Internet Archive Diretas, Data 31 Juta Pengguna Dicuri

Home » Internet Archive Diretas, Data 31 Juta Pengguna Dicuri

Internet Archive diretas. Ini adalah tampilan layar ketika hari ini saya membuka Archive.org dari Wayback Machine. Saat ini, hanya fitur web.archive.org yang bisa digunakan, fitur lainnya masih non aktif secara temporal.

Brewster Kahle, pendiri Wayback Machine mengatakan di akun X nya bahwa tim sedang berusaha mengembalikan semua servis Archive.org. Ia juga mengatakan, semangat semua timnya sangat tinggi, namun kelelahan.

Apa itu Internet Archive?

The Internet Archive, sebuah perpustakaan riset nirlaba yang, sebagian, menyimpan dan melestarikan sebagian besar web agar dapat dirujuk dengan mudah di kemudian hari. Hal ini dilakukan melalui “Wayback Machine”, sebuah perangkat lunak yang secara periodik mengambil snapshot (foto) dari situs web di seluruh dunia dan menyimpannya untuk arsip publik.

Internet Archive menyimpan berbagai macam materi digital, termasuk:

  1. Arsip Web: Internet Archive memiliki arsip lebih dari 866 miliar halaman web yang dikumpulkan sejak tahun 1996. Ini adalah sumber daya yang berharga bagi mereka yang ingin menyelidiki sejarah dan evolusi web. Ini memungkinkan kita untuk mengakses versi terdahulu dari situs web yang mungkin telah diubah atau bahkan dihapus.
  2. Buku-buku: Dengan lebih dari 44 juta buku yang tersedia dalam berbagai bahasa, Internet Archive menjadi salah satu perpustakaan digital terbesar di dunia.
  3. Video dan Audio: Koleksi audio dan video Internet Archive mencakup berbagai materi, mulai dari rekaman sejarah hingga karya seni modern.
  4. Arsip Software: Internet Archive juga menyediakan akses ke perangkat lunak klasik, game, dan aplikasi yang mungkin sulit ditemukan secara online.
  5. Proyek Open Library: Selain itu, Internet Archive terus mengembangkan proyek-proyek baru seperti Open Library, sebuah upaya untuk membuat semua buku di dunia tersedia secara daring dan gratis.
Baca juga:   Cara Penulisan Kata Maha untuk Nama dan Sifat Tuhan pada EYD Edisi V
internet archive

Benarkah Internet Archive Diretas

Menurut pendiri Internet Archive, Brewster Kahle, hal itu dibenarkan. Internet Archive telah diretas. Mengakibatkan pembobolan data basis data autentikasi penggunanya yang berisi 31 juta akun.

Pengguna mengetahuinya ketika mereka melihat situs web menampilkan peringatan JavaScript untuk memberi tahu pengunjung bahwa situs tersebut telah dibobol.

Ini peringatan pop up di web Archive.

“Have you ever felt like the Internet Archive runs on sticks and is constantly on the verge of suffering a catastrophic security breach? It just happened. See 31 million of you on HIBP!.”

Saya tidak menemukan pop ini ketika tadi membuka web Archive, mungkin sudah muncul beberapa waktu sebelumnya.

Selain dibobol datanya, situs web tersebut di-deface dan di-DDoS (Distributed Denial of Service).

Troy Hunt, pendiri layanan “Have I Been Pwned”, mengonfirmasi bahwa data yang dicuri telah muncul dalam kumpulan data sebesar 6,4 GB dan telah diintegrasikan ke dalam basis data mereka sehingga para pengguna yang terkena dampaknya dapat memeriksa apakah data mereka telah disusupi.

Siapa Peretas Web Archive.org?

Sebuah kelompok peretas mengaku bertanggung jawab di saluran X dan Telegram sebelum serangan hari kedua. Kelompok yang menyebut dirinya sebagai ‘SN_Blackmeta’.

Mereka menamakan diri sebagai hacktivist yang berbasis di Rusia, anti-Israel dan anti-Amerika Serikat, meskipun sudah biasa bagi para peretas kriminal dan yang didukung negara untuk sengaja berbohong tentang identitas mereka.

Baca juga:   Desa Adipuro Waspada Covid-19

Alasan Peretasan Web Archive

Dalam sebuah pernyataan yang aneh dan bertele-tele di X, kelompok ini mengklaim bahwa mereka telah menyerang Archive karena melanggar hak cipta, merujuk pada organisasi nirlaba yang kalah dalam gugatan atas digitalisasi buku sehingga siapa pun dapat membacanya.

Berikut ini pernyataan mereka di media X.

Di bagian bawah dari utas X di atas, SN Meta menyebutkan alasan lain dari Mereka menyerang Internet Archive karena:

  1. Internet archive memiliki hubungan kuat dengan Kongres Amerika.
  2. Archive.org banyak menghadapi kasus yang berkaitan dengan hak cipta dan pembatasan produksi, seperti beberapa kasus dengan Hachette Book Group, Penguin Random House, HarperCollins, dan John Wiley. Yang terbaru adalah Universal Music Group, Sony Music, and Concord (termasuk sub perusahaan mereka Capitol Records, Arista Records, and CMGI Recorded Music Assets)

Jake Moore, penasihat keamanan siber global untuk perusahaan keamanan siber ESET, mengatakan bahwa meskipun para peretas sering kali termotivasi oleh uang atau kepentingan pemerintah, seperti melakukan spionase siber, sulit untuk berspekulasi mengapa seseorang ingin mengganggu sebuah organisasi nirlaba yang secara umum dianggap mempromosikan kebaikan publik.

Internet Archive identik dengan akses informasi yang bebas dan tanpa sensor. Pada saat pemerintah atau institusi lain menghapus atau memodifikasi konten di internet, Archive.org menawarkan cara yang penting untuk mengakses informasi asli.

Baca juga:   Google plus penantang baru Facebook

Serangan terhadap platform ini menggambarkan pentingnya melindungi sumber daya tersebut untuk menjaga kebebasan informasi di era digital.

Semoga masalah Archive.org segera teratasi dan kita bisa menggunakan fitur-fiturnya seperti sebelumnya.

Update:

Antigone Journal di laman X menyebutkan bahwa Internet Archive sudah aktif kembali seperti semula.

Sumber

Artikel Terkait di Blog tentang Archive:

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *