Masih ingat kah anda dengan sebuah tragedi pada musim haji tahun 1990 yang terjadi di terowongan Al Mu’aishim Kota Mekkah yang menewaskan 1.426 orang jamaah haji? Atau malah tidak pernah mendengar? Bagaimana jika saya katakan “Masih ingatkah anda dengan Tragedi Terowongan Mina?” Sudah dapat dipastikan hampir semua orang ingat dan tahu, karena dalam tragedi tersebut, yang paling banyak menjadi korban adalah jamaah haji asal Indonesia, sebanyak 649 jemaah asal Indonesia menjadi korban insiden maut tersebut.
Tapi apakah anda tahu penyebab pasti dari insiden maut tersebut? Jika kita membaca surat kabar, maka berita yang paling banyak ditulis adalah seperti ini :”Pada tgl. 2 Juli 1990, ibadah haji diwarnai kabar duka dari Mekkah. Yaitu tewasnya 1.426 orang jemaah haji akibat saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. Dari seluruh korban tersebut sebanyak 649 jemaah asal Indonesia tewas…dst”
Media massa hanya mengatakan, bahwa penyebab dari tragedi tersebut adalah karena jamaah, baik yang akan pergi melempar jumrah maupun yang pulang, berebutan dari dua arah untuk memasuki satu-satunya terowongan yang menghubungkan tempat jumrah dan Haratul Lisan, yang ahirnya membuat mereka saling injak satu sama lain.
Tapi kenapa saling desak desakan itu terjadi? Belum ada yang mengungkap, sesungguhnya tragedi terowongan Mina itu terjadi karena ulah jamaah Syiah yang mereka melempar jamarot, kemudian kembali (lawan arah) melewati jalan yg sama yg dipakai oleh jamaah haji lain utk berangkat melempar jamarot. Inilah sebab terjadinya keramaian itu.
Jamaah Syiah memblokir jalan dan mengganggu jamaag haji yang lain, mereke menyelisihi kaum muslimin dengan tidak membaca talbiyah dalam perjalanan haji tapi membaca pujian pujian untuk Ali dan Husain seperti “Ya Karrar…Ya Karrar” yaitu julukan untuk Ali ra, “Labbaika ya Hussain…Labbaika ya Shaheed” yang artinya kami memenuhi panggilanmu ya Husain, kami memenuhi panggilanmu wahai Syahid, “Ali, Ali Mawla…” yang artinya Ali adalah Tuanku.
Kejadian yang sama terulang kembali pada Haji tahun ini yang mengakibatkan 717orang meninggal dan 800 lebih luka luka, ternyata penyebabnya adalah Syiah juga sebagaimana mereka lakukan di tahun 1990.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ust. Musthafa Darainy, Doktor dari universitas Madinah, yang beliau sampaikan lewat media WhatApp ke salah satu teman saya.
Berikut keterangan beliau terkait Tragedi Mina kemarin.
Telah biasa terjadi desak-desakan di stadion sepak bola, sehingga menyebabkan kematian ratusan orang, sebagaimana terjadi di Mesir dan negara lain.
Tapi sebagian orang mencibir Negara Saudi, padahal yg mereka atur adalah 4 juta jamaah haji.
Terjadinya desak-desakan oleh penonton sepak bola di Negara Iran, jumlah mereka hanya 20 ribu supporter, yg mati 500 dan korban luka 700.
Sedang kami Negara Saudi melayani jutaan jemaah haji.
Asalnya ada suara teriakan dari jamaah haji yg meneriakkan agar rombongan jamaah haji dr iran memutar arah ke belakang, karena arah mereka berlawanan dg arah para jamaah haji lain yg menggunakan jalan yg sama utk menuju ke jamarot. Inilah sebab utama terjadinya musibah di mina.
Ya, saya waktu di sana di tempat kejadian, dan saya melihat sendiri apa yg terjadi. Memang seperti itulah cara jamaah haji iran setiap tahun.. mereka selalu menyelisihi kaum muslimin.
Travel-travel iran selalu menyelisihi kaum muslimin.. mereka melempar jamarot, kemudian kembali (lawan arah) melewati jalan yg sama yg dipakai oleh jamaah haji lain utk berangkat melempar jamarot. Inilah sebab terjadinya keramaian itu.
***
Maka tidak fair jika semua kesalahan dan kelalaiam di haji tahun ini sepenuhnya ditujukan untuk pemerintahan Saudi, mereka sudah berusaha semaksimal yang mereka bisa. Dan hendaknya kita berhati hati dari makar makar Syiah yang selalu merongrong umat Islam dari dalam dan dari luar.
update dari Arrahmah.Com
Dalam proses penyelidikan tragedi Mina 2015, sejumlah saksi mata di lokasi mengatakan, bahwa insiden diawali dengan terburu-burunya para jamaah haji dari Iran untuk melewati dan menerobos rute jamaah lainnya sambil mengampanyekan ide revolusi Iran. Mereka menolak diatur saat diminta kembali ke rute yang sudah ditentukan.
Pejabat Keamanan di Saudi mengatakan, penyebab insiden Mina disebabkan jamaah haji dari Iran tidak mengikuti rute yang sudah ditentukan pemerintah Saudi. Ini selalu terjadi setiap tahun.
“Jamaah dari Iran tidak mendengarkan dan mengabaikan instruksi kemudian bentrok dengan kami dan meneriakkan slogan-slogan revolusi sebelum terjadinya insiden,” ungkap seorang pejabat keamanan Saudi sebagaimana dikutip Sabq.org.
Para saksi mata mengungkap bahwa, mereka sering menyaksikan jamaah haji dari Iran mempropagandakan apa yang mereka sebut sebagai “Revolusi Islam” kepada jamaah haji dari negara lain. “Mereka juga kerap mengambil keuntungan dengan memprovokasi jamaah agar bentrok (terjadi) antarjamaah dan pasukan keamanan Saudi.”
Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdallahaan, menegaskan, bahwa pemerintah Saudi harus bertanggungjawab atas kecelakaan ini. Dia mengatakan, Kementerian Luar Negeri Iran akan memanggil resmi Dubes di Arab Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes Iran dan meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab insiden, demikian lansir Salam-Online. []
Baru tau cerita lengkapnya. Sedih banget ya
jangan suka menyalahkan klpok lain… mestinya introspeksi, klo kerajaan saudi yang benci ahlul bait tdak bisa melaksanakan amanah umat. Kebencian anda pada Syiah seolah2 anda adalah seorang muslim yang lain kafir….. Naudzubillahi minzalik
Eh ada si pro syiah nongol, mesti nya ente bnyk baca sejarah om irshad, bagaimana kjahatan syiah di musim haji .