Doa Abu Mi’laq untuk Perlindungan Diri

AHMADBINHANBAL.COM – Setelah sebelumnya saya sampaikan doa perlindungan yang disampaikan Sahabat Abu Darda (lihat tautan ini), saya lanjutkan dengan doa perlindungan lain yang bisa kita amalkan sehari hari, dikenal dengan doa Abu Mi’laq, sebagian ada yang menyebut Abu Mu’laq dan ada juga Abu Mu’allaq.

Berikut lafaz doanya.

 يَا وَدُوْدُ،  يَا وَدُوْدُ،  يَا وَدُوْدُ،  يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيِدُ، يَا مُبْدِئُ، يَا مُعِيْدُ، يَا فَعَّالٌ لِمَا يُرِيْدُ، أَسْأَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِكَ الَّذِيْ مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ وَأَسْأَلُكَ بِقُدْرَتِكَ الَّتِيْ قَدَرْتَ بِهَا عَلَى جَمِيْعِ خَلْقِكَ، وَأَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ يَا مُغِيْثُ أَغِثْنِيْ.

Ya Wadūd, ya Wadūd, Ya Wadūd, Ya Ḏal ‘Aršil maǧīd, Ya Mubdiu Ya Mu’īd, Ya Fa-’ālun lima yurid, as-aluka bi nūri waǧhikal laḏī mala-a arkana ‘aršika, as-aluka biqudratikal latī qadarta bihā ‘alā ǧami’i ẖalqika, wa as-aluka birahmatikal latī wasi’at kulla šai-in, laa ilaaha illaa anta, Ya Muġīṯ, aġiṯnī

Artinya:

“Wahai Yang Maha Pemberi kasih sayang, wahai Yang Memiliki Arsy yang mulia, wahai Yang Mencipta dan Maha Mengembalikan, wahai Yang Maha Melakukan yang dikehendaki-Nya, Aku memohon dengan cahaya kemuliaan-Mu yang memenuhi penjuru alam semesta, Aku memohon dengan kekuasaan-Mu yang menguasai segala makhluk-Mu. Aku memohon dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Wahai Yang Maha Menolong, tolonglah diriku.”

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab ‘Ad-Daa’ wal Dawaa’ menyebutkan bahwa doa ini disebutkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya ‘Mujabu al-Da’wah’ dari  Anas bin Malik bahwa ada seorang sahabat Rasulullah bernama Abu Mi’laq. Dia seorang saudagar yang menjual barangnya dan juga menjual barang orang lain. Orang itu sangat taat dan taqwa kepada Allah. Pada suatu hari ia dihadang oleh seorang penyamun berdarah dingin. Penyamun itu menghardiknya, “Tinggalkan barang bawaanmu itu! Aku akan membunuhmu!”

Abu Mi’laq berkata kepada penyamun itu, “Ambillah semua hartaku itu.”. Tetapi si penyamun berkata, “Aku tidak butuh harta! Aku butuh nyawamu!”

Sebelum dibunuh, Abu Mi’laq memohon kepada si penyamun, “Kalau begitu, izinkan aku salat terlebih dahulu.”

Penyamun mengizinkannya melakukan salat. Maka Abu Mi’laq pergi berwudhu dan salat. Setelah salat dia berdoa dengan doa di atas.

Abu Mi’laq mengucapkan doa itu sampai tiga kali. Tiba-tiba dalam sekejap ia melihat ada seorang penunggang kuda yang melemparkan tombak ke arah si penyamun sehingga tewas seketika. Kemudian penunggang kuda itu pergi menghampiri Abu Mi’laq. Abu Mi’laq bertanya kepadanya, “Siapakah tuan yang telah menolongku ini?”

Dia menjawab, “Aku malaikat dari penghuni langit keempat. Ketika engkau berdoa, aku mendengar pintu-pintu langit terketuk. Kemudian ketika engkau berdoa lagi, aku mendengar suara ketukan itu semakin keras, dan kala yang ketiga kalinya engkau berdoa, ada yang memberitahukan kepadaku bahwa ini doa dari orang yang sedang ditimpa petaka. Maka aku memohon kepada Allah Ta’ala supaya Dia menyerahkan tugas ini ke tanganku.”

Anas mengatakan: “Siapa yang wudhu dan salat empat rakaat dan berdoa dengan doa ini akan diistijabah, baik doa karena susah atau tidak susah.”

Ada beberapa ibrah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari doa Ya Waduud, Ya Waduud:

  • Bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam semua masalah  kehidupan, termasuk saat mengalami hal yang sulit dan mustahil.
  • Mendekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala di saat susah.
  • Bersandar kepada Allah subhanahu wa ta’ala di saat mengalami perasaan sedih, gelisah, gundah gulana.
  • Berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan Asmaul Husna (nama-nama Allah yang terbaik) lebih mendekatkan kepada istijabah doa dan mendapatkan apa yang dimaksud.

Situs Islamqa.info yang diasuh di bawah bimbingan Syaikh Shalih Al-Munajjid dan Syaikh Bin Baz (binbaz.org.sa) menjelaskan bahwa periwayatan hadis ini lemah (daif) karena terdapat perawinya yang tidak tsiqah. Meski demikian, keindahan doa dan ungkapan dalam doa ini tidak bisa diingkari, bahkan kata-katanya benar dan agung, sesuai dengan Alquran dan Sunah.

Kisah ini berasal dari Israiliyyat, yang bisa benar dan bisa dusta. Kabar Israiliyyat ada tiga macam, ada yang sesuai syariat kita sehingga diterima, ada yang syariat telah mengetahui kedustaannya dan ada yang tidak ini dan tidak itu, sehingga dihukumi mauquf dan boleh disampaikan seperti kabar tentang nasehat dan peringatan, termasuk doa ini.

Jika seseorang salat dan berdoa, ketika ada bahaya atau tidak, salat itu termasuk kepada ibadah untuk mendekat yang utama, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam jika ada sesuatu masalah, beliau laksanakan salat. Maka jika seseorang tertimpa kezaliman atau sesuatu yang membuatnya berat, lalu berdoa, meminta pertolongan dan salat, maka itu adalah hal yang baik dan disyariatkan, baik itu menggunakan doa ini atau doa yang lain.

***

FAQ

Siapa Abu Mi’laq?

Abu Mi’laq adalah sahabat Anshar yang dikenal sebagai ahli ibadah dan berhati-hati dalam urusan dunia maupun agama (wara’).

Apakah doa Abu Mi’laq bisa dibaca setiap hari?

Meskipun riwayat hadisnya lemah, isi/matan hadis ini sangat bagus, indah dan sesuai dengan Alquran dan Sunah. Maka bisa diamalkan untuk doa perlindungan.

Adakah doa perlindungan lain selain dari Abu Mi’laq?

Ada, namanya Doa Abu Darda, bisa digunakan untuk penjagaan diri, keluarga dan harta benda dari mara bahaya seperti kehilangan dan kebakaran. Sila baca artikelnya di postingan saya dahulu.

Referensi:

Jumal Ahmad. 2023. Tadabbur Doa Sehari Hari, Jakarta, Islamic Character Development

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *