Pernyataan Sultan Abdul Hamid (Payitaht Abdul Hamid) tentang Palestina

Jumat yang lalu Palestina, negara negara Arab dan Islam menjadikan Jumat untuk menunjukkan kemarahan kepada Israel, Amerika dan siapapun yg mendukungnya. Selepas Trump mengumumkan kebodohannya.

Menjelang pukul 20.00 wib, waktu asar di Palestina, telah jatuh korban luka 120 orang karena peluru tajam dan karet serta gas air mata. Dan hanya sepuluh menit berikutnya korban telah bertambah menjadi 217 orang.

Negara Arab dari timur sampai barat keluar ke jalan menunjukkan kemarahan. Presiden Tunisia memanggil Dubes Amerika dan menyatakan penolakan negaranya thd pengumuman Trump. Pemerintah Jordania secara resmi mengajak rakyatnya keluar ke jalan. Negara Islam seperti Turki, Somalia dan lainnya pun keluar ke jalan.

Mereka semua marah. Al Quds/Jerusalem tak akan pernah berubah menjadi ibukota Israeli. Karena mereka tidak punya hak sama sekali terhadap bumi Palestina.

Ini reaksi umat Islam terhadap pengumuman yang mencederai kemuliaan tanah suci mereka.
Bahkan Ismail Haniyya dari Gaza telah mengumumkan kembalinya Intifadhoh Kemerdekaan.

Cukup aneh adalah pernyataan Mufti Saudi yang mengeluarkan Fatwa “Haram hukumnya memerangi Yahudi Israel”. Fatwa ini disambut gembira oleh PM Israel, dan dia mengundang Mufti Saudi utk berkunjung ke Israel dan akan disambut meriah.

Wallahu a’lam apa alasannya. Yang pasti, ini reaksi Menteri Komunikasi Israel, Ayyub Qara, melalui akun twitternya:

أشكر مفتي السعودية عبد العزيز آل الشيخ الذي أفتى اليوم (الإثنين) بحرمة قتل اليهود، وقال إن حماس تنظيم إرهابي يضر الفلسطينيين، وإن التظاهرات من أجل الأقصى غوغائية، وإنه يمكن التعاون مع الجيش الإسرائيلي من أجل القضاء على حزب الله؛ ولذلك أدعوه لزيارة إسرائيل ليحظى باستقبال حافل واحترام.

Baca juga:   Pilihan Allah SWT Selalu Baik

Sebelumnya, mufti Saudi menjawab pertanyaan terkait penyerangan Masjid al-Aqsa di sebuah program televisi lokal.

Abdul Aziz alu Syaikh mengatakan tidak boleh berperang melawan Zionis Israel dan dalam memerangi Hizbullah bisa berkerja sama dengan tentara Israel.

Ada yang aneh dengan Arab Saudi semenjak Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman menguasai pemerintahan, dan dinobatkan sebagai penerus selanjutnya tahta Kerajaan setelah Raja Salman mangkat.

Situs yenisafak.com bahkan menyampaikan larangan resmi dari pemerintah Saudi kepada rakyatnya untuk tidak ikut serta turun jalan menolak Aksi Trump’s dan meminta televisi dan Surat kabar mengurangi pemberitaan perpindahan Duber AS ke Jerusalem.

Kantor Duta besar Saudi di Amman menulis in di laman twitternya: “The embassy calls upon its citizens living in Jordan and its students studying in Jordanian universities to stay away from places of public gatherings and protests in order to protect their safety.”

Semestinya Mufti Saudi mengajak Saudi memerangi Israel sebab Saudi punya semua kelengkapan perang dan tentara yang lengkap bersenjata, apa yang ditunggu lagi?

Harusnya Saudi tidak bersikap demikian, ia mesti bersama umat Islam dunia mengutuk Trump. Mencontoh semangat Sultan Abdul Hamid ketika tanah Al-Quds ingin dikuasai dengan pernyataan beliau yang terkenal berikut:

Aku tidak dapat memberikan walau sejengkal dari tanah ini (Palestina) karena ia bukan milikku, ia adalah hak umat Islam. Umat Islam yang telah berjihad demi bumi ini dan mereka telah membasahinya dengan darah-darah mereka. Yahudi bisa menyimpan uang dan harta mereka.

Jika Kekhalifahan Islam ini hancur pada suatu hari, mereka dapat mengambil Palestina tanpa biaya! Tetapi selagi aku masih hidup, aku lebih rela sebilah pedang merobek tubuhku daripada melihat bumi Palestina dikhianati dan dipisahkan dari kehikhilafahan Islam.

Baca juga:   Maisarah yang Ikut Nabi ke Syam bukan Perempuan

Perpisahaan tanah Palestina adalah sesuatu yang tidak akan terjadi, Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.”

Sumber:

https://www.dailysabah.com/mideast/2017/11/14/israel-welcomes-saudi-muftis-pro-israel-remarks-invites-him-to-visit-the-country

http://m.yenisafak.com/en/world/israeli-min-welcomes-saudi-muftis-anti-hamas-remarks-2798239

http://m.yenisafak.com/en/world/saudi-arabia-orders-media-outlets-to-limit-coverage-of-trumps-jerusalem-move-2880237

Instagram: Ar_Payiyaht

Twitter: Aljazeera English

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

12 Comments

  1. Exactly Saya belum tahu, Saya hanya bisa menjawab semenjak pemerintahan baru, pangeran baru, kebijakan aneh selalu muncul.

    Baiknya kita cari sama sama, biar lebih jelas lagi.

  2. Kasus Fatwa Mufti Saudi sudah cukup lama ramai, namun yang terbaru adalah larangan Saudi kepada rakyatnya dan pelajarnya di Amman dan negara lainnya ikut demo di jalan, padahal kita bisa lihat sendiri laporan Aljazeera dari Somalia sampai Indonesia turun ke jalan menolak kebijakan Trump’s, berita ini terbit kemarin tgl 9 Des. Semakin membuat kita heran, apa yang terjadi dengan Saudi.

  3. Peperangan Islam dan Yahudi akan benar terjadi dan sudah disampaikan Nabi Muhammad dalam haditsnya.

    Tanah Jerusalem memang sudah lama menjadi perebutan dua umat beragama Islam dan Yahudi karena sama mengklaim itu bagian dari sejarah suci mereka. Tidak ada yang keliru. Trump muncul bukan memperbaiki keadaan malah membuat keruh.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *