Reblog Post

Baru-baru ini WordPress membuat desain baru untuk Reblog yang membuat WordPresser makin betah sama si WP cantik ini. Terima kasih WordPress, improvisasi anda sangat kami apresiasi.

Ngomongin tentang reblog, ini fasilitas yang disediakan Wp untuk kegiatan copy paste antar blogger, dan termasuk cara paling hormat dilakukan blogger dari pada copy paste makalah orang lalu di publish di blog dengan mengatas namakan dirinya.

Sekitar 7 tahun yang lalu Jeff Jarvis, seorang blogger terkenal menulis “Links grant authority. Links build branding. Links equal value.” Sejak itu kegiatan retweet atau yang sekarang reblog menjadi satu aktivitas yang populer dan cara yang sering digunakan untuk meng-quote ke teman lain yang sedang online.

Berdasar pada apa yang saya rasakan selama beberapa tahun ngeblog, saya meyakini kalau reblog itu lebih hormat dan lebih mengangkat kredibilitas bagi saya dan blog saya daripada retweet. Efek reblog seringkali lebih luas dan lebih lama, selain itu tweet punya limit, dia hanya memberi ruang untuk 140 karakter saja.

Reblog di WordPress sudah muncul sejak tahun 2010. Reblog berarti mempersting ulang isi postingan dari orang lain kedalam postingan di blog kita dengan memasukkan komentar kita. Makanya saya sebut reblog itu cara yang paling hormat karena reblog itu memainkan dua peran yaitu social bookmark dan komentar dari kita yang mereblog, dengan itu kita membuat hubungan harmonis antara dua belah pihak.

Sebelum saya tahu tentang fasilitas ini saya pernah me-reblog tulisan seorang teman yang sebelumnya saya meminta izin lewat laman komentar untuk menulisnya kembali di blog. Saya mesti minta izin dulu di laman komentar lalu saya tulis satu paragraf pengantar dengan judul yang sama dan isi yang sama persis dengan aslinya.

Baca juga:   Revolusi Digital dalam Pembelajaran Tafsir: Kenali read.tafsir.one

Tiba-tiba teman saya menegur lewat komentarnya kalau mau copas di reblog aja, dan sejak itu saya gak sembarangan lagi copas tulisan orang.

Beberapa alasan kenapa kita mereblog tulisan blogger lain.

  1. Banyak blogger yang punya waktu membaca lebih banyak dari saya dan punya kemampuan menulis lebih baik dari saya. Kenapa tidak saya menghormati hasil karya mereka, seperti dengan reblog yang tidak mengurangi atau menambah hasil karya orang lain.
  2. Ingin tulisan itu juga bisa dibaca pembaca blog dan follower blog saya. Agar lebih bermanfaat.
  3. Komentar kadang tak cukup mewakili.
  4. Agar sesuai dengan konten aslinya.

Jika anda me-reblog tulisan yang ada gambarnya, gambar itu juga akan ikut muncul waktu reblog. Icon-nya cantik berbentuk dua panah yang melingkar yang mengisyaratkan kalau tulisan dia ada di blog kita.

Perlu diingat, kalo reblog tidak bisa di save jadi draft dan tidak akan muncul di All Post di Dashboard kita.

Waktu reblog, pengguna tidak bisa mengedit tulisan yang di reblog tapi pengguna bisa menulis pengantar atau komentar sebelum diterbitkan dan akan muncul di laman depan dua paragraf, paragraf pertama dari komentar kita dan paragraf kedua dari tulisan yang kita reblog.

Di WordPress for Android anda bisa menemukan icon reblog di bagian paling bawah, ada tiga icon disitu, sebelah kiri icon reblog, di tengah icon comment dan di ujung kanan icon post like.

Untuk di versi desktopnya, bisa anda temukan di bagian WordPress bar (bagian atas) akan muncul tombol like, reblog dan post like. Klik tombol reblog this post, isi informasi seperlunya dan klik tombol publish untuk menerbitkan.

Baca juga:   Posting ke 500 Nih…

Selamat mencoba dan terima kasih WordPresser sudah mengunjungi blog sederhana kami.

Jika Anda punya alasan untuk reblog tulisan orang, saya ingin tahu alasan Anda. Tuliskan di kolom komentar ya..

Jumal Ahmad

***

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

3 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *