Ya Allah
Maafkan hambaMu yang bersalah.
Niatan hambaMu hanya ingin sekali PERSATUAN UMAT ISLAM menjadi kenyataan.
Saya hanya mencoba menulis kegundahan saya atas keputusan Cagub dan Cawagub DKI muslim lebih dari 1 pasangan mewakili parpol tertentu.
Mereka tidak berdialog , semua HANYA akan mengakibatkan perpecahan umat Islam.
Mari dengan CINTA sesama umat Islam demi kemaslahatan umat, semua Wajib meresapi
TUJUAN HIDUP ADALAH MEMBESARKAN ALLAH, bukan parpol ( kader), bukan ormas, bukan yayasan, apapun komunitasnya, apapun golongannya, apalagi sosok seseorang, sama sekali bukan.
Tapi ingat
HANYA TUHANMULAH YANG KAMU BESARKAN
(وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ)
Surat Al-Muddathsir ayat 3
Dan-hanya- TUHANMULAH MAKA BESARKANLAH..
Perhatikan kata kata bhs Arabnya
َرَ َبَّ كَ ف َكَ بِّ رْ
Huruf
RO BA KA FA KA BA RO
dibolak balik bacannya tetap ROBAKA FAKABBIR..
tuhanMulah yang kamu besarkan.
Laksana tulisan APA dibalik bacanya ya tetap APA.
Inilah pemersatu umat !!
Bukan membesarkan nama partai atau kader…
Toh partai hanya sarana utk berjihad MEMBESARKAN ALLAH..
Lihat lagi surat Al Anfal.
(وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ)
Surat Al-Anfal 63
dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi ALLAH yang telah mempersatukan hati mereka
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
Maafkan saya bila saya salah.
Ayat tadi laksana memberi isyarat
hitungan politis
yaitu
Bila kita gerak atas nama Allah yang tulus MESTINYA kita bersatu. !!
Ketulusan membesarkan Allah adalah RAHASIA masing masing hati kita, nanti ada peradilan mahkamah Akhirat.
Saya tidak bahas soal itu, karena itu hanya Allah yang tahu.
Simple nya ketulusan akan menyatukan umat, sebaliknya perpecahan adalah cerminan ketidaktulusan. Sekarang kita terasa terpecah.
Mari kita belajar sejenak kisah ini👇
Rasulullah telah wafat tidak mewariskan sistem pemilu khalifah secara khusus. Maka terjadi PERDEBATAN antara 2 golongan :
- Al Anshar (penduduk asli Madinah )
- Al Muhajirin ( imigran dari Mekah asli penduduk Mekah)
Golongan I menawarkan SA’AD BIN UBADAH
Golongan II menawarkan
ABU BAKAR ASSIDIQ.
Sangat alot menentukan siapa pemimpin yang cocok. Padahal semua PUNYA KITA PECAH PADAHAL ADA MUSUH BERSAMA
Ya Allah
Maafkan hambaMu yang bersalah.
Niatan hambaMu hanya ingin sekali PERSATUAN UMAT ISLAM menjadi kenyataan.
Saya hanya mencoba menulis kegundahan saya atas keputusan Cagub dan Cawagub DKI muslim lebih dari 1 pasangan mewakili parpol tertentu.
Mereka tidak berdialog , semua HANYA akan mengakibatkan perpecahan umat Islam.
Mari dengan CINTA sesama umat Islam demi kemaslahatan umat, semua Wajib meresapi
TUJUAN HIDUP ADALAH MEMBESARKAN ALLAH, bukan parpol ( kader), bukan ormas, bukan yayasan, apapun komunitasnya, apapun golongannya, apalagi sosok seseorang, sama sekali bukan.
Tapi ingat
HANYA TUHANMULAH YANG KAMU BESARKAN
(وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ)
Surat Al-Muddathsir ayat 3
Dan-hanya- TUHANMULAH MAKA BESARKANLAH..
Perhatikan kata kata bhs Arabnya
َرَ َبَّ كَ ف َكَ بِّ رْ
Huruf
RO BA KA FA KA BA RO
dibolak balik bacannya tetap ROBAKA FAKABBIR..
tuhanMulah yang kamu besarkan.
Laksana tulisan APA dibalik bacanya ya tetap APA.
Inilah pemersatu umat !!
Bukan membesarkan nama partai atau kader…
Toh partai hanya sarana utk berjihad MEMBESARKAN ALLAH..
Lihat lagi surat Al Anfal.
(وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ)
Surat Al-Anfal 63
dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi ALLAH yang telah mempersatukan hati mereka
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
Maafkan saya bila saya salah.
Ayat tadi laksana memberi isyarat
hitungan politis
yaitu
Bila kita gerak atas nama Allah yang tulus MESTINYA kita bersatu. !!
Ketulusan membesarkan Allah adalah RAHASIA masing masing hati kita, nanti ada peradilan mahkamah Akhirat.
Saya tidak bahas soal itu, karena itu hanya Allah yang tahu.
Simple nya ketulusan akan menyatukan umat, sebaliknya perpecahan adalah cerminan ketidaktulusan.
Sekarang kita terasa terpecah.
Mari kita belajar sejenak kisah ini👇
Rasulullah telah wafat tidak mewariskan sistem pemilu khalifah secara khusus.
Maka terjadi PERDEBATAN antara 2 golongan :
- Al Anshar (penduduk asli Madinah )
- Al Muhajirin ( imigran dari Mekah asli penduduk Mekah)
Golongan I menawarkan SA’AD BIN UBADAH
Golongan II menawarkan ABU BAKAR ASSIDIQ.
Sangat alot menentukan siapa pemimpin yang cocok. Padahal semua PUNYA ALASAN masing masing atas pilihan golongannya.
Solusinya adalah DIALOG YANG BERSANGKUTAN DAN GOLONGAN yang menawarkan.
Abu Bakar justru memilih Umar Bin Khatab dan Abu Ubaidah. Yang terjadi Umar menolak usulan Abu Bakar dan mendukung Abu Bakr yang cocok jadi pemimpin langsung DISEPAKATI HASIL MUSYAWARAH 2 golongan untuk menjadikan Abu Bakar sebagai pimpinan.
Disini tidak lagi mengedepankan golongan tetapi maslahat umat.
TIDAK ada lagi perpecahan karena calonnya HANYA 1 saja yaitu Abu Bakar Assiddiq.
Abu Bakar sebelum wafat juga sudah membentuk Dewan diambil dari semua golongan untuk memikirkan pemilihan calon penggantinya yaitu Umar Bin Khattab.
Umar Bin Khattab juga melakukam hal yang sama pembemtukan dewan dari semua golongan :
Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Saad bin Abi WaQosh, Abdurrahman bin Auf mereka bertugas memilih pengganti Umar. Setelah Umar Wafat terjadi debat yang alot lagi. Abdurrahman bin Auf dijadikan calon akhirnya mengundurkan diri. Singkat cerita sisa kandidat kuat yaitu Ali dan Usman. Abdurahman akhirnya mwnyatakan Usman yang layak.
Intinya TETAP perbedaan berujung kepada yang 1 calon kuat. Jadi mohon maaf UMAT ISLAM tetap bersatu TIDAK seperti sekarang ini terpecah belah.
Harusnya dialog kemaslahatan umat di nomor 1 kan , dialog seluruh parpol dan calon yang bersangkutan, yang dibesarkan adalah Allah bukan kemaslahatan parpol.
Tadinya saya semangat dg lahirnya MPJ sebagai dewan yang saya impikan laksana zaman sahabat Nabi. Nyatannya parpol lebih dominan.
Ingat dalam kubur nama parpol tidak ditanya.
Nama ormas juga tidak.
Nama yayasan kita juga tidak.
Tapi… MAN ROBUKA…
Siapa Tuhanmu..
Sudahkah kita lupa tujuan bahwa
(وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ)
Dan-hanya- TUHANMULAH MAKA BESARKANLAH..
Ya Allah didepan kami
jelas ada 1 musuh bersama
( common enemy ) sementara umat Islam tidak bersatu.
Satukanlah kami ya Allah.😭
Satukanlah kami.ya Allah..
Sadarkanlah kami ya Allah.. PUNYA ALASAN masing masing atas pilihan golongannya.
Solusinya adalah DIALOG YANG BERSANGKUTAN DAN GOLONGAN yang menawarkan.
Abu Bakar justru memilih Umar Bin Khatab dan Abu Ubaidah. Yang terjadi Umar menolak usulan Abu Bakar dan mendukung Abu Bakr yang cocok jadi pemimpin langsung DISEPAKATI HASIL MUSYAWARAH 2 golongan untuk menjadikan Abu Bakar sebagai pimpinan.
Disini tidak lagi mengedepankan golongan tetapi maslahat umat.
TIDAK ada lagi perpecahan karena calonnya HANYA 1 saja yaitu Abu Bakar Assiddiq.
Abu Bakar sebelum wafat juga sudah membentuk Dewan diambil dari semua golongan untuk memikirkan pemilihan calon penggantinya yaitu Umar Bin Khattab.
Umar Bin Khattab juga melakukam hal yang sama pembemtukan dewan dari semua golongan :
Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Saad bin Abi Waqosh, Abdurrahman bin Auf mereka bertugas memilih pengganti Umar. Setelah Umar Wafat terjadi debat yang alot lagi. Abdurrahman bin Auf dijadikan calon akhirnya mengundurkan diri. Singkat cerita sisa kandidat kuat yaitu Ali dan Usman. Abdurahman akhirnya mwnyatakan Usman yang layak.
Intinya TETAP perbedaan berujung kepada yang 1 calon kuat. Jadi mohon maaf UMAT ISLAM tetap bersatu TIDAK seperti sekarang ini terpecah belah.
Harusnya dialog kemaslahatan umat di nomor 1 kan , dialog seluruh parpol dan calon yang bersangkutan, yang dibesarkan adalah Allah bukan kemaslahatan parpol.
Tadinya saya semangat dg lahirnya MPJ sebagai dewan yang saya impikan laksana zaman sahabat Nabi. Nyatannya parpol lebih dominan.
Ingat dalam kubur nama parpol tidak ditanya.
Nama ormas juga tidak.
Nama yayasan kita juga tidak.
Tapi… MAN ROBUKA…
Siapa Tuhanmu..
Sudahkah kita lupa tujuan bahwa
(وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ)
Dan-hanya- TUHANMULAH MAKA BESARKANLAH..
Ya Allah didepan kami
jelas ada 1 musuh bersama
( common enemy ) sementara umat Islam tidak bersatu.
Satukanlah kami ya Allah.😭
Satukanlah kami.ya Allah..
Sadarkanlah kami ya Allah..
Sumber: BC Ust. Arifin Jayadiningrat