Desa Wisata Islami di Prampelan, Adipuro

12316106_1014760638575613_7072445985985125837_n

Meski merantau jauh dari kampung halaman, hati dan jiwa saya selalu terpaut dengan desa saya di Adipuro Magelang. Teman, orang tua, istri dan mertua berasal dari desa itu, ikatan saya semakin kuat.

Lewat perkembangan teknologi seperti sekarang, komunikasi dengan teman di desa tidak terlalu sulit, tower sinyal telkomsel sudah masuk ke desa. Berhubungan dengan teman jadi bisa lewat WA, maka saya ikut group membahas perkembangan desa Adipuro, yang diantara membernya ada pegawai desa.

Beberapa waktu yang lalu sempat ada ide untuk menjadikan desa Adipuro sebagai tempat wisata. Sebelumnya juga ada wacana menjadikan Adipuro tempat percontohan dalam pengembangan Bawang Putih di Indonesia.

Ada 3 kategori yang menjadi pilihan desa Adipuro.

  1. Desa wisata
  2. Wisata desa
  3. Pariwisata pedesaan

Desa wisata adalah kategori desa yang sudah maju dari segi apapun baik masyarakat, kelembagaan, dan ekonominya. Maka orang yang datang ingin mencontoh desa tersebut.

Wisata desa adalah para tamu hanya sekedar refresing pagi datang sore pulang tidak memperhitungkan dampaknya dan investor bisa masuk tapi hanya untuk keuntungan pribadi

Pariwisata pedesaan hampir sama dengan wisata desa.

Saya pribadi ingin agar Adipuro menjadi Desa Wisata Islami, karena termasuk desa besar yang mayoritas masyarakatnya menegakkan Islam dengan teguh. Indikatornya bisa anda lihat dari jumlah masjid dan mushola yang ada disana, ketika adzan tiba saling bersahut sahutan melantunkan adzan, dan jamaah pun banyak, bahkan di waktu Subuh.

Masyarakatnya juga terkenal ramah kepada pendatang, tidak sombong dan senang jika rumahnya kedatangan tamu.

Ada dua organisasi Islam besar disana yaitu NU dan Muhammadiyah, satu dan yang lain saling bertoleransi dalam masalah fiqih, dan saling menghormati perbedaaan. Mereka berlomba membangun desa lewat pendidikan, silahkan lihat.. Di Adipuro sudah bersiri sekolah dan pesantren dari tingkat SD sampai SMA dan juga TPA di rumah rumah.

Baca juga:   Marah Dalam Pandangan Islam

Pihak desa sekarang juga mengembangkan wisata di sana, salah satunya dengan memanfaatkan spot untuk menikmati pemandangan. Baru kemarin diresmikan Gardu Pandang yang ada di Munthuk, dari tempat ini kita bisa menikmati keindahan pemdangan desa dan kota dari puncak gunung.

Selain itu, jalur pendakian dari Adipuro ke puncak Sumbing juga sudah dibuka. Silahkan datang ke Adipuro sebagai Basecamp pendaki dan nanti akan diantar pemuda yang ada di situ ke puncak.

Basecamp Adipuro menyediakan jasa antar untuk pendaki juga di pantau relawan Adisurya. Jika ada hal-hal yang tidak kita inginkan.. relawan Adisurya, BPBD dan PMI Kab Magelang siap membantu. ☺️☺️☺️

Pendaki mendapatkan tiket dan jaminan asuranasi dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Tiket Pendakian Sumbing

Jika ingin tahu foto dan spot menarik di prampelan atau adipuro silahkan kunjungi board Pinterest saya yang saya khususkan foto dan video Prampelan yang saya ambil ketika pulang kampung.

Beberapa video pin yang saya buat ketika pulang yang berisi kegiatan camp quran untuk sesepuh di desa Adipuro. Sila kunjungi tautan langsung berikut;

  • Makan malam peserta camp Alquran desa Adipuro (link)
  • Suasana pagi peserta cam quran di desa Adipuro #campquran #exploreprampelan (link)
  • zikir pagi peserta camp quran desa adipuro. #exploreprampelan #qurancamp (link)
  • suasana pagi camp quran (link)
  • quranic camp. ibu-ibu sepuh belajar Iqra (link)

Video amatir Jalur Pendakian Sumbing via Prampelan

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *