Ust Arifin Jayadiningrat pernah menyampaikan pengalamannya ketika ada yang berkonsultasi kepada beliau. Dia merasa takut dengan dosa yang sudah dia lakukan yaitu menyiram di lahan orang lain, ini istilah orang dewasa ya, bukan makna yang sebenarnya, lebih sedih lagi dia itu termasuk orang yang taat beribadah dan shalat malam rutin.
Kemudian Ust Arifin Jayadiningrat menyampaikan sebuah pertanyaan, Apakah anda pernah menghina seseorang yang MBA (marriage by accident)? Dia menjawab kok ustadz bisa tahu? Kemudian beliau menyampaikan Hadits Nabi berikut.
Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ
“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)
Penjelasan diatas seharusnya membuat kita merasa takut ketika mencela atau meremehkan orang yang berdosa, bisa jadi kita akan melakukan hal yang sama.
Menjelekkan, mencela dan meremehkan orang lain membuat seseorang merasa diri lebih suci/lebih bersih dan lebih baik. Padahal kondisi ini justru membuat kita terjerumus pada sifat sombong yang tidak disukai Allah Swt. Jangan merasa diri bisa selamat dari dosa sehingga meremehkan orang lain yg berbuat dosa.Dan meremehkannya pun dlm rangka sombong,
“Kamu kok bisa terjerumus dalam zina seperti itu? Saya jelas tak mungkin.”
Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang makna Sombong:
Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi, beliau bersabda, “Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata, “Sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus.” Beliau bersabda, ”Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR Muslim).
Ingat! Jangan pernah sombong dan merasa selamat dari dosa yang orang lain lakukan, karena bisa jadi kita tak akan selamat dari dosa yang sama.
Jadi mari berhati hati mencela orang lain. Yang sudah shalih jangan merasa dirinya sudah baik, Yang belum shalih jangan merasa dirinya belum baik, terus memperbaiki diri.
Mari amalkan doa berikut agar menjaga hati terus istiqamah dalam kebaikan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbabaa Laa Tuyigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Thaa’atik
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim).
Ya, mas Desfortin benar
Jika berbuat baik maka kebaikan akan kembali kepada kita
Sebaliknya, berbuat jelek akan berbalik pula kepada kita.
https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsYap, tak perlu mencela, bs bumerang nanti
https://polldaddy.com/js/rating/rating.jsHukum tabur tuai gitu ya…
Sangat bermanfaat saudaraku.. Izin copy buat pmbelajaran
Terima kasih.
Selamat datang di blog sederhana kami.
Silakan digunakan untuk pembelajaran di disebarkan.🙏
Terimakasih atas pencerahannya.
Izin share.