Pengalaman yang tidak akan terlupakan, untuk kedua kalinya dalam jarak waktu yang tidak kurang dari satu minggu, saya bisa mendengar ceramah dari orang yang sangat saya kagumi, bukan hanya saya tetapi seluruh Indonesia yaitu ceramah dari bapak BJ. Habibie.
Kesempatan Pertama ketika saya bisa ikut acaranya pak Dino Pati Djlala yaitu Super Mentor 6 Leader di Ballroom XXI Djakarta Theatre hari Minggu tanggal 17 Maret lalu. Di situ, bapak Habibie menjadi salah satu mentor kami dengan 3 orang mantan kepala negara lainnya yaitu Bapak Tri Sutrisno, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden pertama Timor Leste Xanana Gusmao.
Kesempatan kedua saya dapatkan semalam, waktu saya diajak teman dari salingsapa.com untuk meliput ceramah Haul yang kelima ibu Hj. Hasri Ainun Habibie di kediaman bapak Habibie di daerah Patra Kuningan, kesempatan ini juga sengaja kami manfaatkan untuk wawancara dengan Bapak Habibie seputar parenting yang sedianya akan kami tayangkan di acara Seminar Parenting Membangun Rumahku Surgaku di BPPT tanggal 02 Juni besok, setelah sebelumnya kami mengundang beliau untuk menjadi keynote Speaker di seminar kami, namun beliau berhalangan karena sebelum tanggal 02 Juni beliau sudah di Jerman.
Acara dimulai setelah shalat Maghrib berjamaah, selepas shalat, jamaa’ah membaca Surat Yaasin untuk Almarhumah Ibu Hj. Hasri Ainun Habibie, kemudian acara dilanjutkan dengan ceramah dari bapak Amrullah (maaf kalo saya salah tulis) yang membahas tema tentang: Menjadi Orang Yang Menang Di Sisi Allah.
Alhamdulillah saya sudah menulis beberapa point dari ceramah beliau yang ingin saya bagikan disini, walaupun tidak bisa mewakili isi ceramah beliau yang sangat bagus itu.
- Kematian itu ada rasa, ada yang merasa senang dan ada yang tidak merasa senang.
- Balasan atas semua perbuatan yang dilakukan di dunia ini, “Hanya” akan Allah sempurnakan di hari kiamat nanti.
- Orang yang hidup di alam kubur atau di dunia sudah merasakan balasan amal, seperti merasa senang atau gembira setelah melakukan amal kebaikan, itu sudah termasuk balasan kebaikan atau bagian dari balasan Allah yang disegerakan di dunia.
- Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam surga maka DIA TELAH MENANG.
- Kemenangan di sisi Allah: Terpeliharanya diri kita dari neraka dan dimasukkanya kita ke dalam surga.
- Setiap kata kememanangan dalam Al-Quran (faaza-yafuuzu-fauzan) ada hubungannya dengan surga.
- Jalan untuk meraih kememangan:
A. Ampunan Allah atas dosa-dosa kita
Dampak Dosa
a. Hilangnya Ilmu atau hilangnya keberkahan ilmu
b. Terjadinya musibah
c. Terhambat rizkinya
d. Menjadikan pelakunya berat untuk taat.
Orang yang kaya atau banyak harta sementara dia suka bermaksiat, itu adalah Istidraj dari Allah swt yaitu: Pembiaran agar orang ini terus jatuh dalam siksa
B. Amal-amal yang dapat mengantarkan kita ke surga.
Syarat benarnya suatu amalan
1. Pelakunya harus beriman pada Allah swt
2. Dilakukan dengan ikhlas karena Allah swt
3. Amal tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits.
Demikian catatan saya dari ceramah Ustadz Amrullah tentang tips agar bisa menang di dunia dan di akhirat. Selanjutnya adalah ceramah yang saya tunggu-tunggu dari Bapak Habibie.
Di antara isi ceramah beliau yang sangat ilmiah adalah ketika beliau membahas tentang pandangan Stephen Hawking ahli ilmu fisika modern yang dengan arogan menyatakan bahwa dia bisa menjelaskan semua hal, semua pertanyaan-pertanyaan fisika bisa dia jawab, dan dia berkesimpulan tidak ada tempat lagi untuk Tuhan dan filosofi mati.
Dalam diri manusia ada Medan Magnet yang didalamnya terdapat Super Intelligent Software, ketika manusia meninggal maka tidak ada reaski neuron dan proton akibatnya tidak ada lagi Medan Magnet dan Super Intelligent Sofware pun hilang.
Lalu kemanakah Super Intelligent Software itu? Beliau berkeyakinan bahwa Super Intelligent Software itu mencari Medan Magnet yang compatible dengan Super Intelligent Software kita dan Medan Magnet yang compatibel adalah Medang Magnet ibunya, satu lagi Medan Magnet yang bisa dimasuki Super Intelligent Software adalah disebabkan Cinta Ilahi, cinta yang manuggal sepanjang masa.
Mungkin isi ceramah yang saya catat, terutama dari bapak Habibie amat masih kurang karena keterbatasan kami. Dan ilmu kami yang masih kurang bisa menangkap istilah-istilah ilmiah yang beliau pergunakan.
Sungguh, pertemuan dengan beliau ini membekas dalam diri saya dan mencerahkan. Semoga di event seminar parenting selanjutnya yang diadakan oleh Masjid Raya Pondok Indah dan Yayasan Aksi Peduli Bangsa, kami bisa mengundang beliau sebagai keynote speaker.