Kemarin malam adalah penerbangan saya dari Padang – Jakarta setelah menjadi panitia seminar Kebangkitan Pemuda di SCC STKIP Padang. Acara berjalan lancar dengan dihadiri 1500 mahasiwa Mentawai dan Sumatera Barat di Padang dan diberikan sambutan dari Wagub Sumbar.
Saya naik pesawat City Link no QG 955 bersama Bonaik, mahasiswa Mentawai yang menjadi panitia dan saat ini sedang kuliah jurusan komunikasi. Kami duduk di bagian belakang pesawat dan ketika sudah akan take off, petugas memerintahkan penumpang untuk menutup tray table, menutup jendela dan mematikan HP, kemudian lampu kabin diredupkan.
Namun beberapa orang saya perhatikan acuh tak acuh ketika diminta petugas mematikan HP khususnya. Padahal yang mereka sarankan demi keselamatan kita.
Mungkin mereka belum tahu alasan kenapa petugas dan pramugari melakukan itu semua. Mereka mesti tahu bahwa 90% kecelakaan pesawat terjadi saat take off 🛫 dan landing 🛬. 90% kecelakaan pesawat terjadi di 8 menit setelah take-off dan 3 menit sebelum landing. Sehingga disebut juga “Critical Eleven“.
Disaat itu terjadi, penumpang hanya punya waktu 90 detik untuk keluar dari pesawat. Jika tidak keluar, penumpang bisa mati karena kekurangan oxygen, atau water landing.
Maka biasakan untuk menegur teman di samping kita kalau masih menggunakan HP ketika akan take off atau landing. Dan ajak ngobrol teman sebelah, mungkin dia khawatir ketika naik pesawat, seperti teman duduk samping saya, seorang perempuan bernama Mei, selama perjalanan dia mengajak saya ngobrol agar tidak terasa guncangan – guncangan di pesawat yang ketika itu di luar sedang dalam cuaca yang buruk.
Kantor berita CNBC menyebutkan bahwa pesawat Lion Air yang jatuh kemarin sebelumnya sempat mengalami masalah teknis pada penerbangan sebelumnya dari Denpasar ke Jakarta namun telah diselesaikan sesuai prosedur, sebagaimana disampaikan CEO Edward Sirait.
Bisa jadi kesalahan ada di dalam mesin pesawat atau pesawat yang kurang maintainance. Namun safety first bisa dimulai dari kita dengan mendengarkan arahan dari petugas atau pramugari karena kalau ada kecelakaan, yang merasakan akibatnya penumpang sendiri.
Selain itu, perilaku aman harus dimulai dari dasar kehidupan kita yaitu di rumah. Pernahkah kita berperilaku yang aman di rumah kita? pernahkah kita check sepeda motor kita sebelum jalan dengan anak kita? Pernahkan kita check kompor kita sebelum kita nyalakan ? dan hal-hal kecil lain yang mungkin selama ini kita tidak sadari hal kecil tersebut menjadi besar akibatnya kalau tidak kita kontrol.
Jadi mari kita mulai perhatikan hal kecil atau bahaya kecil untuk menghindari akibat yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Semoga penumpang lion air yang kemarin jatuh mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Hindari membagikan gambar kecelakaan dan berdarah-darah dari korban, cukupkan diri berdoa dan memberikan donasi bantuan kepada korban.
Sementara saya dan Bonaik kembali ke Jakarta, Tim APB termasuk Hafi, istri saya bersama BUMN melanjutkan perjalanan ke Pedalaman Mentawai untuk melihat hasil pembangunan sinergi BUMN Peduli Mentawai.
Kemarin mereka naik kapal Mentawai Fast dari Padang ke Siberut selama 4 jam dan meneruskan perjalananan dengan kapal perahu pompong selama 7 jam untuk sampai di Pedalaman. Semoga mereka juga diberikan keselamatan dalam perjalanan.
Terima kasih mas Def.
Semoga banyak yang baca..🎒⛑️
SETUJU dg apa yang Mas sampaikan. Smoga share ini bisa menjadi perhatian bnyak pihak, khususnya mereka yg sering naik pesawat.