Belajarlah dari jam dinding yang berdetak disetiap saat, ia tak pernah berhenti hingga batrainya habis. Ia juga tetap berdetak meskipun orang tak melihatnya, ia tetap berdetak meskipun semua orang terlelap tidur. Ia pula yang tak pernah bosan mengingatkan waktu demi waktu untuk manusia bersujud.
Keikhlasannya pun tak tertandingi, ketika ia diabaikan, ketika ia kadang-kadang dilihat, kadang-kadang juga tidak. Ia tetap menjaga keikhlasannya meskipun ia dilihat ketika ia dibutuhkan saja.
Allah melihat setiap perjuangan dari hamba-Nya. Baik terlihat di mata manusia, maupun dirahasiakan. Allah melihat ikhtiar kita, jadi tetaplah bergerak meskipun itu berat, teruslah berkarya meskipun tak pernah dihargai, tetaplah bergerak meskipun tak dilihat mata manusia.
Tak perlu meminta balasan dari seseorang, tak perlu menunjukkan bahwa engkau seorang yang hebat, biarkan Allah yang menilai, biarlah Allah yang akan membalas dengan balasan yg terbaik.
Kalau kita melakukan sesuatu, orang ada atau orang tidak ada, sama saja, Allah pasti ada. Apakah orang lain melihat atau tidak melihat, tidak apa- apa karena Allah pasti melihat. Begitu juga orang mau memuji atau tidak memuji, tidak ada urusan buat kita, yang penting ridha Allah.
Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Perlukah kita dikagumi orang? Tidak perlu, karena yang penting kita lakukan saja yang terbaik sampai Allah kagum kepada kita.
Jika kita sibuk dengan Allah yang Maha Melihat, tidak perlu mencari cinta dan kekaguman orang.
Semoga Allah senantiasa menjaga niat baik kita semua dan semata-mata hanya mengharap ridha dari-Nya.
Wa’allahu’alam