Super Intelligent Software, Inti Cinta Dalam Diri Manusia

Manusia memiliki medan magnet, medan magnet artinya daerah sekitar yang masih dipengaruhi oleh magnet. Seseorang akan memancarkan medan magnet kepada sekitarnya, sehingga orang disekitarnya akan merasakan gekombang elektro magnet dari orang tersebut.

Sebagai contoh, Orang yang bahagia akan memancarkan gelombang kebahagiaan kepada orang yang disekitarnya, sebaliknya orang yang sedih akan memancarkan gelombang kesedihan kepada orang disekitarnya pula.

Dalam Medan magnet manusia terdapat inti cinta yang disebut Super Intelligent Software (SIS), inti inilah yang menjadikan seorang ibu mencintai anaknya, lelaki perempuan menyayangi pasangannya.

Ada energi kuantum yang harus diberikan kepada setiap sel dalam tubuh. Setiap pertemuan protein laki – laki dan protein wanita akan dimasuki super intelligent software.
Jika manusia meninggal dan perangkat keras seorang manusia berhenti berfungsi, tidak ada reaksi neuron dan proton, akibatnya tidak ada lagi Medan Magnet dan Super Intelligent Sofware (SIS) pun hilang.

Lalu kemanakah Super Intelligent Software itu? Prof. BJ. Habibie berkeyakinan bahwa Super Intelligent Software itu mencari Medan Magnet yang compatible dengan Super Intelligent Software kita dan Medan Magnet yang compatibel ada dua yaitu:

1. Magnet ibunya

2. Medan Magnet disebabkan Cinta Ilahi, cinta yang manuggal sepanjang masa.

Mungkin karena itulah kenapa jika ibu atau pasangan yang kita cintai hilang dari kehidupan, kita akan tetap  merasakan kehadirannya. Bahkan terkadang seseorang bisa ‘kemasukan’ sifat dari pasangannya.

Saya ambil contoh dari pak Habibie, beliau pernah bercerita kalau dia orangnya urakan, tidak suka tepat waktu dan tidak disiplin. Setelah istrinya meninggal, seakan akan ada perubahan, beliau menjadi lebih disiplin dan tepat waktu, seakan akan jiwa Ainun masuk dalam dirinya.

Baca juga:   Desa Adipuro Sebagai Kawasan Wisata Islami

*Sumber: Ceramah Prof Habibie di Haul Ainun yang kelima.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *