Hadis di Era Digital: Panduan Ensiklopedi Perawi Hadis dari Hawramani.Com

Artikel ini membahas perkembangan kajian studi hadis yang terus dikembangkan mengikuti perkembangan zaman untuk bisa memanfaatkan semua aspek agar bisa menarik minat dalam meningkatkan studi hadis. Juga menjelaskan bagaimana teknologi mempermudah dalam mengkaji hadis yang dibantu dengan aplikasi, salah satunya Hadith Transmitter.

Pengantar

Dahulu ketika belajar di Pesantren Nurul Hadid, Cirebon, di kelas tiga SMA atau kelas Niha’i ada pelajaran tentang Ilmu Musthalah Hadits yaitu cabang dalam ilmu hadis yang mempelajari pokok dan kaidah yang dipakai untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadis dari sisi diterima atau ditolak. Manfaat ilmu ini bisa membedakan hadis yang kuat dan hadis yang lemah. Rujukannya adalah buku Ilmu Hadis Praktis dalam bahasa Arab karya Dr. Mahmud Thahhan.

Takhrij hadis atau penelitian hadis sangat penting dilakukan untuk menilai kualitas suatu hadis dari segi sanad dan matannya. Saya merasa bahagia sekali ketika Aliyah sudah dikenalkan dengan metode takhrij hadis secara manual.

Kata Takhrij secara bahasa berarti mengeluarkan sesuatu dari tempatnya, sedangkan secara istilah, di antara pengertiannya antara lain: Mengemukakan hadis pada orang banyak dengan menyebutkan para periwayatnya dalam sanad yang telah menyampaikan hadis itu dengan metode periwayatan yang mereka tempuh.

Adapun objek dari Takhrij Hadis ada dua.

  • Silsilah periwayat yang menyampaikan riwayat hadis (sanad) yang sampai kepada Rasulullah SAW.
  • Materi hadis yang dikenal dengan matan hadis.

Lewat perkembangan teknologi, Takhrij hadis bisa dilakukan dengan dua cara;

  • Takhrij hadis manual – di bawah saya kisahkan pengalaman takhrij hadis secara manual dengan kitab al-mu’jam al-mufahros.
  • Takhrij hadis digital dengan hadits transmitter dari Hawaramani – ini masih terus saya kembangkan tulisannya.
Baca juga:   Mengenal Hadith Graph: Skema Hadis dari Hawramani.com

Takhrij Hadis Manual menggunakan Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi

Di akhir kelas tahun, saya dan teman-teman mendapatkan tugas untuk meneliti sanad atau rantai periwayat hadis. Saya ingat waktu itu meneliti hadis tentang Qaabidh álal Jamri yaitu hadis Nabi tentang keadaan akhir zaman yang memegang teguh agama laiknya memegang bara api.

Terkait dengan sanad, kami mencermati hadis yang diteliti pada keutuhan sanad, jumlahnya dan para perawinya. Kitab babon yang jadi rujukan adalah kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi” (المعجم المفهرس لألفاظ الحديث النبوي).

kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi
kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi

Kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi” adalah kitab indeks hadis Nabi yang disusun untuk mengefisienkan pencarian lafaz-lafaz hadis Nabi berdasarkan topik. Ada 9 (sembilan) kitab hadis yang menjadi sumber indeks ini yaitu: Kutub Sittah (Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah), Muwattho’ Malik, Musnad Ahmad, dan Musnad Ad-Darimi.

Indeks itu terdiri dari 8 jilid dan disusun dalam rentang waktu antara tahun 1916-1988 atau sekitar 72 tahun. Publikasi dilakukan oleh orientalis bernama Arent Jan Wensinck Profesor bahasa Arab dan sejarawan di Universitas Leiden yang diterjemahkan oleh Fuad Abdul Baaqi yang selanjutnya membuat kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Quran”.

Metode takhrij hadis yang digunakan adalah takhrij menggunakan lafadz-lafadz yang terdapat dalam kitab hadis, yaitu metode berlandaskan pada kata-kata yang terdapat dalam matan hadis, baik berupa kata benda ataupun kata kerja. Metode ini lebih cepat karena tidak menggunakan huruf-huruf, tetapi bagian hadisnya.

Misalnya, kita mencari hadis

إِنَّ اللهَ لَا يَقْبَلُ صَلاةً مِن غَيرِ طَهُور ، وَلا صدقةً منْ غُلولِ

Baca juga:   Cara Memulihkan Akun atau Channel Dailymotion yang Dinonaktifkan

Dalam pencaria hadis di atas, dapat ditelusuri dari kata shalatan, shadaqatan, dan ghululin, dari sekian kata ini dianjurkan menggunakan kata ghululin yang lebih jarang adanya ketimbang redaksi hadis lainnya. Hal ini agar mudah dilakukan pencarian dalam kitab al-Mu’jam Mufarhroh.

Dari kitab “Al-Mu’jam Al-Mufahros Li Alfazhi Al-Hadits An-Nabawi” ini kemudian kami merujuk ke kitab-kitab asli yang ada di perpustakaan. Menuliskan tiap perawi dalam jalur atau pohon sanad. Selanjutnya menuliskan beberapa keterangan dari para ulama tentang hadis tersebut. Sejauh yang saya ingat, pembelajaran kami hanya sampai disitu. Namun, ilmu yang didapatkan sangat berharga, bagaimana saya dan teman-teman bisa merasakan susah payahnya meneliti satu hadis, lalu bagaimana para peneliti hadis yang meneliti ratusan bahkan ribuan hadis.

Takhrif Hadis Digital dengan The Hadith Trasnmitter Encyclopedia

Saat ini telah ada pemgembangan web engine yang memudahkan kita mengetahui biografi perawi hadis. Aplikasi ini bernama The Hadith Trasnmitter Encyclopedia atau موسوعة رواة الحديث yang dibuat oleh seorang peneliti Islamic Studies dan peminat dunia IT bernama Ikram Hawramani.

Ini adalah informasi resmi peluncuran Hadits Trasmitter di laman twitternya

Link web bisa di klik disini:
http://hadithtransmitters.hawramani.com/

Saya mencoba web di atas dan menuliskan nama أبو موسى الأشعري salah satu perawi hadis pada masa Nabi Muhammad Saw. Tertulis banyak nama yang sesuai dengan Abu Musa Al-Asyári.

Kemudian di bawahnya tertulis biografi ِأبو موسى الأشعري dari kitab-kitab para perawi dengan permalink yang memudahkan untuk merujuk kembali.

1. Kitab Ma’rifatus Sahabah karya Abu Nu’aim Al-Asbahani. http://hadithtransmitters.hawramani.com/?p=93633#0b3389

Baca juga:   Website Statis Nusus, Database Kitab Sufi Klasik

2. Kitab Al-Jarh wat Ta’dil karya Ibnu Abi Hatim Ar-Razi http://hadithtransmitters.hawramani.com/?p=93633#af9616

3. Tarikh Al-Kabir karya Imam Bukhari http://hadithtransmitters.hawramani.com/?p=69788#dd20c0

4. Aljami’ li Ulumir Rijal karya Imam Ahmad http://hadithtransmitters.hawramani.com/?p=69788#f8f5c3

5. Kitab At-Ta’dil wat Tarjih Liman Kharaja Lahul Bukhari fil Jami’ Ash-Shahih karya Abul Walid Al-Baji http://hadithtransmitters.hawramani.com/?p=139926#3b7277

The Arabic Lexicon

Hawramani Institute juga mengembangkan Arabic Lexicon atau kamus berbahasa Arab. Web ini awalnya bernama Lisaan.Net yang dikembangkan Hawramani Institute. Alamat webnya bisa dikunjungi di tautan ini. http://arabiclexicon.hawramani.com/.

ArabicLexicon.hawramani.com (sebelumnya Lisaan.net) bertujuan membuat kamus bahasa Arab terbesar dan terlengkap di dunia. Fitur ini sudah berisi 229437 entri yang diambil dari 51 kamus dan referensi dari otoritas paling awal sumber Orientalis dan kontemporer.

Di antara karya-karya tersebut adalah:

  • Kitab al-ʿAin oleh al-Khalil b. Aḥmad
  • The ḥiḥāḥ oleh al-Jawharī
  • Muḥkam oleh Ibn Sīda
  • Mufradāt oleh Al-Rāghib al-Isfahānī
  • Asās al-Balāgha oleh al-Zamakhshari
  • Lisān al-ʿArab oleh Ibn Manẓūr
  • Al-Qāmūs al-Muḥīṭ oleh Firuzabadi
  • Murtaḍa al-Zabīdī Tāj al-ʿArūs
  • Kamus Bahasa Arab-Bahasa Inggris dari W. E. Lane

Di situs Hawarami lexicon juga tersedia kamus E.W. Lane’s Arabic-English Lexicon, salah satu pembaca bernama As-Aduz Zaman merasa terbantu dengan kamus ini ketika menyelesaikan tugas kuliah.

Beirkut tautannya:

http://arabiclexicon.hawramani.com/william-edward-lane-arabic-english-lexicon/

Demikian sedikit share dan review tentang hadits trasmintter atau ruwatul hadits yang semoga memberikan manfaat.

Jumal Ahmad | ahmadbinhanbal.com

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *