Membaca Dunia Dibaca Dunia
Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki slogan yang unik yaitu “membaca dunia dan dibaca dunia” hasil rumusan dari orang paling berpengaruh di SPs yaitu Prof. Suwito dan Prof. Fuad Jabali. Menurut Prof. Suwito, dengan slogan ini mahasiswa diharapkan untuk membaca karya-karya masyarakat dunia akademik, sehingga kemudian karya-karya mereka juga akan dibaca dunia karena rujukan dan kajian kita juga merupakan kajian yang sedang diperdebatkan masyarakat dunia akademik.
Slogan ini sebagai upaya SPs UIN Jakarta untuk menanggulangi maraknya plagiarisme di dunia akademik. Slogan ini memberikan penekanan kepada mahasiswa di progam magister dan doktor untuk serius, penuh tanggung jawab terhadap hasil risetnya. Apabila terjadi indikasi plagiat, maka akan ditindak secara tegas sesuai peraturan.
Magister dan Doktor Islamic Studies dari UIN Jakarta diharapkan mampu membuat tesis baru tentang kajian Islam sesuai konsentrasi masing-masing. Para mahasiswa harus meneliti karya-karya atau penelitian terdahulu terkait tema yang diangkat. Setelah mengetahui peta masyarakat akademik di bidang yang digelutinya, mereka diminta memberikan tesis yang merevisi, membantah atau memperkuat sehingga terpetakan siapa yang didebat dan siapa yang didukung.
Banyak langkah yang diupayakan oleh SPs UIN Jakarta, mulai dari pra studi, proses studi dan juga pasca studi, dalam rentang studi tersebut mahasiswa diberikan dedikasi yang sangat ketat, sehingga tidak ada celah sedikitpun adanya plagiarisme setingkat tesis dan disertasi.
Proposal yang akan diujikan harus menyertakan hasil verifikasi kepada dosen selaim pembimbing kepada satu dosen untuk magister dan minimal 2 dosen untuk tingkat doktoral. Selain itu, mahasiswa juga wajib menyertakan hasil cek plagiasi di Turitin. Cek Turnitin ini bisa dilakukan dengan mendatangi langsung pihak Perpustakaan SPs untuk cek plagiasi atau mengirimkan file kita ke email perpustakaan SPs.
Dengan semangat de-plagiarisme, kemudian hasil penelitian tesis dan disertasi dapat diterbitkan dalam bentuk buku yang ber-ISBN dan juga dipublikasikan dalam jurnal nasional ataupun internasional yang ber-ISSN, sehingga layak dibaca dunia.
Ujian-Ujian di SPs UIN Jakarta
Berikut ini ujian-ujian tesis atau disertasi yang harus dilalui mahasiswa magister dan doktoral, total ada 6 ujian.
- Ujian proposal Tesis
- Ujian Komprehensif
- Ujian Work in Progress 1
- Ujian Work in Progress 2
- Ujian Pendahuluan Tesis/ Disertasi
- Ujian Promosi Magister/ Doktor
Ujian Proposal Tesis
Mahasiswa sebelum membuat proposal tesis atau disertasi diwajibkan terlebih dahulu bisa membuat proposal mini yang berisi kesimpulan besar, yakni pernyataan tentang mendukung atau menolak pendapat penelitian terdahulu yang sudah ada, pernyataan yang menunjukan kersamaan/perbedaan dengan kesimpulan yang diberikan komunitas akademik lain, pernyataan pembuktian dari penelitiannya, dan pernyataan sumber referensi yang dipakai dan cara membacanya.
Saya teringat dengan salah satu peserta ujian proposal yang Prof. Suwito almarhum menjadi salah satu pengujinya. Beliau menyatakan tidak meluluskan semua peserta ujian proposal saat itu karena tidak sesuai dengan ketentuan sekolah pasca terutama dalam hal jumlah referensi dan sitasi jurnal internasional.
Presentasi yang disajikan mahasiswa dalam Ujian Proposal Tesis/Disertasi antara lain berisi: a) latar belakang masalah, b) identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, c) tujuan dan manfaat penelitian, d) penelitian terdahulu yang relevan, termasuk kajian pustaka, perdebatan akademik serta teori dan temuan penelitian terkait, e) metodologi yang digunakan dalam penelitian secara detil, dan f) daftar pustaka (sekitar 30-40 sumber).
Tanggal 21 Januari 2019 menjadi hari bersejarah dimulainya perjuangan saya menyelesaikan Tesis di SPs UIN Jakarta dengan memulai langkah pertama yaitu Ujian Proposal Tesis. Berikut ini informasi resmi dari SPs tentang hari, waktu dan peserta ujian proposal tesis, termasuk nama saya di urutan ke enam.
Sebelum sidang proposal tesis, seringkali kita mengalami demam panggung. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti, ketakutan karena belum menguasai materi dan teori atau kurang nyaman dengan kondisi ruangan.
Ketakutan ini bisa dilawan dengan menerapkan hal-hal sebaliknya yaitu, jangan berharap yang tidak-tidak, berlatih sidang di rumah atau di depan teman, menguasai teori, dan lawan ketakutan.
Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan penguji;
- Latar belakang masalah dan rumusan masalah.
- Relevansi teori dengan masalah penelitian.
- Kerangka konseptual.
- Metodologi penelitian.
- Penguasaan materi proposal.
Tips Menghadapi Ujian Proposal Tesis
- Siapkan Mental
- Siapkan Proposal Penelitian
- Siapkan Presentasi
Ujian Work in Progress 1 (WIP)
Ujian WIP dimaksudkan untuk memberi masukan kepada mahasiswa penulis tesis/disertasi, selain masukan dari pembimbing. Masukan dari tim penguji WIP bisa menjadi bahan diskusi dan pertimbangan dengan pembimbing. Proses ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas tesis/disertasi. Teman-teman kami menyebutnya dengan “proses yang berdarah-darah”karena harus melalui berbagai macam verifikasi, ujian, sebelum akhirnya sampai pada ujian promosi.
Ujian WIP 1 saya dilaksanakan pada akhir bulan Oktober 2019, dihadiri oleh tiga penguji yang salah satunya adalah ketua program Magister yaitu bapak Arif Zamhari, beliau yang membuka ujian dan membacakan hasil nilai ujian di akhir ujian WIP. Tahap ini lebih banyak ditanyakan aspek teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian, termasuk penulisan abstrak penelitian apakah sudah sesuai dengan panduan SPs.
Saya bersama teman-teman selepas ujian WIP 1.
Ujian Komprehensif Tulis dan Lisan
Setelah melaksanakan ujian WIP 1 yang berisi tentang pendalaman bab 1 dan 2. Selanjutnya saya mendaftarkan diri untuk ujian komprehensif. Proposal ujian komprehensif berisi referensi yang harus mencakup aspek sejarah, pemikiran dan kelembagaan.
Setiap aspek berisi tiga pernyataan, masing-masing pernyataan berisi referensi, untuk kategori tesis berisikan 10 referensi dan untuk kategori disertasi berisi 20 referensi, referensi tersebut dari buku, jurnal, sehingga minimal terdapat 90 referensi untuk tesis dan 180 referensi untuk disertasi,sedangkan maksimum referensi tidak ada batasan. Proposal komprehensif tersebut kemudian diujikan baik secara tulisan maupun lisan.
Saya mendafatar ujian Kompre pada akhir Desember 2019 yang lalu, dan baru ujian kompre tulis sekitar tanggal 13 Januari 2020. Selesai kompre tulis, saya menunggu jadwal untuk kompre lisan, cukup lama saya menunggu jadwal, hampir dua bulan setelah ujian kompre tulis.
Ini info ujian kompre dari SPs UIN Jakarta.
Ujian Work in Progress 2 (WIP)
Selesai ujian kompre tulis dan lisan, saya masuk ke tahap ujian selanjutnya yaitu WIP 2. Ujian ini dimaksudkan untuk menguji tesis dari bab 1- bab 5, biasanya yang kurang dan masih dimaklumi adalah abstraksi yang baru bahasa Indonesia saja.
Karena jadwal WIP saya bertepatan dengan wabah Covid-19 maka ditiadakan ujian tatap muka, ujian dilaksanakan dengan mengirimkan naskah Tesis WIP 2 kepada pihak SPs kemudian pada waktu jadwal ujian tidak ada telekonferensi via Zoom atau lainnya. Penguji akan langsung menilai dari naskah yang sudah saya kirimkan, dan saya tinggal menunggu nilai dan koreksi penguji dikirimkan ke email.
Sumber:
Pedoman Akademik Magister & Doktor Pengkajian Islam Tahun Akademik 2016-2020, Jakarta : SPs Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Asrori S. Karni, Etos studi kaum santri: wajah baru pendidikan Islam, Jakarta: PT Mizan Publika, 2009.
Sadari, DE-PLAGIARISM ON POSTGRADUATE SCHOOL
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA, Waratsah, Volume 04, Nomor 02, September 2018
Suwito, Mungkin Segalanya Mungkin: Otobiografi Suwito, Jakarta: YPM Press, Dec 18, 2017
Terima kasih mas Def..
keren pak!
semoga cepat dapat master ya
Terima kasih.