Cara Membuat Footnote Berbeda Tiap Bab

Minggu-minggu ini saya masih berkutat dalam perbaikan tesis untuk selanjutnya diverifikasi ke dosen penguji kemudian jika sudah fix diteruskan untuk dicetak ke penerbit kredibel menjadi buku yang ber-ISBN.

Di antara saran penguji adalah terkait masalah teknis yang entah sengaja atau tidak saya lalaikan yaitu membuat footnote mulai nomor 1 pada setiap bab, hitungannya tidak bersambung dengan bab sebelumnya seperti yang ada pada tesis saat ini.

Saya mencoba cari tahu tips dan cara untuk membuat ini dan menemukan tips jitu dari blog Tuntasskripsi. Caranya sudah saya praktikkan dan berhasil. Maka agar lebih bermanfaat saya post ulang di blog ini.

Cara Membuat Footnote Berbeda Tiap Bab bisa dilakukan dengan dua langkah:

A. Membuat New Section pada Setiap Bab (dan Daftar Pustaka).
B. Mengubah Sistem Penomoran Referensi.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

A. MEMBUAT NEW SECTION PADA SETIAP BAB (dan DAFTAR PUSTAKA)

  1. Buka halaman terakhir pada bab 1, misalnya halaman 13.
  2. Tempatkan kursor di baris terakhir (paling dekat dengan nomor halaman di bagian bawah).
  3. Pilih menu “Page Layout
  4. Pilih menu “Breaks
  5. Pilih menu di bagian “Section Breaks“, –>
    Next Page [insert a section break and start the new section on the next page”
  6. Setelah melakukan ini, kemungkinan judul BAB II yang ada di halaman berikutnya, turun, bisa satu baris, bisa lompat hingga satu halaman (ada satu halaman kosong).

Cara untuk menaikkannya adalah, letakkan kembali kursor di baris terakhir halaman terakhir bab sebelumnya (dalam contoh ini, BAB I), lalu tekan tombol “Del” berkali-kali, sesuai keperluan, yakni sampai judul “BAB II” kembali berada di baris teratas pada halaman setelah halaman terakhir BAB I.

  1. Lakukan semua langkah no 1-6 di semua perpindahan bab, dari
    BAB II ke BAB III;
    BAB III ke BAB IV;
    BAB IV ke BAB V;
    BAB V ke DAFTAR PUSTAKA
Baca juga:   Google Plus Di WordPress.Com

Pembuatan new-section ini perlu dilakukan di semua bagian di atas, agar “kepala” atau “judul” Bab seperti “terpaku” untuk berada di baris pertama pada halaman terkait.

Meski pada halaman sebelumnya dilakukan editing, penambahan atau pengurangan baris, setelah dibuatkan new-section ini, judul bab berikutnya tetap berada di atas, tidak akan ikut naik atau turun.

B. MENGUBAH SISTEM PENOMORAN REFERENSI

Kembali ke posisi perpindahan akhir BAB I dan BAB II; letakkan kursor di halaman pertama dari BAB II.

Buat referensi di bagian awal, misalnya, bunyi paragraf awal:

Dalam bukunya How We Think, John Dewey menyebut refleksi sebagai “the active, persistent, and careful consideration of any belief or supposed form of knowledge in the light of the grounds that support it and the further conclusions to which it tends.” yaitu perilaku yang melibatkan pertimbangan aktif, terus menerus, gigih dan mempertimbangkan dengan seksama segala sesuatu yang dipercaya kebenarannya atau format pengetahuan dengan alasan yang mendukung menuju pada suatu kesimpulan.[1]


[1] John Dewey, How we think, (Boston, New York, Chicago: D. C. Heath & Co., Publishers, [1909, digitized by the internet archive in 2007 with funding from Microsoft corporation]), 5-6

Pada dasarnya di paragraf tersebut sudah ada referensi.
Buat referensi baru di akhir kata sebelumnya, misalnya setelah kata How We Think atau di akhir kata mana saja, yang penting sebelum referensi pertama itu.

Dalam proses memberikan referensi:

  1. Klik menu “References
  2. Perhatikan menu “Insert Footnote“, yang dalam kotak itu bagian akhirnya ada tulisan “Footnotes” dan di samping pojok kanan bawahnya ada tanda panah miring ke kanan bawah. Klik tanda panah ini.
  3. Akan terbukan kotak dialog yang ada judul di atasnya, “Footnote and Endnote?”
  4. Di kotak dialog ini, kita ubah sistem penomoran referensi di bagian:
    a. Numbering: ubah dari yang biasanya “continuous” menjadi “Restart Each Section” (pilihan kedua).
    b. Apply Changes to: ubah dari yang biasanya “this section“, menjadi “Whole Document
    c. Setelah melakukan langkah a dan b, klik “insert“.
Baca juga:   Review I'mHalal.com: Search Engine yang Islami dan Halal - Munculnya Halalgoogling

Maka, dengan demikian, sistem penomoran di seluruh bab sudah ter-set demikian, setiap ada new-section, maka otomatis nomor referensi juga akan dimulai lagi dari 1.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *