Pengalaman PPM Dan Sidang Skripsi

Jumal berbagi pengalaman ketika PPM di STIT Insida Jakarta

Selama kuliah beberapa semester saya hanya dapat materi untuk mengembangkan iq dan kemampuan berfikir tapi emosi dan sosial masih kurang terasah. Disini saya ingin berbagi pengalaman bersama pembaca ketika ppm (pengabdian masyarakat) kemarin dan bagaimana usaha saya untuk mengurangi kekurangan saya dalam hal sosial terutama.

Melihat kepribadian sendiri, saya adalah pendiam yang dikit sekali mau ngluarin suara. Mungkin hal itu dipengaruhi beberapa ajaran agama yang saya pegang waktu kecil dulu. Diantaranya adalah hadits Nabi tentang anjuran berkata baik atau diam dan pepatah Arab yang menyebutkan bahwa sebaik-baik teman adalah buku. Maka selama beberapa waktu saya jadi seorang pendiam yang banyak menghabiskan waktu bersama buku selanjutnya dengan komputer.

Meski demikian, saya sangat menghargai setiap persahabatan dengan sipapaun itu, tak pernah kecewa atau dikecewakan seseorang sampai membuat saya tak mau bergaul dengan orang lain. Mungkin karena ingin lebih memanfaatkan waktu, karena kita tahu bahwa waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang harus diisi dengan kebaikan.

Selain itu, pola asuh kultur desa juga mempengaruhi, kesibukan orang tua di desa kami mengurus ladang sedikit banyak mengurangi interaksi orang tua dan anak. Orang desa tidak begitu peduli dengan karakter anak, berbeda dengan orang kota yang biasanya anaknya selalu dilatih untuk bisa berbicara atau mengungkapkan sesuatu kepada orang lain.

Sampai ketika kuliah di Alislam saya belum dapat masalah dengan sifat diam saya, bahkan saya mahasiswa paling aktif dalam diskusi kelas.

Hal yang beda saya dapatkan ketika masuk Insida Jakarta karena  saya harus bersama para ibu-ibu dan remaja yang sebelumnya jarang saya temui. Disini saya harus bisa bersosialisasi dengan mereka yang lawan jenis saya sempat shock dan off aktif di kelas. Saya pun lebih konsentrasi mengejar kredit materi di kampus dan alhamdulillah bisa lebih cepat menyelesaikan studi dari waktu yang diperkirakan.

Baca juga:   Efektivitas Sabak, Sabki, Manzil dalam Pembelajaran Tahfidhul Quran

Lalu waktu ppm kemarin saya dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan siapa saja termasuk lawan jenis untuk mengerjakan program kerja kelompok. Alhamdulillah sedikit banyak saya bisa ikut andil bersama teman-teman menyelesaikan proker kami seperti program bank sampah, apotik hidup, kerajinan tangan dan targhib ramadhan. Apalagi saya orangnya talk less do more kayak iklan rokok itu, tapi maaf saya anti rokok ya…kerjaan jadi beres.

Untuk mulai mengurangi sifat diam ini saya rubah self esteem negatif kepada yang positif, semua orang bisa berubah asal berusaha keras untuk berubah dan mulai membuka diri dan memberi kesempatan orang lain untuk mengenal lebih dekat.

Menurut Abraham H Maslow bahwa kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang memiliki hirarki teratas. Karena itu sudah beberapa tahun ini saya aktif ngeblog sebagai wujud aktualisasi diri dan knowledge manajement atau pengaturan ilmu pengetahuan, maka setiap materi tugas kuliah selalu saya simpan di blog ini, selain aman juga bisa berbagi. Menulis blog alias blogging, bagi saya adalah hobi, karier, branding dan kehidupan saya.:-)

Tinggal aktualisasi dalam skill verbal agar jadi Versatilist yang bisa menawarkan produk atau pemikiran kepada pihak lain dengan baik. Semoga dan insya Allah bisa dengan izin-Nya.

3 hari setelah ppm saya langsung ikut sidang skripsi gelombang dua pas dengan hari kedua puasa ramadahan. Disini hasil kerja penelitian selama 2 bulan lebih diuji keabsahan dan faktanya.

Huh…meski ada perbaikan di penelitian, saya senang karena tugas akhir selesai dengan waktu yang ditetapkan, tanpa nyontek, tanpa membeli dari penjual skripsi dan tanpa kutukan dosa dari Tuhan.

Penelitian saya tentang metode menghafal dari pakistan yaitu sabak, sabki dan manzil yang memang diterapkan di tempat saya mengajar di pesantren tahfidh Bina Qolbu. Alhamdulillah saya bisa mempertanggung jawabkan keabsahan penelitian di depan dua penguji.

Baca juga:   Hari Bahasa Arab Sedunia - Wisuda Lipia Jakarta

Semoga dapat nilai ipk yang bagus yang akan jadi bekal saya melanjutkan jenjang lebih tinggi lagi, teriring doa agar bermanfaat ilmunya dan bisa menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

Alhamdulillah, ini adalah karya tulis ketiga yang saya buat selama empat tahun ini, dua sebelumnya saya buat ketika di Al-Islam jurusan Tafsir dalam dua bahasa, Indonesia dan Arab, dalam bahasa Indonesia tentang pandangan liberal terhadap Al-Quran, studi komparatif Islam liberal dan Muktazilah terhadap Al-Quran, dalam bahasa Arab tentang Manhaj wa Ara’ Ibnu Taimiyyah fi Tafsiril Quran. Kesemuanya berhubungan dengan Al-Quran hanya beda stressing pembahasan saja.

Penelitian Jumal Ahmad tentang Efektivitas Metode Pakistani di Pesantren Tahfidz Bina Qolbu. (pdf)

Beberapa foto ketika PPM

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *