Turut Berduka Atas Tertembaknya Syaikh Aidh Alqarni di Filipina

tembakMalam ini saya sedang membaca buku terjemah karya Syaikh Aid Alqarni yang dikenal sebagai penulis buku Laa Tahzan. Beliau juga pernah datang ke Indonesia dan mengatakan “Saya senang datang ke Indonesia karena di sini umat Muslim memiliki akhlak yang baik, jaga dan terus amalkan dengan baik,”.

Buku yang saya maksud di atas berjudul Khasaaish Alummah Muhammad yang kemudian oleh pihak penerbit ditulis dalam bahasa Indonesia dengan judul Islam Rahmatan Lil Aalamiin. Buku itu memaparkan perjalanan hidup Nabi Muhammad saw dengan runtut dan bahasa yang ringan. Kedatangan Muhammad saw merupakan berita gembira bagi seluruh alam, karena kelahiran beliau disertai dengan risalah yang akan merubah arah kehidupan peradaban manusia.

Sosok Nabi Muhammad saw adalah pribadi yang mulia dan risalah yang dibawanya merupakan sumber keselamatan dan perdamaian sejati, bukan sebagai teroris dan sumber bencana yang perlu ditakuti.

Maka ketika mendapat info kalau beliau ditembak ketika berdakwah di Manila, saya sangat terkejut dan belum diketahui apa motif penembakan itu. Semoga beliau mendapatkan kesembuhan dari luka yang diderita.

Di laman web Republika menulis bahwa Koresponden al Jazeerah di Filipina mengabarkan, ulama Arab Saudi yang juga dikenal sebagai seorang juru dakwah, Dr ‘Aidh Alqarny terluka akibat kontak senjata yang terjadi di Filipina Selatan.

Dikabarkan, akibat kontak senjata antara aparat militer dengan gerilyawan di kota Zambuwanaga, Filipina Selatan menyebabkan lima orang pendamping ‘Aidh Al Qarny, tewas karena tertembak.

Syaikh Salman al Audah seperti dikutip Al Jazeera.net, menyebutkan saat ini kondisi Dr ‘Aidh Al Qarny — yang di Indonesia dikenal sebagai penulis buku laris Laa Tahzan(Jangan Beersedih) — sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Filipina Selatan. ‘

Baca juga:   Tutorial Quthrub: Belajar Tashrif Bahasa Arab dengan Mudah

‘Peristiwa yang dialami ‘Aidh Al Qarny dan pendampingnya akibat kontak senjata di Filipina Selatan, terjadi usai ‘Aidh Al Qarny memberikan ceramah,” ungkapnya.

Laman Voa Islam menambahkan, Media lokal Emedia yang berkantor di Zamboanga menyatakan bahwa dua pengawal dikabarkan meninggal dalam insiden tersebut. Tapi sumber lain menyatakan bahwa tak ada pengawal Al Qarni yang tewas.

Salah satu sumber Al Qarni mengatakan bahwa penembakan tersebut dilakukan ketika sang syeikh akan masuk ke dalam mobilnya. Penembakan dilakukan oleh orang yang tak dikenal. Orang tersebut pun langsung ditembak oleh petugas yang saat sedang dalam kondisi siaga. Masih simpang siur berita tentang penembak ini, apakah dia tewas atau tidak.

Pada hari Al Qarni ditembak, dia dikabarkan memberi kuliah di kota tersebut. Beberapa menit sebelum ditembak, ada cuitan terbaru dalam akun resmi twitter Al Qarni. Isinya adalah: Jangan bertanya tentang level keimanan seseorang tapi tanyalah pada dirimu sendiri apakah kamu sudah mendirikan shalat, seberapa sering mengingat Allah, seberapa bagus hubunganmu dengan Al Quran, seberapa bisa kamu menjaga lidah dan sebagus apa kondisi hatimu.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *