Kulu Kubuk, Gemericik Air Terjun di Pedalaman Mentawai

Selama ini banyak orang mengira, termasuk saya, pariwisata di kepulauan Mentawai hanya keindahan pantai dan biota lautnya, untuk di pedalaman adalah hutan belantara, kehidupan dan tato orang asli suku Mentawai. Namun ternyata, di tengah hutan belantara itu tersimpan keindahan yang mempesona yaitu air terjun Kulu Kubuk di desa Madobak.

Air Terjun Kulu Kubuk memiliki total ketinggian 70 meter dan sangat cocok dijadikan sebagai tempat pemandian alam. Hawa segar nan dingin serta perairan yang dangkal mendukung keindahan air yang meluncur bebas dengan derasnya.

Terletak di dalam hutan, sekitar 3 km dari permukiman penduduk Madobak dan 5 km dari dusun Buttui yang sedang dibangun Aksi Peduli Bangsa. Perjalanan ke Madobak memakan waktu sekitar 5 jam dengan menyusuri Sungai Rereget menggunakan perahu bermotor yang berukuran lebih kecil atau pompong.  Sungai ini merupakan jalur menuju hulu dari pinggir laut di Muara Siberut.  Perjalanan menuju desa ini bisa lebih cepat, jika air sungai pasang.  Namun jika air dangkal, perjalanan menjadi sangat lambat.

Pada perjalanan saya ke pedalaman Mentawai bulan Maret lalu, saya menggunakan motor untuk perjalanan dari Muara Siberut ke Dusun Buttui dan melewati desa Madobak. Perjalanan menggunakan motor lebih cepat dan efisien yaitu kurang lebih 1,5 jam perjalanan dengan kondisi jalan yang sangat buruk. Perjalanan dengan motor ke pedalaman pernah saya upload video amatirnya di youtube, sila kunjungi di tautan ini.

Wisata air terjun Kulu Kubuk ini berada di tengah hutan dengan banyak pohon di sekitarnya, airnya bersih dan tidak deras sehingga tidak perlu khawatir terbawa hanyut atau arus.

Ketika masuk dari jalan utama desa Madobak akan tampak pintu gapura Kulu Kubuk yang bertuliskan selamat datang. Selanjutnya kita memasuki jalan cukup besar yang sudah di cor bagus, beberapa meter di sebelah kiri ada bangunan kecil untuk meminta karcis namun ketika saya kesana tidak ada yang stand by dan menurut teman saya, Miswandi biasanya gratis dan tidak bayar apalagi untuk orang yang sudah biasa ke Mentawai. Selanjutnya di sebelah kanan ada bangunan seperti Aula khas Mentawai berbentuk panggung yang cukup besar, saya belum tahu buat apa, namun ketika kami lewat ada beberapa orang yang sedang duduk-duduk di aula tersebut.

Baca juga:   Hari ini, Blog Ku Genap 5 Tahun

Selanjutnya kita masuk ke jalan yang menghubungkan ke air terjun. Pertama kali melihatnya agak shok dan kaget karena kami harus melewati jalan berbentuk jembatan kecil yang bawahnya kayu namun tidak lengkap, tidak bagus dan tidak ada atapnya. Kondisi ini membuat kayu rapuh dan banyak kayu yang sudah hilang.

Di ujung jalan ini, sebelum masuk ke air terjun ada saung kecil. Kami bertemu dengan bebera orang berpakaian baju pemerintah daerah, kemungkinan dari Tuapejat, kami bersalaman dan berkenalan kemudian lanjut ke pemandian air terjun.

Air di Kulu Kubuk ini bersih dan jernih, batu-batu di pinggirannya cukup besar-besar. Saya yang tidak jago renang ini memanfaatkan pinggiran untuk jalan ke belakang air terjun, disana ada semacam gua kecil, pemandangan dan foto dari situ sangat indah.

Berikut ini video sangat amatir kunjungan sama ke Kulu Kubuk.

Terima kasih sudah mengunjungi blog sederhana ini.

Jalan Masuk ke Kulu Kubuk

Air Terjun Kulu Kubuk

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *