Bagaimana Surah Ad-Duha Dapat Mengubah Hidup Anda

Home » Bagaimana Surah Ad-Duha Dapat Mengubah Hidup Anda

Banyak Muslim yang hafal Surah ad-Duha dan mungkin telah membaca artinya berkali-kali, yang kelihatannya cukup mudah. Namun, berapa banyak dari kita yang benar-benar mendalami alasan di balik turunnya surah ini dan mengambil pelajaran dan implikasi dari surah ini dalam kehidupan kita?

Surah ini turun kepada Nabi Muhammad saw. pada saat beliau belum menerima wahyu selama enam bulan, bahkan dalam bentuk mimpi! Nabi Muhammad saw. berada dalam kondisi pikiran yang sangat terganggu, merasa negatif dan tertekan dan percaya bahwa Allah tidak senang dengannya, telah melupakannya, dan tidak menginginkannya sebagai seorang Nabi lagi.

Tidakkah kita memiliki perasaan yang sama dalam hidup kita? Saat-saat ketika tingkat keimanan kita rendah, kekhusyukan kita dalam shalat goyah dan kita merasa hubungan kita dengan Allah menurun?

Kita merasa doa-doa kita tidak terkabulkan, salat kita tidak memberikan dampak positif pada hati kita, dan yang terburuk adalah kita merasa bahwa kita adalah manusia yang buruk, bahwa Allah tidak mencintai kita dan tidak peduli lagi dengan kita.

Surah ad-Duha turun kepada Nabi saw. untuk membebaskannya dari perasaan negatif ini dan memberinya harapan, perasaan positif, dan jaminan bahwa Allah selalu bersamanya, apa pun yang terjadi. Dari surat ini, kita juga dapat menemukan kedamaian, harapan, dan iman yang baru kepada Allah ketika kita mengalami depresi, kesedihan, dan keputusasaan yang serupa.

Jadi apa isi surah ini?

وَالضُّحَىٰ (1)

“Demi waktu Duha (pagi)”

Ini adalah hal pertama yang perlu Anda dengar ketika Anda sedang depresi: Bangun, lihatlah sinar matahari! Segala sesuatu dalam hidup bukanlah malapetaka dan kesuraman – Anda hanya perlu melihat ke atas!

وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ (2)

“dan demi malam apabila telah sunyi.”

Mengapa ayat ini langsung berbicara tentang kegelapan? Sebagai pengingat bagi kita bahwa malam dimaksudkan untuk menutupi dan memberi kita kenyamanan dan istirahat.

Baca juga:   Atasi Kesedihan dengan Tadabbur Surah Ad-Dhuha

Umumnya ketika kita tertekan, kita cenderung masuk ke dalam pola tidur yang sangat buruk dengan begadang di malam hari dan tidur sepanjang hari, sehingga memperburuk kondisi pikiran kita. Ayat ini mengingatkan kita untuk menggunakan malam sebagai kenyamanan untuk meringankan kesusahan kita.

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ (3)

“Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan Dia tidak membencimu.”

Ini adalah ayat yang sangat kuat dari Allah yang mengatakan bahwa Dia tidak membenci kita dan tidak melupakan kita – mengingatkan orang yang depresi bahwa Dia selalu ada di sisinya!

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ (4)

“Dan sesungguhnya akhir (kehidupan di akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang pertama (kehidupan dunia).”

Sering kali ketika kita mengalami depresi, kita berpikir: Apakah hanya seperti ini hidup saya? Apakah tidak akan pernah menjadi lebih baik?

Ayat ini merupakan jawaban yang sempurna untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut, mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan bahwa Jannah adalah tempat yang lebih baik dan lebih kekal daripada dunia ini.

Hal ini membuat kita menantikan untuk mendapatkan tempat kita di Jannah dan membantu kita melihat setiap masalah dalam hidup kita sebagai ujian sementara atas keimanan kita kepada Allah.

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ (5)

“Dan sungguh, Tuhanmu pasti akan memberimu (kebaikan) sehingga engkau ridha.”

Sebuah janji dari Allah yang akan segera memberikan pahala yang sangat besar (Jannah) dan kita akan berbahagia! Subhanallah!

Bukankah ini adalah hal terbaik yang bisa didengar saat Anda merasa tertekan dan muak dengan kehidupan duniawi dan masalah yang Anda hadapi?

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ (6)

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”

Dari ayat ini dan seterusnya, Allah memberi kita alasan untuk mempercayai pernyataan dan janji-janji-Nya di paruh pertama surah ini.

Baca juga:   Pengertian Tadabbur menurut Dr. Musaid ath-Thayyar

Sekarang banyak dari kita yang mungkin berpikir: bagaimana ayat tentang anak yatim ini berhubungan dengan sebagian besar dari kita? Pikirkanlah – bukankah ada saat-saat dalam hidup Anda ketika Anda sakit atau kesepian dan merasa tidak ada orang yang peduli pada Anda? Siapakah satu-satunya yang ada di sisi Anda pada saat itu? Allah! Dia lah yang merawat dan membimbing Anda keluar dari tahap kehidupan tersebut.

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ (7)

“Dan Dia mendapatimu mencari-cari, lalu Dia memberikan petunjuk.”

Berapa banyak dari kita, meskipun terlahir sebagai Muslim, yang pernah tersesat dan menyimpang dari Islam di masa lalu? Allah-lah yang memberikan hidayah kepada kita dan membawa kita kembali ke jalan yang lurus dan kepada-Nya serta menjadikan kita sebagai Muslim yang taat. Alhamdulillah!

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ (8)

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”

Banyak dari kita mungkin pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup kita ketika kita kekurangan uang dan kekayaan. Sekarang ketika kita melihat ke belakang, kita menyadari bahwa hanya Allah yang memberi kita rizq dalam bentuk tertentu dan membawa kita melewati masa-masa sulit keuangan tersebut.

Ketika seseorang mengalami depresi, memberikan contoh bagaimana Allah telah menolong mereka di masa lalu akan memperkuat keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap janji-janji yang Allah buat dalam surah ini untuk masa depan mereka.

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ (9)

“Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku kasar.”

Ayat ini adalah penangkal utama dari depresi!

Orang yang depresi kebanyakan termakan oleh situasi mereka dan merasa bahwa tidak ada orang yang berada dalam situasi yang lebih buruk.

Ayat ini mengingatkan kita untuk melihat orang-orang yang berada dalam situasi yang jauh lebih buruk daripada kita ketika kita merasa putus asa dan tertekan – Lihatlah anak-anak yatim piatu, yang tidak memiliki keluarga dan tidak ada yang peduli pada mereka. Kita memiliki keluarga dan orang tua yang menyayangi kita, atap di atas kepala dan makanan di atas meja dan kita masih berpikir bahwa kita berada dalam situasi yang buruk? Subhanallah!

Baca juga:   Tentang Penjagaan Allah Swt Terhadap Al-Quran

وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ (10)

“Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah e

Contoh lainnya adalah pengemis – untuk sekali lagi mengingatkan kita akan banyaknya nikmat materi yang Allah berikan kepada kita yang kita anggap remeh – makanan, pakaian dan tempat tinggal. Berapa banyak dari kita yang pernah tidur dalam keadaan lapar? Berapa banyak dari kita yang tidak memiliki pakaian untuk dipakai? Atau tidak memiliki rumah untuk ditinggali?

Contoh-contoh anak yatim dan pengemis ini adalah contoh yang harus selalu kita ingatkan agar kita selalu bersyukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan kepada kita, mengatasi depresi dan merasa terhubung kembali dengan Allah, sebagai bentuk rasa syukur.

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (11)

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur).”

Ayat terakhir ini adalah tentang menjaga iman dan ikatan yang telah diperbaharui dengan Allah – dengan merenungkan, bertasbih dan membicarakan nikmat-nikmat Allah! Baik dalam bentuk halaqah, diskusi dengan keluarga dan teman-teman atau bahkan dakwah! Berdzikir, membaca Al-Quran dan mendengarkan ceramah juga merupakan cara yang bagus untuk menjaga agar ingatan kepada Allah tetap dekat dengan hati Anda!

Jadi, lain kali jika Anda merasa terputus, berkecil hati atau tertekan dengan tingkat keimanan Anda dan hubungan Anda dengan Allah – bacalah Surah Ad Duha dan renungkan maknanya – Insya Allah hal itu akan memulihkan iman Anda dan meningkatkan keyakinan Anda akan kebesaran dan kekuasaan Allah.

Sumber: Artikel ini terinspirasi dari ceramah Syekh Tawfique Chowdry tentang Surat Ad Duha. Video lengkapnya di http://www.youtube.com/watch?v=KoqhNz7wD3I

Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *