TPQ Nurussalam

Saya lahir di daerah lereng gunung Sumbing, Jawa Tengah tepatnya Dusun Prampelan, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Penyebutan nama desa dan kecamatan punya makna sendiri, seperti nama Prampelan, katanya, desa saya dulu hutan belantara yang tak berpenghuni, pada masa Belanda ada seseorang bernama Ampel yang bersembunyi di tempat yang sekarang menjadi dusun Prampelan, beliau membuka hutan dan menetap disitu lalu memberi nama tempat itu Prampelan.

Selanjutnya, Adipuro, nama ini pemberian salah seorang tetua di desa kami yang bernama simbah Haji Karim Amrullah. Menurut beliau nama ini diambil dari Alquran yaitu baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur artinya tempat yang baik dan mendapat berkah dan ampunan dari Allah. Alhamdulillah perkembangan Islam di tempat kami termasuk yang paling bagus di karesidenan Magelang.

Lalu nama Kaliangkrik, ini berasal dari nama seorang syaikh dari Makkah yang pernah datang dan tinggal di tempat ini, karena kearifan dan ketinggian ilmu agamanya, oleh masyarakat disebut Kyai Angkrik. Melihat kondisi tempat ini yang diapit dua kali yaitu kali Anget ran kali Siglawah, maka mbah kyai Angkrik menamai tempat itu Kaliangkrik.

Kondisi masyarakat disana mayoritas penghidupannya sebagai petani tembakau dan buruh yang tidak begitu mementingkan pendidikan. Contoh kasus adalah apa yang dialami teman kelas saya sewaktu SD, dia cerdas dan selalu mendapat rangking di kelas, tetapi karena tuntutan ekonomi dan gak ada dukungan dari keluarga untuk berlanjut pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dia memilih untuk bekerja di tempat ternak ayam, atau cari kerja di Jogja.

Penduduk disana kurang begitu perhatian dengan pendidikan, pendidiakn mungkin cukup sampai SD lalu merantau ke Jogja atau Semarang bagi yang tidak punya ladang atau melanjutkan menggarap ladang membantu orang tua di rumah bagi yang punya ladang.

Baca juga:   Selamat Ulang Tahun Ustadz Arifin

Hal ini membuat saya tertantang untuk mulai merubah keadaan. Dan perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Ada 3 hal yang saya yakini bisa meruba keadaan seseorang, pertama adalah pendidikan. Pendidikan bisa membebaskan seseorang dari kehidupan yang dulu kepada kehidupan yang lebih berkecukupan. Kemudian Internet, yang sudah menjadi gelombang dahsyat yang akan membawa kepada kehidupan yang lebih baik dan kesempatan usaha luas dengan sedikit usaha. Kemudian Network Marketing yang akan membantu orang biasa mempunyai penghasilan luar biasa. Ketiga hal ini jika disingkat menjadi PIN (Pendidikan, Internet dan Netwok Marketing).

Alhamdulillah, dimasa kecil sudah ada TPA (taman pendidikan Alquran) yang mengajarkan mengaji setiap sore hari. Kalo pembaca dari Prampelan juga, pasti tahu dengan TPA Nurussalam. Setiap sore selepas Ashar sampai menjelang Maghrib kami belajar Iqra dan Alquran, dan juga menghafal surat pendek dan surat surat pilihan.

Waktu itu TPA Nurussalam baru punya satu gedung yang hanya muat untuk 2 lokal kelas padahal jumlah kelasnya ada 6 kelas. Maka

Mereka, para ustadz dan ustadzah memotivasi kami untuk menjadi penghafal Alquran, semoga Allah merahmati mereka dan memberikan pahala yang besar atas jasa mereka.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *