Menjadi Bagian dari Islamic Character Development

Allah tidak akan merubah seseorang, hanya jika perubahan itu dimulai dari merubah diri sendiri, belajar mengalahkan ego diri adalah pembelajaran selama kita hidup. Hidup adalah ujian untuk melihat siapa yang paling baik amalnya, bukan siapa yang paling banyak amalnya.

Saya tumbuh di daerah pedesaan di puncak gunung Sumbing di daerah Magelang, Jawa Tengah. Kultur desa yang suka menyapa, gotong-royong dan suka tolong menolong sudah menjadi tradisi di tempat saya tinggal, kalo ada orang yang gak mau nyapa atau nolong orang, dia bakal dijauhi masyarakat dan namanya cepat tersebar sebagai orang yang tak sopan dan berbudi.

Saya sendiri menyadari kalau diri ini masih harus terus belajar agar nantinya bisa berkarakter sesuai Al-Quran dan Sunnah, saya ingin seperti seorang sahabat Nabi yang mendapat janji surga Iantaran dia tak pernah menyimpan dengki dan dendam kepada orang lain, selalu sebelum tidur, dia bersihkan batinnya dari tiap kotoran jiwa dan bangun pagi hati yang lapang dada.

Saya juga ingin seperti Abu Hurairah dan ibunya yang dicintai manusia karena doa dari nabi saw.

Hidup itu harus punya tujuan dan tujuan hidup saya sekarang adalah mempelajari, mengembangkan dan menginspirasi budaya karakter Islam sesuai Al-Quran dan Hadits dan perilaku para sahabat.

Saya pun bersyukur bisa ditemukan oleh Allah dengan Ust. Arifin Jayadiningrat yang sekarang menjadi mentor saya mempelajari karakter Islam. Beliau berhasil menggali mutiara-mutiara yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits tentang karakter Islam. []

Baca juga:   Hikmah Sakit
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *