Gus Mus yang Waras

Sebuah tulisan mengatasnamakan Gus Mus berjudul “Tanda Kekuatan Iman”yang menganggap Iman orang Nasrani lebih kuat daripada orang Islam dengan alasan banyak ritual Islam diperdengarkan dan disaksikan setiap hari dan Ramadhan khususnya tapi Iman mereka tidak luntur.

Penulisnya dalam hal ini berperilaku tidak baik karena menggunakan nama tokoh Agama untuk mendukung argumennya dan bisa membuat gaduh suasana keber-agama-an di negeri ini.

Saya sempat mengira kalau tulisan ini dari Gusmus dan mengkritisinya sampai ada teman blog yang mengklarifikasinya dan terdapat tulisan di fanspage Gusmus yang menolak in karyanya.

Tulisan yang mengatasnamakan Gus Mus bukan pedoman hidup, Pedoman hidup seorang Muslim adalah Al-Quran dan hadits.

Hidup yang mengatur adalah Allah, cinta apapun karena Allah, benci pun karena Allah. Manusia mempunyai kebebasan, tapi kebebasan itu harus sesuai aturan Allah karena diberikan oleh Allah.

Seorang muslim mengenal Allah dan hanya mematuhi perintah dan larangan Allah. Dia tahu kalau Allah membenci orang kafir karena mereka menghianati Nya, menduakanNya dan mengada-ada tentang diri-Nya.

Qul huwallahu ahad artinya: “Katakanlah bahwa Allah yang Maha Esa.” Allahu somad artinya: bahwa Allah merupakan tempat atau Tuhan untuk bergantung dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Lam yalid walam yulad artinya: Dia tidak beranak dan juga tidak diperanakkan. Walam yakullahu kufuwan ahad artinya: bahwa tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara (sebanding) dengan-Nya.

Seorang muslim mengetahui bahwa Allah mempersiapkan neraka bagi orang yang kufur dan mensekutukan-Nya dan kerak neraka bagi orang munafiq.

Indahnya hidup dengan ‘MENGENAL’ Allah bisa diraih hanya dengan mematuhi Allah dan Rasulullah SAW sehingga hidup menjadi selamat di dunia dan akhirat.

Seorang muslim tidak ingin mengecewakan Allah maka mereka tunduk dan patuh kepada-Nya. Tidak seperti orang yang membuat imajinasi dan pemikiran demi kenyamanan diri yang dirasa benar menurutnya dan menafsirkan secara bebas tentang Allah sehingga tidak sesuai dengan ajaran-Nya atau kebablasan karena terlalu waras.

Wallahu Alam Bisshawab

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

7 Comments

  1. Terima kasih atas komentarnya di blog sederhana ini.

    Mohon maaf jika saya salah. Saya mencoba mencari sumber lain terkait ini dan menemukan laman anshor cyber yang meskipun tidak semua, dia mengutip satu bait yang saya kutip di atas yaitu.

    Mereka mengaku sebagai pejuang agama tapi anti kritik dan anti perbedaan serta gemar mengumpat dan memaki “Anjing Babi”.

    Link: https://ansorcyber.com/gus-mus-tanda-kekuatan-iman/gus-mus-tanda-kekuatan-iman/

    Bantu saya untuk klarifikasi lebih jauh apakah ini dari Gusmus atau tidak. Terima kasih.

  2. Sebelum mengkritisi pemikiran, mungkin akan lebih santun jika kita mengkritisi sumbernya dahulu, klarifikasi benarkah itu tulisan beliau? Saya kira tulisan itu tak ada seperempatnya dr rasa bahasa(nyastra)nya tulisan Gus Mus. Wallahu a’lam

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *