Hati Hati Berkomentar

Kecendrungan manusia mau dipandang baik dan tidak ingin dipandang jelek. Inilah salah satu isyarat Nabi Muhammad saw bersabda: “Kebajikan sesungguhnya dalam akhlak mulia dan dosa apa yang terbesit dalam dadamu dan kamu malu tidak suka bila orang lain mengetahuinya ( karena perbuatan buruk )”.

Sungguh zaman sekarang sudah berubah, banyak perubahan perubahan yang terjadi termasuk dalam teori nilai nilaipun mulai bergeser. 

Media sosial apapun bentuknya menjadi salah satu gambaran perubahan zaman yang dahsyat. Setiap orang bisa mengekspresikan apa saja baik tulisan, suara, video, gambar dan lain sebagainya yang dilihat oleh semua orang. Batasan batasan nilai positif negatif semakin bergeser. 

Maka penting sekali kami menyampaikan agar lebih berhati hati dalam memberikan komentar baik dalam sosial media atau tidak. Mari ikuti konsep para Sahabat dan Tabi’in ketika ada orang lain yang berbuat salah. 

Ulama besar, Ibrahim An Nakha’i, beliau mengatakan:

 ” إني لأرى الشيء أكرهه، فما يمنعني أن أتكلّم فيه إلا مخافة أن أُبتلى بمثله”.

“Aku melihat sesuatu yang aku tidak suka, tidak ada yang menahanku untuk berkomentar dan membicarakan dirinya kecuali karena aku khawatir aku yang akan ditimpakan masalahnya dikemudian hari.”

Imam al-Bukhari (w.256H) menyebutkan,
أَرْجُو أَنْ أَلْقَى اللَّهَ وَلَا يُحَاسِبُنِي أَنِّي اغْتَبْتُ أَحَدًا

Aku berharap dapat bertemu dengan Allah (di akhirat nanti) dalam keadaan Dia tidak menghisabku pernah mengumpat siapapun’

Dalam riwayat lain beliau menyebutkan,
مَا اغْتَبْتُ أَحَدًا قَطُّ مُنْذُ عَلِمْتُ أَنَّ الْغَيْبَةَ تَضُرُّ أَهْلَهَا

Aku tidak pernah mengumpat sesiapapun semenjak aku tahu bahawa (perbuatan) menggunjing ini memudaratkan pelakunya (dengan dosa dan azab)’ [Siyar al-A’lam an-Nubala]
Abdullāh bin Mas’ud tidak berani memberikan komentar ketika melihat anjing. Kata beliau:
لو سخرت من كلب، لخشيت أن أكون كلبً

Baca juga:   Tutup Aib Orang Lain, Allah Menutup Aib Kita di Dunia dan Akhirat

“Jika aku mencela dan merendahkan seekor anjing, aku khawatir aku akan dirubah seperti anjing atau Allāh berikan sifat-sifat buruk anjing itu kepada diriku.”

Hasan Al Basri mengatakan dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya Ash Shamt:

كانوا يقولون من رمي أخاه بذنب قد تاب إلى الله منه لم يمت حتى يبتليه الله به

“Para sahabat dan tabi’in memiliki konsep, barang siapa yang mencela saudaranya, karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allāh, maka Si Pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut.”

Konsep di atas muncul berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang dihasankan oleh Imam Tirmidzi nomor 2506 dan dihasakan oleh Syaikh Abdul Qadir Al Arna’uth:

لاَ تُظْهِرِ الشَّمَاتَةَ لأَخِيكَ فيعافيه الله وَيَبْتَلِيكَ ».

“Janganlan anda mencela saudara anda terang-terangan karena dosa-dosa dia, karena bisa jadi Allāh akan mengampuni dia dan Allāh akan masukan anda ke dosa tersebut.”

Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ

“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut” (HR. Tirmidzi no. 2505)

Lalu bagaimana sikap kita jika ada yang menghina atau menggunjing kita? Biarkan, nikmati hidup anda dan jangam dibalas, biarkan Allah SWT yang akan membalasnya. 
Simak baik-baik hadits ini:

 وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ

“Jika ada seseorang yang mencela anda karena dia tahu aib-aib anda. Jangan dibalas walaupun anda tahu aib-aib dia. Karena cukuplah caci maki dia kepada kita akan membuat dia terkena bencana dari Allāh Subhanahu wa Ta’ala.” (HR Abu Daud nomor 4084 dan Tirmidzi nomor 2722)

Baca juga:   Cara Membersihkan Jiwa/ Hati

Motivasi Ramadan Islamic Character Development-ICD

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

6 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *