disinilah mereka bisa menemukan pasangan sejati mereka, beruntung jika setelah acara ini berencana langsung menuju pelaminan.
Namun jika ditinjau dalam berbagai aspek banyak sekali kritik negatif yang ditujukan untuk realty show ini selain beberapa hal yang sudah saya sebutkan di atas. Seperti segi kostum para peserta wanita yang semuanya mempelihatkan aurat, berpakaian serba mini belum apa-apa sudah saling berpelukan, ciuman dan lain-lain. Acara ini sarat muatan barat dan sangat jauh dari nilai-nilai Islam, bahkan sangat bertentangan. Lebih parah lagi, yang menjadi pemeran dan pemirsa Take Me Out ini adalah umat Muslim.
Menikah adalah ibadah yang sakral dan suci. Sejak awal hingga akhir, tak boleh ternodai oleh kotoran-kotoran kemaksiatan. Sayangnya, acara cari pasangan seperti Take Me Out Indonesia 2013 seperti ini justru mengajak pada perzinaan daripada pernikahan. Jika memang benar diniatkan untuk memadukan dua insan dalam satu tali pernikahan, kenapa setiap pasangan diperbolehkan ciuman, pelukan, dan gandengan di depan umum? Jujur ini adalah tahap menuju perzinaan bukan pernikahan. Lalu, kenapa para wanita yang ikut acara tersebut diminta dandan menor agar para pria tertarik? Ini juga berlaku untuk pria.. jika caranya demikian, tentu nafsulah yang lebih dominan dibanding hati dan fikiran.
Hal lain yang perlu dicatat adalah cara menentukan kecocokan antara pasangan. Sering sekali setiap calon hanya melihat kecantikan dan kesuksesan karier sebagai tolak ukur layak atau tidaknya mereka diterima sebagai pasangan pendamping hidup. Padahal, itu semua bukanlah jaminan untuk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan pernikahan hanya akan diraih dengan landasan agama, bukan yang lainnya. Bukankah Rasulullah saw pernah mengatakan: “Wanita dinikahi karena empat perkara: kehormatan, hartanya, kecantikannya, dan agamanya. Dan pilihlah wanita yang baik agamanya niscaya kamu bahagia.” (HR Bukhari)
Saran saya agar tayangan Take Me Out yang tayang untuk kedua kalinya ini ditiadakan saja. Acara yang notabene adopsi 100% dari Barat yang sering kali jauh dari adat ketimuran khususnya Indonesia. Karena Barat pada dasarnya menjunjung tinggi kapitalisme, dan tidak ada yang bisa diraih kecuali kerugian yang akan ditanggung generasi muda kita. Dididik oleh televisi hanya akan mengikis nilai moral bahkan agama. Untuk masalah cari jodoh acara seperti ini bukan satu-satunya jalan mencari pasangan. Masih banyak cara yang lebih baik dan dibenarkan syariat, seperti mempercayakan kepada orang tua atau orang yang dipercaya agamanya. Selain itu sarana doa dan amal shalih juga bisa kita terapkan. Mintalah dengan segenap hati, niscaya tidak ada sesuatu yang teranggap sia-sia dan percuma. Selanjutnya, serahkan semuanya pada Allah swt. Jangan khawatir, Allah swt menciptakan manusia secara berpasang-pasangan. Jadi, bersabarlah dan jangan tergesa-gesa hingga masa itu tiba. Dan ketika masa itu tiba, sambutlah ia dengan senyuman sambil mengucap syukur pada Sang Pemilik Cinta. Dengan begitu, kelak akan terucap dari mulut kerabat Barakallhulaka wa Barakalallahu’alaika wa Jama’a Bainakuma Fikhairin.