Pemimpin Sebagai Suri Tauladan?

Seorang Kiyai membakar semangat jihad dengan kata kata : jangan berfilsafat kambing, kambing itu yang penting kawin, punya anak, makan enak (rumput hijau), rumah enak (kandang).. tapi tidak mikirin orang lain, tidak bermanfaat untuk org lain. Hidup senang hanya untuk dirinya sendiri sama seperti kambing”. Itulah ujar kiyai di hadapan santrinya.Tidak aneh jebolan pondok ini banyak yang rela berjuang TANPA TANDA JASA.

Bukan hanya guru, ada sosok yg sangat dahsyat pengorbanannya,  siapakah itu ? ITULAH TENTARA. Sumpah suci tentara sangat dahsyat BERKORBAN JIWA RAGA untuk bangsa dan negara.

KARAKTER yang kuat nampak pada mental para tentara. Tragis  Panglima mengatakan SERATUS JUTA kepada penemu black box. Itu niat baik tapi MENGHANCURKAN karakter TENTARA yg tertuang dalam sumpah.

Masih ingat statement Kapolri ? Anggaran kepolisian juga bermasalah yaitu kekurangan !.  Maka banyak pungutan liar. Kenapa Uang Uang Uang terus dalam pikiran pemimpin.

Bukankah banyak guru guru yg berjuang dipelosok memperjuangkan banyak dusun melebihi dari jumlah penumpang pesawat !.. jangankan mereka mendapatkan fasilitas yang mewah, listrikpun belum masuk bahkan jarang makan nasi !!.

Mereka berjuang untuk rakyat yang terlupakan oleh pemerintah pusat, miskin dan terbelakang. TANPA hadiah ratusan juta.

Calon pemimpin Kapolri yg dijagokan presidenpun ternyata termasuk “rekening gendut” dan jadi tersangka di KPK.

Mari kita bangun karakter bangsa BUKAN melihat PEJABAT/PIMPINAN tapi lihatlah NABI Muhammad saw.  Itulah pesan surat al ahzab ayat 21. Semoga kita tidak pesimis melihat perilaku penguasa.

http://m.beritajatim.com/peristiwa/228478/panglima_tni_beri_rp_100_juta_ke_penyelam_penemu_black_box.html

http://m.detik.com/news/read/2015/01/13/143250/2801963/10/komjen-budi-gunawan-tersangka-uji-kelayakan-kapolri-di-dpr-dihentikan

http://www.indonesiamedia.com/2014/12/03/kapolri-sebut-pungli-yang-dilakukan-oknum -polisi-akibat-minimnya-anggaran/

Sumber: Broadcast Ust. Arifin Jayadiningrat

Baca juga:   Analisa Pengaruh Al-Qawaid Al-Ushuliyyah Dan Fiqhiyyah Terhadap Perbedaan Pendapat Dalam Fiqih (Kasus Hukuman Untuk Tindak Pidana Korupsi)
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *