AHMADBINHANBAL.COM Diriwayatkan dari Thalq bin Habib, katanya seorang laki-laki menemui Abu Darda dan berkata, “Wahai Abu Darda, rumahmu terbakar.”
“Rumahku tidak akan terbakar, karena Allah tidak akan melakukan itu disebabkan bacaan doa yang kudengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Barangsiapa yang membacanya di awal siang, dia tidak akan ditimpa musibah sampai sore. Dan barangsiapa membacanya di akhir siang, maka dia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi.”
Riwayat lain dari Ibnu Sunni, seorang lelaki datang kepada Abu Darda’ lalu berkata: ”Wahai Abu Darda’, saya lihat rumah engkau telah terbakar!”
Abu Darda’ menjawab: “Bukan rumahku, kerana aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membaca doa ini (doa di bawah) pada waktu pagi, terhindar dia dari bencana yang mungkin menimpa dirinya, ahli keluarganya dan hartanya. Sekiranya doa ini dibaca pula di waktu petang hari, maka terpeliharalah dari bencana yang mungkin menimpa dirinya, ahli keluarganya dan hartanya di malam hari.” Aku telah membaca doa itu pada waktu pagi hari ini.”
Lalu Abu Darda’ mengajak sahabatnya ke rumahnya untuk menyaksikan peristiwa kebakaran itu. Maka nampak rumah-rumah di sekitar rumah Abu Darda’ sudah habis terbakar semuanya, sedangkan rumah Abu Darda’ masih kekal terpelihara.
Pada riwayat lain dari beberapa Sahabat Nabi. Tidak dikatakan dari riwayat Abu Darda, namun disebutkan bahwa para Sahabat Nabi sedang duduk, tiba-tiba seseorang datang dan berkata kepada salah satu Sahabat Nabi tersebut, “Tengoklah! rumahmu telah terbakar.” Dia menjawab: “Rumahku tidak terbakar”. Orang itu pun pergi, kemudian datang lagi dan berkata, “Tengolah! Rumahmu benar-benar terbakar”, Sahabat tadi berkata, “Tidak, demi Allah, rumahku tidak terbakar”. Kemudian dikatakan lagi kepadanya, “Rumahmu terbakar, kenapa kamu bersumpah dengan nama Allah bahwa rumahmu tidak terbakar?”
Sabahat itu menjawab: “Tidak akan terbakar karena aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Siapa saja yang ketika pagi membaca kalimat ini, maka tidak akan tertimpa dirinya, keluarganya, dan hartanya”. Dan hari ini aku telah membaca doa ini, kemudian dia berkata: ‘Marilah kita lihat’. Dia pun pergi dan melihat rumahnya, demikian pula para Sahabat lainnya. Akhirnya sampailah mereka di rumahnya, ternyata rumah di sekitar orang tersebut telah terbakar sedangkan rumahnya tidak apa-apa”. Kisah ini disebutkan dalam kitab Al-Adzkar karangan Imam An-Nawawi.
Bunyi doa tersebut adalah.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Alāhumma anta rabbī lā ilāha ilā anta, ‘alaika tawakkaltu waanta rabbul ‘aršil ‘adhīm, māšāa allāhu kāna wamā lam yaša’ lam yakun, lā haula walā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘aẓīm. A’lamu annallāha alā kulli šai-in qadīr wa annallāha qad ahāṭa bikulli šai-in ilmā. Allāahuma innī aūḏubika min šarri nafsī wa min šarri dābbah anta āẖiḏum bināṣiyatihā, inna rabbī ‘alā ṣirātim mustaqīm
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Hanya kepada-Mu aku bertawakal, dan Engkau Tuhan Pemilik Ársy yang agung. Apa saja yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Aku sadar bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesunggguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dan dari kejahatan segala makhluk yang berada dalam kekuasaan-Mu. Sesungguhnya Tuhanku selalu menunjukkan ke jalan yang lurus.”
Di kalangan ahli ilmu hadis, doa Abu Darda di atas didaifkan. Dikeluarkan oleh Ibnu Sunni dan di dalam sanadnya terdapat Al-Aghlab bin Tamim. Diriwayatkan juga hadis seperti redaksi ini dari seseorang yang tidak diberi nama, dan darinya Ma’an Abu Abdullah yang tidak dikenali.
Menanggapi hal ini, Syaikh bin Baz mengatakan bahwa hadis ini Daif, akan tetapi jika seseorang mengamalkannya dengan mengharapkan Allah subhanahu wa ta’ala memberikan manfaat lewat doa, maka doa ini adalah doa yang baik (zikrun thayyib) yang tidak apa-apa diamalkan.
Kisah Abu Darda di atas mengajarkan manfaat besar dari bacaan doa tersebut untuk menghindarkan diri, keluarga dan harta dari musibah yang ditimpakan kepada diri kita. Ada juga yang menyebut doa ini sebagai pelindung dari kebakaran. Silakan dibaca doa ini agar diri kita, keluarga dan harta dipelihara oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
***
Ketika musim kemarau tiba, cobaan yang sering mendera bagi sebagian daerah di Indonesia adalah kebakaran hutan. Kebakaran rumah di daerah sempit banyak menghiasi pemberitaan di televisi dan koran.
Bagi Anda yang bermukim di tempat yang sempit seperti di Jakarta, menjaga barang yang kita miliki menjadi sebuah keniscayaan. Barang berharga yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun tidak ingin hilang atau rusak karena bencana.
Dalam hal ini, para ulama memberikan arahan ketika terjadi kebakaran dengan meneriakkan takbir ketika mematikan kobaran api. Sebagaimana hadits yang disampaikan Nabi Muhammad Saw, Jika kalian melihat kebakaran maka bertakbirlah, karena takbir akan mematikannya”. (HR. Ath-Thabrani)
Ibnu Taimiyyah dalam Fatawa Al-Kubra menyebutkan, Öleh karena itu, syiar dalam Shalat, Azan dan Hari Raya adalah Takbir. Takbir disunnahkan membacanya di tempat-tempat tinggi seperti Shafa dan Marwah. Ketika seorang manusia mendapatkan kemuliaan atau ketika menaiki tunggangan. Takbir bisa mematikan kebakaran dan ketika Azan, syaithan lari mendengarnya”. (Fatawa Al-Kubra, 5: 188)
Selain membaca Takbir. Anda bisa membaca dan mempraktikkan doa Abu Darda yang bermanfaat sebagai perlindungan diri, keluarga, harta, dan rumah.
Referensi:
Jumal Ahmad. 2023. Tadabbur Doa Sehari Hari, Jakarta, Islamic Character Development
website alukah.net