Hari Asyura: Lebaran Anak Yatim, Mengusap Kepala dan Meluaskan Belanja Keluarga

ahmadbinhanbal.com – Artikel ini membahas perkara penting di hari Asyura yaitu seputar mengusap kepala anak yatim dan sunnah meluaskan belanja kepada keluarga di hari Asyura. Disebutkan juga hadis tentang keutamaan mengusap kepala anak dan temuan terbaru tentang manfaat mengusap kepala anak. Sila di baca di daftar isi berikut dan bagikan kepada yang lain.

Nabi Muhammad Saw adalah nabi yang penyayang. Di tengah aktivitas beliau yang super sibuk seperti mengajar, dakwah dan berperang. Beliau masih menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama anak kecil. Di antara yang beliau lakukan setiap bertemu anak kecil adalah mengusap kepala dan mendoakan mereka.

Mengusap kepala merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kedekatan batin kepada anak sehingga anak merasa mendapatkan pengayoman dan kasih sayang dari orang tua. Hal ini sangat berarti untuk membesarkan hati mereka dan jauh lebih mahal daripada memberi harta dengan sikap kaku dan acuh tak acuh.

Doa yang dimohonkan oleh orang tua untuk anak dan didengar olehnya akan menjalin kedekatan hati dan keakraban antara anak dan orang tua.

Hadis tentang Mengusap Kepala Anak

Hadis Pertama

ุนู† ุฅุฏุฑูŠุณ ุจู†  ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุฃู†ุณ ุจู† ูุถุงู„ุฉ ุจู† ู…ุญู…ุฏ ุŒ ู‚ุงู„ : ุญุฏุซู†ุง ุฌุฏูŠ ุŒ ุนู† ุฃุจูŠู‡ ุŒ  ู‚ุงู„ : ‘ ู‚ุฏู… ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉ ุŒ ูˆุฃู†ุง ุงุจู†  ุฃุณุจูˆุนูŠู† ุŒ ูุฃุชูŠ ุจูŠ ุฅู„ูŠู‡ ูู…ุณุญ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณูŠ ุŒ ูˆู‚ุงู„ : ‘ ุณู…ูˆู‡ ุจุงุณู…ูŠ ุŒ

Dari Idris bin Muhammad bin Anas bin Fadhalah bin Muhamad berkata: Telah menceritakan kepada kami kakekku dan ayahnya berkata: Rasulullah Saw datang ke Madinah dan aku baru berumur dua minggu, aku didatangkan kepada Nabi dan beliau mengusap kepalaku dan bersabda: โ€œBerilah dia nama seperti namakuโ€. (Tahdzib Al-Atsar No 740)

Hadis Kedua

ุนู† ุณู„ู…ุฉ ุจู† ูˆุฑุฏุงู† ู‚ุงู„ : ุฑุฃูŠุช ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ูŠุตุงูุญ ุงู„ู†ุงุณ ุŒ ูุณุฃู„ู†ูŠ : ู…ู† ุฃู†ุช ุŸ ูู‚ู„ุช : ู…ูˆู„ู‰ ู„ุจู†ูŠ ู„ูŠุซ ุŒ ูู…ุณุญ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณูŠ ุซู„ุงุซุง ูˆู‚ุงู„ : ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒ

Dari Salamah bin Wardan, ia berkata: โ€œSaya melihat Anad bin Malik menjabat tangan orang-orang lalu dia bertanya kepadaku: โ€˜Siapa Engkau?โ€™ Saya menjawab: โ€˜Bekas Budak Bani Laitsโ€™, Dia lalu mengusap kepalaku tiga kali dan berkata โ€œSemoga Allah memberikan berkah kepadamuโ€. (HR. Bukhari)

Hadis Ketiga

ุนู† ูŠูˆุณู ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุณู„ุงู… ู‚ุงู„ : ุณู…ุงู†ูŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠูˆุณู ุŒ ูˆุฃู‚ุนุฏู†ูŠ ุนู„ู‰ ุญุฌุฑู‡ ุŒ ูˆู…ุณุญ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณูŠ

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam berkata: โ€œRasulullah Saw memberikan nama Yusuf kepadaku dan beliau mendudukkanku di atas pangkuannya dan mengusap usap kepalakuโ€. (HR. Bukhari)

Hadis Keempat

ุนู† ุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุจู† ู…ุฑุฒูˆู‚ ุงู„ุซู‚ููŠ ู‚ุงู„ : ุญุฏุซู†ูŠ ุฃุจูŠ – ูˆูƒุงู† ู„ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุงู„ุฒุจูŠุฑ ูุฃุฎุฐู‡ ุงู„ุญุฌุงุฌ ู…ู†ู‡ – ู‚ุงู„ : ูƒุงู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุงู„ุฒุจูŠุฑ ุจุนุซู†ูŠ ุฅู„ู‰ ุฃู…ู‡ ุฃุณู…ุงุก ุจู†ุช ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ุŒ ูุฃุฎุจุฑู‡ุง ุจู…ุง ูŠุนุงู…ู„ู‡ู… ุญุฌุงุฌ ุŒ ูˆุชุฏุนูˆ ู„ูŠ ุŒ ูˆุชู…ุณุญ ุฑุฃุณูŠ ุŒ ูˆุฃู†ุง ูŠูˆู…ุฆุฐ ูˆุตูŠู

Dari Ibrahim bin Marzuq Ats-Tsaqafi berkata: โ€œAbdullah bin Zubair mengutusku pergi kepada ibunya, Asmaโ€™ binti Abu Bakar. Saya pun memberitahukan kepadanya perlakuakn Hajjaj kepada mereka. Dia (Asmaโ€™) mendoakan aku dan mengusap kepalaku. Saat itu saya seorang budak kecilโ€. (HR. Bukhari)

Hadis Kelima

ุฃู† ุฃู… ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุญุงุทุจ ุฃุชุช ุจู‡ ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูู‚ุงู„ุช : “ู‡ุฐุง ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุญุงุทุจ ุฃูˆู„ ู…ู† ุณูู…ู‘ูŠ ุจูƒ! ูู…ุณุญ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณู‡ุŒ ูˆุฏุนุง ู„ู‡ ุจุงู„ุจุฑูƒุฉ” ุฑูˆุงุฉ ู…ุณู„ู…

Diriwayatkan bahwa Ummu Muhammad bin Hatib mendatangi Nabi Muhammad Saw dan berkata: โ€œIni Muhammad bin Hatib yang pertama diberi nama seperti namamu! Maka Nabi mengusap kepalanya dan mendoakannya dengan keberkahanโ€. (HR. Muslim)

Hadis Keenam

ุงุจู† ุนุจุงุณ ู‚ุงู„: ู…ุณุญ ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู…- ุฑุฃุณูŠ ูˆุฏุนุง ู„ูŠ ุจุงู„ุญูƒู…ุฉ

Ibnu Abbas berkata: โ€œNabi Saw mengusap kepalaku dan mendoakanku dengan hikmahโ€

Hadis Ketujuh

ุจุดูŠุฑ ุจู† ุนู‚ุฑุจุฉ ุงู„ุฌู‡ู†ูŠ ู‚ุงู„ :ุฃุชู‰ ุฃุจูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูู‚ุงู„: ู…ู† ู‡ุฐุง ู…ุนูƒ ูŠุง ุนู‚ุฑุจุฉ ุŸ ูู‚ุงู„: ุงุจู†ูŠ ุจุญูŠุฑ! ู‚ุงู„: ุงุฏู†ู ูุฏู†ูˆุช ุญุชู‰ ู‚ุนุฏุช ุนู† ูŠู…ูŠู†ู‡ ูู…ุณุญ ุนู„ู‰ ุฑุฃุณูŠ ุจูŠุฏู‡ ู‚ุงู„: ู…ุง ุงุณู…ูƒุŸ ู‚ู„ุช: ุจุญูŠุฑ! ู‚ุงู„: ู„ุง, ูˆู„ูƒู†ู‘ ุงุณู…ูƒ ุจุดูŠุฑ

Basyir bin Aqrabah Al-Juhni berkata: โ€œAyahku mendatangi Nabi Saw, beliau bersabda: โ€œSiapa yang bersamamu wahai Aqrabah? Dia menjawab: Anakku Buhair! Nabi bersabda: Dekatkan dia. Maka aku dekatkan sampai aku duduk di sebelah kanan beliau dan mengusap kepalaku dengan tangannya dan berkata: Siapa namamu? Aku menjawab: Buhair, Beliau bersabda: Bukan, namamu adalah Basyirโ€.

Hadis Kedelapan

ุนู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุญุฑูŠุซ ู‚ุงู„: ู…ุฑู‘ ุงู„ู†ุจูŠ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุจุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุฌุนูุฑ ูˆู‡ูˆ ูŠู„ุนุจ ุจุงู„ุชุฑุงุจ, ูู‚ุงู„: ุงู„ู„ู‡ู… ุจุงุฑูƒ ู„ู‡ ููŠ ุชุฌุงุฑุชู‡

Dari Amru bin Harits berkata: Nabi Saw bertemu Abdullah bin Jaโ€™far yang sedang bermain tanah, lalu beliau berdoa: โ€˜Ya Allah, berkahilah dalam perdagangannyaโ€.

Hadis Kesembilan

ุนู† ุฃู†ุณ ู‚ุงู„: ุฏุนุง ู„ูŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูู‚ุงู„ : ุง ู„ู„ู‡ู… ุฃูƒุซุฑ ู…ุงู„ู‡ ูˆูˆู„ุฏู‡ ูˆุฃุทู„ ุญูŠุงุชู‡

Dari Anas berkata: Rasulullah Saw mendoakanku: โ€œYa Allah perbanyaklah harta dan anaknya dan panjangkan umurnyaโ€.

Hadis Kesepuluh

Baca juga:   Asesmen

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู„ูŽุงุกูŽ ููŽูˆูŽุถูŽุนู’ุชู ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุถููˆุกู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุถูŽุนูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽุฃูุฎู’ุจูุฑูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ููŽู‚ู‘ูู‡ู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู

Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw pernah masuk ke tempat buang hajat. Ia (Ibnu Abbas) berkata: โ€˜Saya lalu membawakan untuk beliau tempat bersuci. Beliau bertanya: โ€œSiapa yang melakukan ini disini? Lalu diberitahukan kepada Beliau (orang yang melakukannya), beliau berdoa: โ€œYa Allah, semoga anak itu Engkau jadikan orang yang faham benar urusan agamanyaโ€. (HR. Bukhari)

Dari beberapa hadis di atas, dapat kita lihat salah satu konsep pendidikan adab terhadap anak. Orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi segala kebutuhan anak. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan akan ilmu pengetahuan, kebutuhan tentang makanan, kebutuhan tentang agama, dan yang paling penting adalah kebutuhan akan kasih sayang.

Beberapa bentuk kasih sayang yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah dengan mencium anak, merangkul anak, menggendong anak di atas pundah, memberikan nama, mengusap kepala anak kemudian mendoakannya.

Ketika orang tua sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, makan akan terbentuk generasi yang beradab terhadap orang tua sebagai hasil timbal balik dari adab orang tua terhadap anak, kemudian orang tua berhak mendapatkan surga sebagai hadiah telah menjaga anak sebagai amanah dari Allah SWT sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Mengusap Kepala Anak Yatim pada Bulan Muharram

Mengasihi anak yatim, menyantuni mereka, memberikan kebutuhan-kebutuhan mereka termasuk amal kebaikan yang baik untuk dikerjakan sebagai bentuk pemuliaan terhadapnya. Namun ini dikerjakan secara umum, tanpa menghususkan keutamaannya secara fantastis dan hiperbolis dan hanya dikerjakan pada bulan itu saja, seperti bulan Muharram yang sering disebut bulannya Lebaran Anak Yatim.

Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk menyayangi anak yatim ketika berjumpa dengan mereka,  dekap dan usap kepalanya, karena bisa melembutkan hati dan mengobati kerasanya hati. Melembutkan hati bukan hanya di bulan Muharram saja tapi kapan saja selama masih hidup, karena hati selalu berbolak-balik dan cenderung kepada maksiat.

๏ป‹ูŽ๏ปฆู’ ๏บƒูŽ๏บ‘ู๏ปฒู’ ๏ปซู๏บฎูŽ๏ปณู’๏บฎูŽ๏บ“ูŽ ๏บƒูŽ๏ปฅู‘ูŽ ๏บญูŽ๏บŸู๏ป ู‹๏บŽ ๏บทูŽ๏ปœูŽ๏บŽ ๏บ‡ู๏ปŸูŽ๏ปฐ ๏บญูŽ๏บณู๏ปฎู’๏ปู ๏บ๏ปŸ๏ป ู‘ูŽ๏ปชู ๏บปูŽ๏ป ู‘ูŽ๏ปฐ ๏บ๏ปŸ๏ป ู‘ูŽ๏ปชู ๏ป‹ูŽ๏ป ูŽ๏ปดู’๏ปชู ๏ปญูŽ๏บณูŽ๏ป ู‘ูŽ๏ปขูŽ ๏ป—ูŽ๏บดู’๏ปฎูŽ๏บ“ูŽ ๏ป—ูŽ๏ป ู’๏บ’ู๏ปชูุŒ ๏ป“ูŽ๏ป˜ูŽ๏บŽ๏ปูŽ ๏ปŸูŽ๏ปชู: ๏บ‡ู๏ปฅู’ ๏บƒูŽ๏บญูŽ๏บฉู’๏บ•ูŽ ๏บ—ูŽ๏ป ู’๏ปดู๏ปดู’๏ปฆูŽ ๏ป—ูŽ๏ป ู’๏บ’ู๏ปšูŽ ๏ป“ูŽ๏บ„ูŽ๏ปƒู’๏ปŒู๏ปขู ๏บ๏ปŸู’๏ปคู๏บดู’๏ปœู๏ปดู’๏ปฆูŽ ๏ปญูŽ๏บ๏ปฃู’๏บดูŽ๏บขู’ ๏บญูŽ๏บƒู’๏บฑูŽ ๏บ๏ปŸู’๏ปดูŽ๏บ˜ู๏ปดู’๏ปขู

Dari Abu Hurairah, bahwasanya ada seseorang yang mengeluhkan kerasnya hati kepada Rasulullah saw, lalu beliau berkata kepadanya: โ€œJika engkau ingin melembutkan hatimu, maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.โ€ (HR. Ahmad)

Abdullah bin Jaโ€™far bin Abi Thalib ketika masih kecil dan yatim beliau menceritakan,

๏บ›ู๏ปขู‘ูŽ ๏ปฃูŽ๏บดูŽ๏บขูŽ ๏ป‹ูŽ๏ป ูŽ๏ปฐ ๏บญูŽ๏บƒู’๏บณู๏ปฒ ๏บ›ูŽ๏ป ูŽ๏บŽ๏บ›ู‹๏บŽ ๏ปญูŽ๏ป—ูŽ๏บŽ๏ปูŽ ๏ป›ู๏ป ู‘ูŽ๏ปคูŽ๏บŽ ๏ปฃูŽ๏บดูŽ๏บขูŽ ๏บ๏ปŸ๏ป ู‘ูŽ๏ปฌู๏ปขู‘ูŽ ๏บ๏บงู’๏ป ู๏ป’ู’ ๏บŸูŽ๏ปŒู’๏ป”ูŽ๏บฎู‹๏บ ๏ป“ู๏ปฒ ๏ปญูŽ๏ปŸูŽ๏บชู๏ปฉู

โ€œ โ€ฆ Kemudian Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mengusap kepalaku sebanyak tiga kali. Setiap kali mengusap beliau berdoa:โ€˜Ya Allah, jadikanlah pengganti Jaโ€™far pada anaknya โ€ฆโ€œ

ุฅุฐุง ุฃุฑุฏุช ุฃู† ูŠู„ูŠู† ู‚ู„ุจูƒ ูุฃุทุนู… ุงู„ู…ุณุงูƒูŠู† ูˆุงู…ุณุญ ุฑุฃุณ ุงู„ูŠุชูŠู…,;, |

Redaksi hadits yang biasa dipakai tentang mengusap kepala anak yatim adalah hadis riwayat Abu Umamah bahwa Nabi Muhamamd SAW bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ู…ุณูŽุญูŽ ุฑุฃุณูŽ ูŠุชูŠู…ูุŒ ู„ูŽู…ู’ ูŠู…ุณูŽุญู’ู‡ู ุฅู„ู‘ูŽุง ู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ูƒุงู†ูŽ ู„ู‡ู ุจูƒู„ู‘ู ุดุนุฑุฉู ุชูŽู…ูŽุณู‘ู ุนู„ูŠู’ู‡ุง ูŠุฏูู‡ู ุญุณู†ุงุชูŒุŒ ูˆู…ูŽู†ู’ ุฃุญุณูŽู†ูŽ ุฅู„ู‰ ูŠุชูŠู…ุฉู ุฃูˆ ูŠุชูŠู…ู ุนูู†ุฏูŽู‡ูุŒ ูƒูู†ุชู ุฃู†ุง ูˆู‡ููˆูŽ ููŠ ุงู„ุฌู†ู‘ูŽุฉู ูƒู‡ุงุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ูˆู‚ุฑูŽู†ูŽ ุจูŽูŠู†ูŽ ุฅุตุจุนูŽูŠู’ู‡ู.

“Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim ia tidak mengusapnya kecuali karena Allah, maka baginya di setiap rambut yang ia usah beragam kebaikan. Barangsiapa yang berbuat kebaikan kepada anak yatim baik lelaki ataupun perempuan kecuali aku dan ia di surga seperti ini. Rasulullah merenggangkan kedua jari telunjuk dan jari tengahnya”.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari jalan Abdullah bin Mubarak dari Yahya bin Ayyub dari Ubaidullah bin Zahr dari Ali bin Yazid dari al-Qasim dari Abu Umamah RA secara marfu’ pada hadis nomor 22153 dan 22284.

Dalam sanadnya terdapat perawi bernama Ali bin Yazid yang dikenal perawi hadis palsu dari orang-orang terpercaya. Adapun bagian akhir hadis shahih lighairihi karena ada syahid dari hadis Sahl bin Sa’idi dalam Sahih Bukhari,

ุฃู†ุง ูˆูƒุงููู„ู ุงู„ูŠูŽุชููŠู…ู ููŠ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ู‡ูŽูƒูŽุฐุง ูˆุฃูŽุดุงุฑูŽ ุจุงู„ุณู‘ูŽุจู‘ูŽุงุจูŽุฉู ูˆุงู„ูˆูุณู’ุทูŽู‰ุŒ ูˆููŽุฑู‘ูŽุฌูŽ ุจูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ุง ุดูŠุฆู‹ุง.

“Aku dan penanggung anak yatim di surga seperti ini, Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. Beliau merenggangkan sedikit antara kedua jari tersebut”. (HR. Bukhari No 5304)

Berdasarkan hadis di atas, menurut Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto dalam bukunya ’79 Hadis Populer Lemah & Palsu’ menyebutkan bahwa yang benar bukan mengusap anak yatim tetapi menyantuni, menanggung, berbuat baik kepada mereka, sehingga orang yang melakukan hal-hal tersebut berhak mendapatkan surga, dekat bersama Nabi tercinta.

Ulama menjelaskan, meski sanad hadits ini dlaโ€™if (lemah), tapi isinya (matan hadits) boleh diamalkan, karena berkaitan dengan kebajikan-kebajikan (fadlaโ€™ilul aโ€™mal).

Dalam kitab Fathu al-Bari, Syaikh Ibnu Hajar al-Asqolaniy (w. 752 H) menambahkan: โ€œTerdapat pula keterangan hadits mengenai keutamaan mengusap kepala anak yatim yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Thabraany dari riwayat Abu Umamah dengan teks hadits yang berbunyi:

ู…ู† ู…ุณุญ ุฑุฃุณ ูŠุชูŠู… ู„ุง ูŠู…ุณุญู‡ ุงู„ุง ู„ู„ู‡ ูƒุงู† ู„ู‡ ุจูƒู„ ุดุนุฑุฉ ุชู…ุฑ ูŠุฏู‡ ุนู„ูŠู‡ุง ุญุณู†ุฉ

โ€œBarangsiapa mengusap kepala anak yatim yang semata-mata karena Allah disetiap rambut yang ia usap, Allah berikan kebaikanโ€ (sanadnya dhoโ€™if). Selain itu juga masih terdapat hadits dari riwayat Abu Hurairah dari riwayat Imam Ahmad yang sanad hasan disebutakan:

Baca juga:   Istighfar Nabi Daud Alaihissalam

ยซ๏บƒ๏ปฅ ๏บญ๏บŸ๏ปผ ๏บท๏ปœ๏บŽ ๏บ‡๏ปŸ๏ปฐ ๏บญ๏บณ๏ปฎ๏ป ุง๏ปŸ๏ป ๏ปช โ€“ ๏บป๏ป ๏ปฐ ุง๏ปŸ๏ป ๏ปช ๏ป‹๏ป ๏ปด๏ปช ๏ปญ๏บณ๏ป ๏ปข โ€“ ๏ป—๏บด๏ปฎ๏บ“ ๏ป—๏ป ๏บ’๏ปช ๏ป“๏ป˜๏บŽ๏ป: โ€ ุง๏ปฃ๏บด๏บข ๏บญ๏บƒ๏บฑ ุง๏ปŸ๏ปด๏บ˜๏ปด๏ปข ๏ปญ๏บƒ๏ปƒ๏ปŒ๏ปข ุง๏ปŸ๏ปค๏บด๏ปœ๏ปด๏ปฆยป.

Dari Abu Hurairah bahwa seseorang mengadu kepada Rasulullah perihal hatinya yang keras. Nabi bersabda: โ€œUsaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.โ€

Menurut Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H) dalam kitab al-Fatawa al-Haditsiyah, terdapat makna hakiki dari mengusap kepala anak yatim, beliau menyebutkan:

ูˆุงู„ู…ุฑุงุฏ ู…ู† ุงู„ู…ุณุญ ููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุซุงู†ูŠ ุญู‚ูŠู‚ุชู‡ ูƒู…ุง ุจูŠู†ู‡ ุขุฎุฑ ุงู„ุญุฏูŠุซ ูˆู‡ูˆ (ู…ู† ู…ุณุญ ุฑุฃุณ ูŠุชูŠู… ู„ู… ูŠู…ุณุญู‡ ุฅู„ุง ู„ู„ู‡ ูƒุงู† ู„ู‡ ุจูƒู„ ุดุนุฑุฉ ุชู…ุฑ ุนู„ูŠู‡ุง ูŠุฏู‡ ุนุดุฑ ุญุณู†ุงุช ูˆู…ู† ุฃุญุณู† ุฅู„ู‰ ูŠุชูŠู…ุฉ ุฃูˆ ูŠุชูŠู… ุนู†ุฏู‡ ูƒู†ุช ุฃู†ุง ูˆู‡ูˆ ููŠ ุงู„ุฌู†ุฉ ูƒู‡ุงุชูŠู† ูˆู‚ุฑู† ุจูŠู† ุฃุตุจุนูŠู‡) . ูˆุฎุต ุงู„ุฑุฃุณ ุจุฐู„ูƒ ู„ุฃู† ููŠ ุงู„ู…ุณุญ ุนู„ูŠู‡ ุชุนุธูŠู…ุง ู„ุตุงุญุจู‡ ูˆุดูู‚ุฉ ุนู„ูŠู‡ ูˆู…ุญุจุฉ ู„ู‡ ูˆุฌุจุฑุง ู„ุฎุงุทุฑู‡ุŒ ูˆู‡ุฐู‡ ูƒู„ู‡ุง ู…ุน ุงู„ูŠุชูŠู… ุชู‚ุชุถูŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุซูˆุจ ุงู„ุฌุฒูŠู„โ€ฆ.

โ€œMaksud dari โ€œmengusapโ€ dalam hadits yang kedua adalah makna hakiki, sebagaimana diterangkan oleh hadits lain, yaitu โ€œBarangsiapa yang mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, niscaya Allah memberikan 10 kebaikan pada setiap helai rambut yang diusapnya. Dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim, perempuan atau laki-laki, niscaya aku (Nabi Muhammad) akan bersamanya seperti ini (dua jari tangan); lalu Nabi berisyarah dengan dua jarinyaโ€. Penyebutan kata raโ€™sun (kepala), karena mengusap kepala berarti menghargai, mengasihi, cinta kasih, dan mengayomi kebutuhannya. Jika semua itu dilakukan pada anak yatim, maka akan mendapatkan pahala yang sangat besarโ€ฆ.โ€

Memang, seringkali hati ini menjadi keras, tidak peduli, terlalu egois untuk beribadah sosial. Salah satu resepnya adalah memberi makan kepada orang miskin dan membelai kepala anak yatim.

Lebaran anak yatim diidentikkan dengan bulan Muharram, karena ada anjuran untuk mengusap kepala anak yatim pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari Asyura. Mengusap kepala anak yatim adalah bahasa ungkapan untuk memberikan santunan dan bantuan kepada mereka.

Anjuran ini memang sangat masyhur dikenal di sebagian masyarakat dan merupakan salah satu diantara amaliyah lainnya seperti puasa, shalat, silaturrahim, menjenguk orang sakit, memakai celak mata, mandi, meluaskan belanja, menziarahi orang alim dan lainnya. Sebagaimana dituliskan dalam kitab I’anatut- Thalibin tentang anjuran amaliyah pada 10 Muharram.

Namun bila dillihat dari dasar pensyariatannya, para ulama hadis umumnya berpendapat bahwa hanya puasa saja yang punya landasan yang kuat dengan hadis-hadis shahih. Yang juga punya dalil adalah meluaskan belanja. Sedangkan selebihnya hanya didukung oleh hadits-hadits dhaif bahkan sebagiannya maudhu’ dan mungkar. Sehingga tidak bisa diterima pensyariatannya oleh sebagian ulama.

Meluaskan Belanja kepada Ahli Keluarga di Hari Asyura

Hari Asyura adalah hari kemenangan umat Islam. Sejarah kemenangan ini jauh menelusuri zaman Nabi Musa a.s. ketika dia dan bani Israil diselamatkan Allah Swt. dari kejaran Firโ€™aun dan bala tentaranya. Syukur, kita hari ini dianjurkan merayakan kemenangan dengan berbagi rizki kepada ahli keluarga.

Majlis Fatwa Mesir (Dar Al-Iftha’) mengeluarkan fatwa bahwa harus bagi seseorang untuk berbelanja atau melapangkan (membahagiakan) ahli keluarga pada hari Asyura. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Al-Baihaqi yang menyebutkan hadis yang diriwayatkan dari Abdullah, bahwa Rasul SAW bersabda :

ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุณู‘ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนููŠูŽุงู„ูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฒูŽู„ู’ ูููŠ ุณูŽุนูŽุฉู ุณูŽุงุฆูุฑูŽ ุณูŽู†ูŽุชูู‡ู.

โ€œBarang siapa meluaskan belanjanya kepada keluarganya pada hari Asyura maka ia senantiasa berada pada keluasan rizki sepanjang tahunnyaโ€. [HR Thabrani]

Hadits di atas mengenai meluaskan belanja kepada keluarga memang masih diperselisihkan oleh para ulama, sebagian ulama hadits menilainya lemah (dhaif). Namun As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini menjadi hasan bahkan Syeikh Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin menshahihkannya.

Al-Ajhury dalam kitab I’anatut Thalibin menyebutkan dia mengadakan penelitian dalam hal ini dan menanyakan kepada para ahli hadits dan ia memberikan kesimpulan berikut:

ูˆุญุงุตู„ู‡ ุฃู† ู…ุง ูˆุฑุฏ ู…ู† ูุนู„ ุนุดุฑ ุฎุตุงู„ ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ู„ู… ูŠุตุญ ููŠู‡ุง ุฅู„ุง ุญุฏูŠุซ ุงู„ุตูŠุงู… ูˆุงู„ุชูˆุณุนุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุนูŠุงู„ุŒ ูˆุฃู…ุง ุจุงู‚ูŠ ุงู„ุฎุตุงู„ ุงู„ุซู…ุงู†ูŠุฉ: ูู…ู†ู‡ุง ู…ุง ู‡ูˆ ุถุนูŠูุŒ ูˆู…ู†ู‡ุง ู…ุง ู‡ูˆ ู…ู†ูƒุฑ ู…ูˆุถูˆุน.

โ€œKesimpulannya adalah dari 10 perkara yang dilakukan pada hari Asyura itu tidak berdasar kepada hadits shahih kecuali hadits puasa asyura dan meluaskan belanja kepada keluarga. Adapun 8 perkara lainnya ada yang berdasar kepada hadits dlaif dan ada yang berdasarkan hadits munkar lagi palsu.โ€ [Iโ€™anatut Thalibin]

Masalah meluaskan belanja kepada keluarganya, secara ittifaq disunnahkan oleh ulama empat madzhab. Sebagaimana pernyataan As-Shawi al-Maliki dalam Hasyiyah Syarah Shagir, Sulaiman Jamal As-Sayfiโ€™i dalam Hasyiyah Fathil Wahhab, Al-Bahuti al-Hambali dalam Syarah Muntahal Iradat, Ibnu Abidin Al-Hanafi dalam Raddul Muhtar.

Al-Imam Ibn Abidin dari Mazhab Hanafi membahas masalah ini dan menukil kata Al-Jabir:

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุจูุฑูŒ: ุฌูŽุฑูŽู‘ุจู’ุชู‡ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ุนูŽุงู…ู‹ุง ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ูŽู‘ูู’

โ€œJabir mengatakan: Aku telah melakukan perkara ini selama 40 tahun dan tidak pernah meninggalkannya (Radd al-Muhtar)

Redaksi lainya disebutkan oleh Al-Munawi berkata :

ูˆุฐู„ูƒ ู…ุฌุฑุจ ู„ู„ุจุฑูƒุฉ ูˆุงู„ุชูˆุณุนุฉ ุŒ ู‚ุงู„ ุฌุงุจุฑ ุงู„ุตุญุงุจูŠ : ุฌุฑุจู†ุงู‡ ููˆุฌุฏู†ุงู‡ ุตุญูŠุญุง ูˆู‚ุงู„ ุงุจู† ุนูŠูŠู†ุฉ : ุฌุฑุจู†ุงู‡ ุฎู…ุณูŠู† ุฃูˆ ุณุชูŠู† ุณู†ุฉ

Baca juga:   Ujian Nasional, Antara Evaluasi dan Monitoring Kinerja Proses Pembelajaran

โ€œHal ini (meluaskan belanja pada hari asyura) telah terbukti untuk keberkahan dan keluasan rizki. Jabir As-Shahabi berkata : Aku telah mencobanya dan ternyata benar. Ibnu Uyaynah berkata: Aku telah membuktikannya selama 50 atau 60 tahun.โ€ [Faidlul Qadir]

al-Imam al-Hattab al-Maliki dari Mazhab Maliki menyatakan:

ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠููˆูŽุณูู‘ุนูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฃูŽู‡ู’ู„ู ูููŠู‡ูู…ูŽุง -ุฃูŠ ู„ูŠู„ุฉ ุนุงุดูˆุฑุงุก ูˆูŠูˆู…ู‡ุง

โ€œSeharusnya bagi seseorang itu melapangkan (memudahkan urusan atau menggembirakan) ahli keluarganya pada malam atau siang Hari Asyura. (Mawahib al-Jalil)

Sheikh Abd al-Hamid al-Sharwani dari Mazhab Syafiโ€™i menjelaskan:

ูˆูŽูŠูุณูŽู†ูู‘ ุงู„ุชูŽู‘ูˆู’ุณูุนูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนููŠูŽุงู„ู ูููŠ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽุ› ู„ููŠููˆูŽุณูู‘ุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู

โ€œDan disunatkan untuk melapangkan ahli keluarga pada Hari Asyura mudah-mudahan Allah melapangkan ahli keluarganya sepanjang tahun seperti yang disebutkan dalam hadis. (Hasyiah โ€˜Ala Tuhfah al-Muhtaj)

al-Imam al-Bhuti dari Mazhab Hanbali menukilkan pandangan Imam Ahmad dan Sufyan Ibn โ€˜Uyainah yang menyebutkan:

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู†ู ุนููŠูŽูŠู’ู†ูŽุฉูŽ: ู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽุฑูŽู‘ุจู’ู†ูŽุงู‡ู ู…ูู†ู’ุฐู ุฎูŽู…ู’ุณููŠู†ูŽ ุณูŽู†ูŽุฉู‹ ุฃูŽูˆู’ ุณูุชูู‘ูŠู†ูŽ ููŽู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฅู„ูŽู‘ุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง

โ€œKata Ibn โ€˜Uyainah: Kami melakukannya selama 50 tahun atau 60 tahun, kami tidak melihatnya melainkan kebaikan.”

Adapun hadis yang dinyatakan oleh para ulama hadis sebagai Maudhu’, di antaranya adalah hadis berikut:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ” ู…ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุซูŽูˆูŽุงุจูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉู ุขู„ุงูู ู…ูŽู„ูŽูƒู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุตูŽุงู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ุฃูุนู’ุทููŠูŽ ุซูŽูˆูŽุงุจูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉู ุขู„ูŽุงูู ุญูŽุงุฌู‘ู ูˆูŽู…ูุนู’ุชูŽู…ูุฑู ูˆูŽุนูŽุดู’ุฑูŽุฉู ุขู„ุงูู ุดูŽู‡ููŠุฏู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุณูŽุญูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณู ูŠูŽุชููŠู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ุฑูŽููŽุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ู„ูŽู‡ู ุจููƒูู„ู‘ู ุดูŽุนู’ุฑูŽุฉู ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุฉู‹ ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ููŽุทู‘ูŽุฑูŽ ู…ูุคู’ู…ูู†ู‹ุง ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽูู’ุทูŽุฑูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนู ุฃูู…ู‘ูŽุฉู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ุจูŽุนูŽ ุจูุทููˆู†ูŽู‡ูู…ู’ “

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang berpuasa Asyura pada bulan Muharram, ia akan diberikan Allah pahala 10 ribu malaikat, barang siapa yang berpuasa Asyura pada bulan Muharram, ia akan diberikan Allah pahala 10 ribu orang berhaji dan umrah dan 10 ribu orang mati syahid. Dan siapa yang mengusap kepada anak yatim pada hari โ€˜Asyura maka dengan setiap rambutnya diangkat baginya satu derajat di surga. Siapa yang memberi berbuka orang mukmin pada hari tersebut seolah-ola ia memberi makan seluru fakir miskin umat nabi Muhammad saw  dan mengeyangkan perut mereka.” Hadis ini terdapat dalam kitab Tanbih al-Ghafilin karya As-Samarqandi, Arba’ Majalis karya Al-Khatib Al-Baghdadi.

Abu Hatim berkata: Ini adalah hadits batil yang tak memiliki sumber. Habib termasuk perawi yang suka memalsukan hadits atas nama orang-orang tsiqat (terpercaya). Haram menulis haditsnya kecuali sebagai menerangkan keburukannya.

Ibnul Jauzi dalam kitab Al-Maudhu’at menyebut statud hadis ini Maudhu tanpa diragukan.

Al-Munawi dalam Faidhul Qadir menyebutkan pada hadis ini ada Utsman bin Mathr yang hadisnya mungkar.

Manfaat Mengusap Kepala Anak

Situs Laha Online menyebutkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh National Research Centre di Kairo tentang pengaruh mengusap kepala anak yatim dan mengusap anggota wudhu dengan tangan.

Dr. Neil Solo, mengatakan bahwa sentuhan adalah pengobatan paling efektif di dunia yang bisa memberikan pengaruh positif kepada dua belah pihak, Pemberi sentuh dan yang menerima sentuhan pada waktu yang sama. Daerah kepala adalah perangkat untuk berkomunikasi dengan saraf lain, didalamnya ada sistem saraf, otak di mana semua anggota diarahkan, otak menjadi kehormatan manusia.

Dr. Neil Solo menambahkan bahwa tangan kanan memiliki sinyal positif, ketika seseorang menempatkan tangan di atas kepala anak yatim, sedang terjadi hubungan antara keduanya. Menghapus fikiran negatif yang dibawa anak yatim, dan mengulangi mengusap beberapa kali mampu menghilangkan gelisah yatim dan memberikan keyakinan dan membuat tubuhnya rileks.

Dia menambahkan dengan mengatakan: Proses ini menimbulkan semacam pengobatan alami yang terjadi antara kedua individu. Keajaiban dari mengusap ini mampu mengaktifkan energi yang berbeda pada manusia, dan memberikan efek positif bagi kedua belah pihak, menunjukkan dampak signifikan dari tangan kanan dalam proses mengusap. selesai.

Mengusap kepala anak yatim bisa menghilangkan penyakit hati seperti hati yang keras. Orang yang sedang terserang penyakit hati harus diobati dengan sesuatu yang menjadi lawannya, sifat sombong diobati dengan tawadhu, sifat kikir diobati dengan dermawan, dan kerasnya hati diobati dengan sikap lembut dan kasih sayang.

Situs Asian Parent menyebutkan manfaat mengusap kepala pada bayi, bahwa Bayi bisa merasakan getaran kasih sayang itu dan merasa nyaman karenanya. Cara ini bisa Anda terapkan jika bayi sedang sulit tidur. Syaratnya, bayi harus dalam kondisi sehat dan kenyang. Suasana hati Anda juga harus tenang dan santai, agar bayi merasa betah dalam pangkuan Anda.

Video

Penjelasan Buya Yahya tentang menyantuni Anak Yatim.

 

Referensi:

Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksiย Peduliย Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *