Kasus Sh Wisam Sharief

Wisam Sharief adalah pendiri dari Advocating Qur’anic Literacy (AQL), institusi yang berfokus pada mendidik umat dalam membaca, menghafal dan menghafal al-Quran.

Beliau telah mengajar lebih dari 15.000 siswa di seluruh dunia melalui seminar keliling, studi jangka panjang, dan pengajaran online.

Beliau lulus dari Akademi Al-Qur’an di Lahore, Pakistan dengan gelar sarjana di bidang tata bahasa Arab dan minor di bidang sastra Arab.

Kasus Wisam saya dapatkan pertama kali dari tulisan di X dari akun resmi AlMaghrib Institute. Wisam bukan instruktur utama di AlMaghrib karena tidak ada namanya di laman para instrukrur AlMaghrib, namun dia pernah menjadi instruktur program Quran Revolution dari AlMaghrib. Dia juga pernah mengisi beberapa program di MuslimMatters.

Lantas, kasus apa yang menimpa Sh Wisam ini?

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, secara singkatnya, Wisam Sharief baru saja didakwa oleh pihak kepolisian Amerika Serikat karena memproduksi pornografi anak. File kesaksian agen FBI secara lengkap tersebar di internet.

Sangat menyesakkan ketika Anda mengetahui, bahwa dia meyakinkan seorang ibu bahwa putrinya perlu melakukan tindakan seks untuk “mendekatkan diri kepada Allah.” Tindakan pornografi ini akan membuat anak gadis itu lebih dekat dengan Tuhan. Astaghfirullah…

Banyak cacian yang mengarah kepada Syaikh Wisam atas hal ini, namun satu hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam hal ini, yang salah bukan pihak laki-laki saja. Ibu dari anak di bawah umur juga sama bersalahnya. 

Tidak ada paksaan fisik atau pemerasan. Sang ibu dengan sukarela melakukan pelanggaran dan mencuri kepolosan anaknya sendiri. Dia juga bersalah. Kita tidak bisa menghilangkan hal itu jika kita ingin melihat masalah ini dengan keadilan yang tepat.

Baca juga:   Aljazair dan Upaya Arabisasi

Wisam menyalahgunakan otoritas keagamaannya dengan mengatakan kepada si anak bahwa dia akan lebih dekat dengan Allah dengan melakukan apa yang dia minta. Dia juga bersalah karena memenuhi permintaannya. Obrolan yang dilakukannya menunjukkan sifat dari interaksi tersebut.  Maka keduanya bersalah.

Bagian yang paling mengganggu dari kasus Sh Wisam Sharrief adalah dia banyak menghasilkan konten YouTube untuk mengajar anak-anak khususnya cara membaca Al-Quran. Namun, seakan ia bersembunyi di balik Islam dan kesalehan semu dengan melakukan hal yang tidak benar.

Mengajarkan Isi al-Quran, namun menyelisihi Isi al-Quran. Allah Swt telah memberikan peringatan kepada orang yang tidak mengerjakan apa yang mereka katakan dalam surah al-Shaff ayat 2.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

Ayat ini ,erupakan teguran untuk para da’i yang mereka sering menyampaikan sesuatu yang mereka tidak mengerjakannya, oleh karena itu ada seorang salaf yakni Ibrahim An-Nakha’iy yang beliau berkata:

“ثَلَاثُ آيَاتٍ مَنَعَتْنِيْ أَنْ أَقُصَّ عَلَى النَّاسِ: قَوْلُهُ : ” أَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُوْنَ” وَقَوْلُهُ عَنْ شُعَيْبٍ: “وَمَا أُرِيْدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ” وَقَوْلُهُ: “لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَاَ لَا تَفْعَلُوْنَ”

“Ada tiga ayat yang menghalangiku untuk menyampaikan ilmu kepada manusia: Firman Allah: “Apakah kalian memerintahkan manusia untuk melakukan kebajikan dan kalian melupakan diri kalian sendiri sedangkan kalian membaca Al-Kitab? Apakah kalian tidak berpikir”(QS Al-Baqarah:44). Firman Allah tentang Syu’aib: “Dan aku tidak ingin menyelisihi kalian (dengan mengerjakan) apa yang aku larang” (QS Hud: 88). Firman Allah yang lain: “…mengapa kalian mengatakan apa yang kalian tidak kerjakan?!” (QS Ash-Shaf: 2)”. Oleh karena itu tidak patut seoranga da’I menjadi seperti lilin, ia memerangi sekitarnya namun membakar dirinya sendiri. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi: 18/ 80)

Baca juga:   3 Kesalahan di Serial Sultan Abdul Hamid

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih mereka:

“يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِي النَّارِ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الحِمَارُ بِرَحَاهُ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ فَيَقُولُونَ: أَيْ فُلاَنُ مَا شَأْنُكَ؟ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَانَا عَنِ المُنْكَرِ؟ قَالَ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ المُنْكَرِ وَآتِيهِ”

“Akan didatangkan seorang pada hari kiamat lalu dilemparkan ke neraka dan usunya terburai di neraka dan ia pun berputar sebagaimana keledai yang berputar di penggilingan (gandum) lalu para penghuni neraka pun mengelilinginya lalu mereka berkata: “Wahai Fulan ada apa engkau (disini)? Bukankah engkau dahulu memerintahkan yang ma’ruf kepada kami dan melarang kami dari kemungkaran?” Ia pun menjawab: “Dahulu aku memerintahkan kepada yang ma’ruf namun aku tidak melakukannya dan aku melarang dari yang mungkar sedangkan aku melakukannya”. (HR Al-Bukhari no3267)

Maka hadits ini merupakan peringatan bagi para da’i begitu pula orang-orang yang menyeru kepada kebaikan di media sosial atau medan dakwah, ketika seseorang telah menjadi penyeru kepada kebaikan maka ia pun harus memperbaiki dirinya sendiri, jika ia belum mampu melaksanakannya maka hendaknya ia memperbanyak istighfar kepada Allah.

Statemen AlMaghrib

Al Maghrib Institute, tempat Sharieff bekerja sebagai spesialis dalam mengajar hafalan dan retensi Al-Quran yang memimpin program Quran Revolution, memecatnya dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pernyataan tertulis seperti di atas muncul secara online.

Baca juga:   Siapakah Penulis itu?

Lembaga tersebut menambahkan bahwa kejahatan tersebut dilakukan di luar lingkup mereka, oleh karena itu mereka tidak diberitahu oleh penegak hukum tentang penyelidikan tersebut. Namun demikian, ada informasi baru bahwa Sharieff telah dipecat.

Statemen Muslim Matters

Link Terkait:

Artikel di Blog tentang Pedofilia 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *