Pagi ini saya membaca buku yang sangat bagus. Sebuah karya Ibnul Jauzi yang khusus membahas keutamaan dan teknik menghafal. Buku ini sangat special karena diterbitkan berdasarkan naskah yang tertulis di Maktabah Coprilia Zadah di Istanbul. Makanya, saya belum pernah baca kitab asli arabnya, karena belum pernah saya dapati di software kitab.
Berikut ini saya kutipkan terjemahnya saja. Inilah di antara rahasia kekuatan hafalan Ibnul Jauzi, yang diceritakannya dalam kitabnya tersebut:
Sungguh, waktu itu saya merasakan manisnya menuntut ilmu. Saya mendapatkan kesulitan-kesulitan yang bagi saya rasanya lebih manis daripada madu, karena memang hal itu yang saya cari dan harapkan. Pada masa kanak-kanak , saya pernah keluar rumah untuk mendapatkan sebuah hadits, dengan hanya berbekal roti kering. Waktu itu saya duduk di tepi sungai Isa untuk makan roti itu. Namun, saya tidak bisa memakannya kecuali dengan air. Setiap kali saya makan sepotong roti, saya selalu mengiringinya dengan minum seteguk air. Meskipun begitu, cita-citaku tetap saja tertuju pada lezatnya mendapatkan ilmu. Saya ingat keinginan kuat saya terhadap sesuatu di masa kanak-kanak, remaja, dan bujang. Jiwa saya haus, sebagaimana hausnya orang yang kepanasan. Hanya dengan buah ilmu, yaitu takut kepada Allah-lah keinginan kuat saya itu dapat ditahan. Saya takut dosa dan membanggakan diri.
Semoga sedikit nukilan di atas, dapat menjadi renungan bagi kita aAndai kita mau merenungkannya dan memacu kita untuk mengkaji berbagai materi ilmu dien. Aamiin.
Sumber nukilan terjemah: Ibnul Jauzi. 2009. Hafalan Buyar Tanda Tak Pintar. Solo: Pustaka Arafah.
