Satu Juta Pembaca

Sejak posting pertama tanngal 14 Mei 2010, Alhamdulillah tak terasa pengunjung blog (viewer) blog sederhana ini telah mencapai 1 juta pada hari ini. Suatu capaian yang patut disyukuri. 762 postingan dan 22 kategori berupaya berkontribusi berbagi ilmu dan pengalaman.

Dalam periode lebih dari 6 tahun hingga mencapai total pengunjung 1 juta pada hari ini, pengunjung terbanyak 3.660 dalam sehari dimana rata-rata pengunjung setiap hari 1300 pembaca. Jumlah tersebut cukup fenomenal bagi kami yang masih belajar menulis.

image

Awal menulis di blog ini muncul dari keinginan merapikan dan menyimpan file tugas kuliah saya ketika di Pesantren Tinggi Al-Isla!m dan selanjutnya di Institut Darul Qalam Jakarta. Dengan menyimpan di blog, tulisan kita akan aman, gak kuatir ilang terus ilmunya bisa dibaca siapa saja di seluruh dunia.

Pembaca blog ini mayoritas dari Indo, selanjutnya Amerika, Malaysia dan Arab Saudi, ada juga dari Aljazair, mungkin karena beberapa kali saya mereview software Islami Quthrub dan Alfanous buatan programmer Aljazair.

Awal menulis pun, modal saya pas pasan, hanya 1 flasdisk kecil yang hanya muat 500 MB dikasih dari salah satu guru saya, dan untuk online saya harus ke warnet, 3 hari sekali. Dan subhanallah…jiwa saya sebenarnya berontak ketika di warnet, bagaimana tidak, tempat itu seakan berubah menjadi kebun binatang, orang dewasa dan anak anak pada main game online sambil keluar kata kata jorok.

Selang beberapa bulan, saya bisa online lewat laptop dan komputer di kampus, semenjak itu, saya bisa rutin menulis. Disitulah saya baru merasa bahwa menulis itu butuh perjuangan.

Kehadiran WordPress di Android juga sangat membantu saya dalam memosting tulisan baru atau memoderasi komentar yang masuk. Memonitor jumlah pembaca harian, mingguan dan bulanan pun semakin mudah.

Baca juga:   Kulu Kubuk, Gemericik Air Terjun di Pedalaman Mentawai

Dulu saya sempat dipusingkan dengan target pembaca dan pengunjung yang gak naik naik, sampai pernah merasa bosan, karena sudah capek nulis, tidak ada yang membaca atau memberi komentar.

Sampai akhirnya saya menyadari bahwa sikap ini tidak benar. Saya sedang mencoba belajar bahwa menulis bukan sebuah pekerjaan meraih selebritas maupun populeritas. Menulis ya karena ingin menulis, mengabadikan ide dan gagasan. Belajar meraup ilmu dari segenap penjuru. Itu saja.

Sekarang saya tak pernah lagi menargetkan berapa banyak pengunjung, berapa banyak orang yang membacanya, atau adakah yang berkomentar atau memberikan “jempol” like it! Itu hanya efek samping saja. Tulis saja, lalu selesai…

: عَنِ ابي هريرة رضي الله عنه قال : أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ:(حُجِبَتِ النَّارُ بالشَّهَواتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالمَكَارِهِ)
. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Artinya
Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Sesungguhnya Rasululloh shallallahu a’alahi wa-sallam bersabda ” sesungguhnya NERAKA itu diselimuti (dipenuhi) dengan nafsu syahwat dan SURGA diselimuti (dipenuhi) dengan yang TIDAK disukai nafsu syahwat. (HR Bukhori Muslim)

Populeritas diri pasti disukai nafsu syahwat kita karena dihormati dipuja puji.

Sementara “tidak dikenal” justru TIDAK disukai nafsu padahal itulah SURGA. Mari mengejar surga yg sebenarnya bukan sorga ilusif

Terima kasih kepada semua pembaca di blog sederhana ini.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *