Menuju Kejayaan Islam

Sesungguhnya kita hidup pada suatu zaman yang banyak fitnah, tantangan dan cobaan. Musuh-musuh Islam terus berusaha memporak-porandakan barisan kaum muslimin dengan cara dan metode yang beraneka ragam. Misalnya dengan cara menyusupkan pemahaman-pemahaman yang bukan berasal dari ajaran Islam ke dalam agama ini dengan simbol-simbol Islami, sehingga itu dianggap sebagai ajaran Islam bagi kaum muslimin. Atau dengan cara merusak akhlak dan kepribadian kaum muslimin dengan menyebarkan gambar yang tidak senonoh lewat media elektronik, majalah atau sarana lainnya yang memiliki pengaruh dalam merusak generasi muslim.

Maka tidak sedikit kita saksikan kaum muslimin yang memakai pakaian yang tidak sewajarnya dengan mengumbar aurat terutama adalah wanita muslimahnya, dan ini merupakan perangkap mereka akan hal ini. Rasulullah SAW telah menyebutkan dalam haditsnya: “Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta meskipun mereka akan masuk ke dalam lubang biawakpun pasti kalian akan mengikutinya, dan ketika itu ada seorang sahabat yang bertanya apakah mereka itu adalah yahudi dan nasrani? Maka Rasulullah saw pun menjawab “siapa lagi kalau bukan mereka” (HR, Abu Daud . No: 4033).

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mereka akan senantiasa berusaha merusak Islam sampai hari kiamat, mereka tidak ridha dengan kebangkitan Islam, sehingga mereka akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghinakan, mencemooh bahkan memerangi kaum muslimin sehingga mengikuti agama yang mereka anut, sebagaimana firman Allah swt: ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (QS. Al-Baqarah: 120).

Allah swt telah melarang kita agar tidak mengikuti jalan-jalan mereka (yahudi dan nasrani) bahkan Allah swt memerintahkan kepada kita agar mengikuti jalan yang lurus yaitu jalannya orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk, yaitu golongan para nabi, shadiqin, syuhada’, dan orang-orang yang shalih.

Baca juga:   Jalan Menuju Solidaritas Ekonomi Islam

Sekarang kita lihat keadan kaum muslimin yang serba memprihatinkan, mereka ditindas, dianiaya, dan dihinakan oleh musuh-musuhnya. Lihatlah musibah yang menimpa kaum muslimin di berbagai belahan dunia, di Palestina, Filiphina, Afghanistan, Poso, Ambon dan selainnya. Kaum muslimin dibantai, wanita-wanita muslimah dilecehkan kehormatannya, anak-anak yang tidak berdosa harus kehilangan kedua orang tuanya. Kaum muslimin dianggap tidak lebih seperti binatang ternak yang mudah untuk diperbudak.

Saudaraku….! Timbul pertanyaan dalam diri kita kenapa kaum muslimin menjadi seperti ini? dan apa penyebabnya? Dalam hal ini Rasulullah saw telah mengabarkan kepada kita 14 abad yang lalu dalam sebuah haditsnya: “Hampir-hampir umat-umat selain dari golongan kalian (musuh-musuh) mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang mengerumuni sebuah makanan dalam hidangan, maka ketika itu ada seorang sahabat yang bertanya wahai Rasulullah, apakah jumlah kita saat itu hanya sedikit? Rasulullah saw pun menjawab: ”tidak, bahkan jumlah kalian ketika itu sangat banyak akan tetapi kalian bagaikan buih yang mengambang di lautan, sehingga Allah swt cabut dari dada musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian, dan Allah swt berikan ke dalam hati kaum muslimin penyakit wahn, kemudian ada yang bertanya: “Apa yang dimaksud dengan penyakit wahn itu wahai Rasulullah?” maka Rasulullah saw menjawab: “Wahn adalah cinta dunia dan takut kematian. (HR. Abu Daud, No: 3464)

Benarlah sabda Rasulullah saw, jumlah kaum muslimin banyak akan tetapi mereka lemah dihadapan musuh-musuhnya, dalam hal ini Rasulullah saw telah menyebutkan sebab-sebab lemahnya kaum muslimin sebagai mana yang telah disebutkan dalam hadits diatas yaitu karena kaum muslimin tenggelam kepada kenikmatan duniawi dan takut kematian (tidak mau berjihad) sehingga dari ini semua, mereka lupa terhadap kehidupan akherat.

Baca juga:   Mengenal Beberapa Ahli Tafsir Kontemporer

Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda:

“Apabila kalian jual beli dengan cara ‘inah (riba) dan kalian mengikut dibelakang ekor sapi (suka berternak) serta kalian menyukai dengan bercocok tanam, sehingga dari ini semua menyebabkan kalian lupa terhadap jihad dan meninggalkannya, maka Allah SWT akan timpakan kepada kalian sebuah kehinaan, kehinaan tersebut tidak akan hilang sehingga kalian kembali kepada agama Islam.” (HR. Abu Daud, No: 3464)

Solusi yang diberikan.

Rasulullah SAW saw telah memberikan solusi yang tepat guna didalam mengembalikan ‘izzatul muslimin (kemuliaan umat muslim) yaitu keharusan kaum muslimin untuk kembali kepada agamanya dengan pemahaman tiga generasi terbaik. Tidak hanya sebatas itu, umat muslim juga harus menjadikan Jihad sebagi jalan perjuangan ini, sebagaimana hal ini yang pernah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:

“Sesungguhnya agama yang haq ini haruslah ditopang dengan Al-Qur’an dan pedang, Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk yang menjelaskan hal-hal yang diperintahkan dan yang dilarang, dan pedang adalah sebagai penolong dan pelindungnya”(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Minhajus Sunnah An-Nabawiyah)

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *