Tafsir Al-Fatihah (Ar-Rahman, Ar-Rahim) 

​Selasa, 11 Oktober ada kajian rutin bersama Ust Arifin Jayadiningrat di Bimbel CintaQu Bintaro sektor IX, temanya adalah surat Alfatihah dan kali ini mengambil tafsir kata Arrahman dan Arrahim. 

Cara yang sering digunakan Ust Arifin dalam kajiannya adalah mengumpulkan kata kata yang sama dalam Alquran, misal kata Arrahman dalam Alquran kemudian membedahnya dari sisi pembangunan akhlaknya. 

Beberapa point yang sempat kami tuliskan berikut ini. 

  1. Musibah tertinggi: menjalankan larangan Allah dan meninggalkan perintah Allah. Baru dibawahnya musibah seperti kehilangan anak, kehilangan suami, kehilangan mobil, rasa sakit dan lainnya. 
  2. Surat 7 ayat 17 tentang paradigma syukur vs kufur. Iblis sudah meminta tangguh kepada Allah swt agar dihidupkan sampai akhir kiamat dan akan mengganggu manusia agar tidak bersyukur. 
  3. Maksiat pertama yang terjadi adalah sombong dan merendahkan orang lain. Sebagaimana Iblis yang merasa dirinya lebih baik dari Adam, dia dicipta dari Api sedangkan Adam dari tanah, dia tidak melihat siapa yang menyuruh dia untuk sujud yaitu Allah swt, dia fokus pada makhluk bukan pada khaliq/pencipta. 
  4. Eksistensi dari Allah, tubuh dan raga ini semuanya milik Allah karena Dia lah yang menciptakan. Iblis merasa memiliki dan tidak merasakan bahwa semuanya milik Allah sehingga dia tidak bersyukur.  Perilaku seseorang yg merasa memiliki cenderung sombong.
  5. Orang sombong merasa punya, dan yakin yang punya tidak melihat, sikap demikian bukan hanya gak tau diri tapi tidak waras.Seperti seorang pembantu yang karena majikannya sedang pergi lalu dia mengajak teman temannya ke rumah, lalu dia mengatakan bahwa rumah ini miliknya. Dengan tenang dia berkata demikian karena merasa memiliki dan merasa yang punya tidak melihat. 
  6. Akibat dari perbuatan tidak mau sujudnya Iblis karena merasa sombong dan merasa  ini milik saya. Punishment dr Allah, iblis dikeluarkan dari surga.  Selanjutnya dia minta tangguh agar tidak mati sampai hari kiamat dan Iblis berjanji akan menyerang manusia segala penjuru agar dia tidak bersyukur. 
  7. Orang yang menghina orang lain = menghina Allah demikian juga kalau dia menghina musim. 
  8. Paradigma ibadah: syukur dan kufur. Ada yg fokus kepada shalatnya itu tertekan bukan happy. Ibadah harus dg happy dan syukur. Happy dan unhappy tidk bisa dibohongi. 
  9. Qs. 16:114. Jika kamu beribadah dg sungguh2 maka bersyukurlah. Secara konseptual shalat adalah bentuk syukur kepada Allah. 
  10. Dalam hidup menghitung apa yang kita beri bukan apa yang kita keluarkan. Nikmat apa yg diberikan Allah dibicarakan – esensi surat Ar Rahman.
  11. kata Rahmat ada dua dimensi: umum dan khusus (sayang dan cinta
  12. Ada yang shalat karena merasa hebat, padahal semua karena rahmat Allah. 
  13. Orang yg taat kpd Allah mendapatkan kasih sayang Allah. Kalau bukan krn rahmat Allah bisa jadi kita ikut syaithan, kalau  bukan krn rahmat Allah bisa jadi kita ikut pergaulan yg tdk baik, bisa beribadah adalah krn rahmat Allah. 
Baca juga:   Muhammad al-Tahir ibn Ashur Melawan Habib Bourguiba: Allah Benar, Bourguiba Dusta

Demikian resume dr kajian Alfatihah di Bimbel Cintaqu. 

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *