Kardus Yang Tertukar

​Kasus ini terjadi pada bapak dan ibu saya semalam ketika naik bus Sumber Alam dari Salaman dan turun di Pasar Minggu. 

Dari terminal Salaman, bapak dan ibu membawa dua kardus berisi kimpol, kubis dan wortel yang sengaja beliau bawa untuk kami yang di Jakarta. Ada 2 kardus dan dua tas yang beliau bawa. 

Dari Salaman beliau naik bus Sumber Alam ke Kutoarjo, pindah bus, dari Kutoarjo ke Tegal, pindah bus lagi, di dua tempat ini bapak dan ibu angkat angkat barang sendiri dari bus satu ke bus yang lain, yang beliau bawa masih sama seperti dari rumah. 

Turun di Tegal, Sumber Alam ganti bus lagi, pas disini ada beberapa penumpang baru yang naik. Nah, dari Tegal – Jakarta ini kemungkinan mulai tertukar kardusnya, bisa jadi si kernet salah ambil barangnya. 

Waktu saya jemput di depan Antam, adik saya sempat heran dengan satu kardus yang ditali rapi, biasanya bapak pakai kardus yang sudah agak jelekan, tapi bapak nggak ngeh dan gak ada masalah. 

Sampai di rumah adik saya, baru kami teliti ternyata benar, kardus bapak tertukar, kardus berisi sayur kuban gak ada. 

Sementara kardus yang ini bertuliskan nama Akmal berisi makanan ringan seperti kripik pisang, peyek yang masih belum digoreng, kacang hijau, ketan hitam. 

Kami agak kesusahan untuk mencari siapa pemilik barang ini, akhirnya adik saya yang bener bener faham masalah Fiqih, lulusan Lipia Jakarta, mengambil inisiatif untuk membeli barang ini senilai harga yang sudah umum, kemudian uangnya akan diinfakkan besok di shalat Ied. 

Dalam hukum Fiqih ada istilah Luqathah atau barang temuan yang di antara hukumnya adalah boleh menggunakan setelah diumumkan. 

Baca juga:   Resolusi Jumal Ahmad

Maka saya berinisiatif untuk mengumkan barang luqathah ini, jika memang ada yang merasa memiliki, untuk zaman sekarang pengumuman bisa di share di sosial media atau blog seperti ini. 

kalau pun tidak ada, maka akan kami beli dan uangnya kami infakkan. 

Semoga orang yang tertukar mendapatkan ganti yang lebih. 

Sayur Kuban tertukar dengan makanan2 ini

Tertulis nama Akmal di atas kardus


Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *