Tetes Mata Al-Quran

Penelitian terbaru menemukan bahwa sepertiga dari penyakit fisik mungkin karena faktor psikologis, sehingga koneksi antara keyakinan Agama dan keadaan pikiran memiliki pengaruh signifikan terhadap timbulnya penyakit.

Seorang Muslim percaya bahwa Allah Subhanahu Wata’ala benar-benar memberikan mereka kekuatan untuk hidup, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai umat beragama. Ibadah yang mereka jalani memberikan kedamaian batin dan ketentraman rohani. Mereka juga berpendapat bahwa Allah dan energi spiritual dapat mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

Kesedihan yang Berkepanjangan

Dalam Islam ada pembahasan mengenai penyakit psikosomatik yaitu ketika Nabi Yaqub Alaihissalam kehilangan Nabi Yusuf Alaihissalam dan mengalami rabun mata karena sedih berkepanjangan kendati dihadapi dengan tabah. Selanjutnya ketika baju Yusuf Alaihissalam dibawakan kepada Yaqub, penglihatannya normal kembali.

اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِيبِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ 93)

“Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia kewajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku”. (QS. Yusuf: 93)

Ayat di atas menceritakan kisah ketika Nabi Ya’qub menjadi buta disebabkan oleh kesedihannya yang mendalam lantaran kehilangan putranya Yusuf Alaihissalam yang sangat ia kasihi. Perkataan Yusuf ini merupakan wahyu dari Allah yang Dia ilhamkan agar mengusap gamis Yusuf Alaihissalam ke wajah Ya’qub Alaihissalam yang menyebabkan kembalinya penglihatannya secara sempurna.

Sayid Thanthawi menyebutkan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala membuat Ya’qub mampu mencium bau Yusuf Alaihissalam sejarak perjalanan berhari-hari. Imam Malik menyatakan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala menyampaikan bau Yusuf kepada Ya’qub Alaihissalam sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala menyampaikan kerajaan Balqis kepada Sulaiman sebelum matanya berkedip.

Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib menulis bahwa para peneliti menyebutkan bahwa Yusuf tahu berdasar wahyu jika gamisnya diletakkan di wajah ayahandanya akan membuatnya kembali normal, jika bukan karna wahyu dia tidak mungkin tahu itu dan akal pun tak bisa menerima itu. Atau bisa dikatakan kalau Yusuf tahu ayahandanya tidak buta melainkan karena kesedihan memuncak dan hati yang sempit dan mata yang lemah dan dengan gamisnya itu tentu akan membuat dadanya lapang dan sangat bahagia, dan itu akan membuat ruh makin kuat, hilang kelemahan dan saat itu penglihatannya menjadi kuat.

Baca juga:   Hari Pahlawan

Selanjutnya Yusuf meminta semua saudaranya agar membawa ayah dan semua keluarganya untuk diberi kebaikan dan dimuliakan setelah mereka bertaubat dari apa yang mereka perbuat dahulu dan mengakui semua kesalahan mereka.

Kembalinya penghilatan Ya’qub secara tiba-tiba disebabkan oleh pakaian gamis Yusuf adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan diluar kebiasaan dan dipaparkan juga dalam kitab Taurat sebagaimana dalam Al-Quran.

Contoha lain dari Hadits yang menggambarkan psikosomatik yaitu hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim berikut ini. Nabu Muhammad Saw bersabda: “Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan ini?’, ‘Siapakah yang menciptakan itu?’ Hingga dia bertanya: ‘Siapakah yang menciptakan Rab-mu?’ Oleh karena itu, jika telah sampai kepadanya hal tersebut, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah dan menghentikan was-was tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa khawatir yang berlebihan mengakibatkan timbulnya penyakit dalam diri seseorang. Menurut Dadang Hawari, pakar psikologi Islam bahwa seseorang dikatakan sakit jika ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-harinya di rumah, di sekolah/kampus atau di lingkungan sosialnya, termasuk ketidakmampuannya dalam menjalankan ibadah keagamaan sesuai dengan keyakinannya.

Sebagai tambahan tentang was-was, saya cantumkan video dari Yaqeen Institute tentang Waswas dari Setan apakah termasuk dalam tipe OCD?

Imam Al-Ghazali menyatakn bahwa semua manusia itu dalam keadaan sakit, kecuali yang dikehendaki Allah untuk tidak sakit seperti Nabi dan Rasulullah. Hanya saja manusia itu ada yang sadar dan ada yang tidak sadar.

Menurut Hamka, untuk mendapatkan kesehatan badan dan mental, ada lima perkara yang perlu diperhatikan yaitu: 1) bergaul dengan orang-orang budiman, 2) membiasakan kebiasaan berpikir, 3) menahan syahwat dan amarah, 4) bekerja dengan teratur dan 5) memeriksa aib sendiri.

Baca juga:   Hukum Islam Tentang Pengobatan Alternatif

Pada umunya, orang yang sakit diliputi rasa cemas dan jiwa yang tidak tenang. Selain berobat pada ahlinya, berdoa dan berzikir dapat menenangkan jiwa yang bersangkutan.

Penelitian dari Gary T. Reker, Edward J. Peacock, and Paul T. P. Wong tentang hubungan antara religiusitas dan kebahagiaan, dengan contoh kasus di Polandia, menyebutkan bahwa religiusitas dan kesehatan mental saling terkait. Keyakinan dan praktik keagamaan memberi pengikutnya tujuan hidup yang jelas, dan tujuan dalam hidup adalah prediktor utama kesehatan mental.

Tetes Mata Anti Katarak

Katarak (Scotoma) adalah kerusakan yang terjadi pada lensa mata yang menyebabkan mata jadi keruh dan tidak dapat menerima cahaya sebagian atau keseluruhan sesuai keburaman yang dialami. Penyakit katarak adalah salah satu penyebab kebutaan terbesar di dunia, kebanyakan dialami orang yang berumur 65 tahun ke atas, sementara di anak-anak perbandingannya adalah tiga banding sepuluh ribu.

Saya mendapatkan informasi tentang kemukjizatan Al-Quran tentang kisah penyembuhan Nabi Ya’qub Alaihissalam dan menemukan hasil sebuah penelitian tentang tetes mata obat katarak yang ditemukan oleh dua profesor di dua tempat berbeda yaitu Dr. Abdul Basith Muhammad As-Sayyid dari Mesir dan Prof. Andrew Abell dari Universitas Adelaide Australia.

Profesor Abdel Baset bertanya- tanya apa yang terkandung dalam baju gamis Nabi Yusuf Alaihissalam . Sampai pada keyakinan bahwa pastilah hanya keringat yang terdapat pada baju gamis Nabi Yusuf Alaihissalam tersebut. Kemudian Profesor Abdel Baset fokus pada keringat dan komposisinya. Lalu dilanjutkan ke Laboratorium Penelitian. Setelah melakukan serangkaian percobaan pada kelinci, hasilnya ternyata positif.

Hasil penelitian ini kemudian di patenkan yang terdaftar atas namanya di lembaga-lembaga paten dunia, untuk tetes mata anti Katarak. Tetes mata anti katarak yang memungkinkan penyembuhan katarak tanpa Operasi. Kabarnya sudah diproduksi oleh Perusahaan Farmasi Swiss.

Di tempat lain Prof. Andrew Abell dari Universitas Adelaide Australia menemukan senyawa yang bisa menyembuhkan atau mengurangi katarak. Penelitian beliau sekaligus menguatkan dari apa yang diteliti Prof Abdel Basith tentang kemukjizatan Al-Quran dalam ilmu kedokteran.

Baca juga:   Bahaya Bila Sembarangan Mencium Bayi

Bagaimana Kesedihan Mendalam dapat Menyebabkan Katarak?

Abdul Basith menjelaskan bagaimana penyakit katarak bisa terjadi, di lensa mata ada kapsul lensa yang berisi protein bernama alfa kristalin, beta kristalin, gamma kristalin dan albumin. Denaturasi protein akan mengubah opasitas (kegelapan pandangan) yang ketika meningkat secara berkelanjutan akhirnya akan membuat cahaya tak dapat menembus lensa.

Sebagai perbandingan, senyawa albumin adalah materi yang dapat dilihat berwarna putih transparan dan dapat ditembus cahaya. Ketika albumin dipanaskan, maka akan terdenaturasi dan membuatnya berubah menjadi opaque (buram).Menurut Abdul Basith ada banyak penyebab katarak, misalnya pukulan atau benturan langsung mengenai lensa yang terletak dibelakang kornea.

Selain itu paparan temperatur panas yang terus-menerus seperti pada tukang pembuat roti juga bisa menyebabkan katarak. Radiasi juga dapat menyebabkan katarak, seperti yang dialami tukang las misalnya, kemudian katarak dapat terjadi karena usia dan faktor diabetes.

Pada kasus kesedihan mengapa dapat menyebabkan katarak? Menurut Abdul Basith kesedihan akan meningkatkan jumlah adrenalin, yang dianggap bertentangan dengan hormon insulin.

Ilmu pengetahuan modern muncul untuk menjadi bukti kemukjizatan Al-Quran dan menegaskan bahwa keringat dapat mengobati penyakit kebutaan pada mata akibat kesedihan. Tak ada yang pernah mengira bahwa kesembuhan Nabi Ya’qub Alaihissalam terdapat pada pakaian Yusuf Alaihissalam . Sungguh ini menjadi tanda kebenaran Al-Quran. Ini juga menjadi bukti bahwa penuturan kisah dalam Al-Quran bukan sia-sia atau tak berarti apa-apa. [ ]

Referensi

  1.  Tafsir Sayid Thanthawi, Ar-Razi dari Maktabah Syamila
  2. Ketika Allah memperlihatkan Kuasa-Nya, Dr. Taufiq Ulwan, Penerbit Almahira
  3. Sains dalam Al-Quran, Dr. Nadia Thayyirah
  4. Faruq Nasution, Thibburruhani atau Faith Healing (Psikologi Iman dalam Kesehatan Jiwa dan Badan), Jakarta: Eldine, 2001, hal. 107
  5. Dadang Hawari, Dimensi Religi dalam praktek Psikiatri dan Psikologi, (Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2005), hal. viii
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *