Ini Yang Terakhir Saya Mudik Akhir Ramadhan!!

Mudik sudah menjadi tradisi tahunan warga Indonesia dan istilah mudik menjadi semacam kata baru dalam kamus, karena memiliki arti yang besar, tidak sekedar pulang kampung.

Dan tentang mudik sendiri, sudah banyak diulas, karena dampaknya terhadap masyatakat sedemikian besar. Mereka yang mudik, toh bukan monipoli para karyawan dan pekerja kasar, para pakar dan kaum terpelajar, tak urung juga banyak yang mudik dengan alasan ilmiah yang bisa dibenarkan.

Keluhan-keluhan serta keberatan-keberatan pengguna jalan menghiasai mass media, dari susahnya mencari tempat air untuk buang air kecil dan air besar, kemacetan yang tak terurai dan masih banyak lagi.

Akhir Ramadhan yang semestinya digunakan untuk memperbaiki ibadah selama Ramadhan, sering saya sia siakan dengan alasan pulang kampung, meskipun tiap tahun saya i’tikaf dan tidak sampai akhir karena alasan mudik.

Kemarin, saya i’tikaf di masjid PU sampai tanggal 27 Ramadhan, karena sudah ditelpon terus sama pihak keluarga di rumah, saya izin ke Ust Arifin untuk mudik duluan dan mengakhiri i’tikaf.

Jujur, saya sekarang menyesal kenapa tidak menyelesaikan i’tikaf dulu baru mudik, terbukti selama dua hari di perjalanan banyak ibadah yang terbengkalai dan tidak optimal, padahal ini detik detik prime time Ramadhan.

Saya jadi ingat pesan Ust Arifin, kalau mau mudik habis lebaran saja, insya Allah sudah gak macet seperti akhir Ramadhan.

Melihat dan merasakan sendiri susahnya mudik akhir Ramadhan, mungkin tahun depan jika akan mudik saya akan memilih setelah lebaran saja, dan agar i’tikafnya lebih optimal lagi.

Keluhan banyak saya dapatkan selama mudik ini.

  • Susahnya mencari tempat wudhu dan shalat
  • Susahnya menjaga buka dan sahur dengan baik
  • Jika membawa anak atau istri, tidak bisa memberikan servise maksimal.
  • Shalat tarawih yang terbengkalai.
  • Tidak bisa baca Al-Quran
  • Tertinggal prime time ramadhan.
  • Susah mandi dan mck
  • Dll.
Baca juga:   Oh Sandal

Dengan alasan di atas dan lain yang belum disebutkan, maka mungkin ini terakhir kkalinya saya mudik akhir Ramadhan.

Ya Allah, maafkanlah hamba-Mu ini yang sudah menyia nyiakan bulan penuh rahmat dan ampunan-Mu. 

Ya Allah terimalah amalanku selama Ramadahan ini, jika saya diperkenankan sampai Ramadhan tahun depan, saya berusaha menjadi lebih baik lagi, memanfaatkan Ramadhan untuk optimal ibadah kepada-Mu.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *