Iduladha di Setu Babakan

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Iduladha tahun ini saya rayakan di kontrakan kecil bersama istri tercinta di Setu Babakan. Gema takbir membahana di seantero dunia, takbir yang mengagungkan Allah Swt. Gema itu juga menggema di sekitar tempat tinggal kami.

Iduladha adalah saatnya bersenang senang bersama keluarga. Dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, “Disyariatkannya melapangkan (kesenangan) untuk keluarga pada hari-hari raya dengan berbagai hal yang membuat kenyamanan jiwa, peristirahatan badan dari beban ibadah. Dan bahwa menampakkan kebahagiaan di hari-hari raya adalah merupakan syiar agama.”

Roghib Al Ashbahani menegaskan, “Hari raya digunakan untuk bersenang di sepanjang harinya.” (Lihat Mirqoth al Mafatih, Al Mulla Al Qory)

Setu Babakan atau Perkampungan Budaya Betawi bisa menjadi salah satu pilihan untuk berwisata bersama keluarga di hari libur Iduladha ini. Sila baca reviewnya di sini (Setu Babakan). Semoga Iduladha ini kita bisa merasakan kebahagiaan bersama orang orang yang kita cintai.

Agama bukan sesuatu yang asing dan sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidup kita. Terutama di negara Indonesia yang mayoritas masyarakatnya hidup beragama Islam.

Para ahli psikologi telah banyak melakukan penelitian tentang hubungan keberagamaan dan kepuasan hidup. Sebagai misal dalam Michael A. Kortt dalam jurnalnya yang berjudul Religion and Life Satisfaction Down Under menuliskan bahwa ada bukti yang kuat bahwa ada hubungan antara keberagamaan dan seringnya datang ke tempat-tempat ibadah dengan kepuasan hidup.

Artikel lain berjudul Religious People Much Happier And Have Much More Life Satisfaction Than Other, According to New Studies di Dailymail.Co.Uk menuliskan bahwa, ada hubungan yang erat antara memiliki agama tertentu membuat seseorang menjadi lebih bahagia, 45% orang yang sering mengikuti acara-acara keagamaan mengatakan dirinya sangat bahagia, bahkan penelitian lain mengatakan bahwa orang yang tidak pernah mengikuti acara keagamaan dua kali lebih sering mengatakan dirinya tidak bahagia.

Baca juga:   Tugas Kuliah Paling Aneh

Para peneliti menyebutkan bahwa ada beberapa penyebab kenapa mereka merasa lebih bahagia dibandingkan dengan orang-orang yang tidak religius. Peneliti menyebutkan bahwa ada dua hal penting yang membuat keberagamaan membuat seseorang lebih bahagia, yaitu perasaan bahwa mereka tidak sendirian, dan kemampuan mengatasi keadaan-keadaan yang sulit lebih baik daripada orang pada umumnya.

Aspek sosial dari keberagamaan adalah sesuatu yang penting dalam membuat seseorang lebih bahagia. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang beragama cenderung lebih memiliki kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan orang-orang sekitarnya. Sebagai contoh bagi umat Islam mereka mungkin akan bertemu dengan orang Islam lainnya di Masjid pada waktu shalat lima waktu.

Hal ini menjadi penting, karena ketika mereka bersosialisasi dengan orang-orang yang satu agama dengannya, mereka merasa bahwa mereka tidak sendirian. Rasa satu kesatuan dan kebersamaan menjadi sesuatu yang penting bagi orang-orang beragama. Selain rasa kesatuan dan kebersamaan, support satu sama lain pun menjadi penting. Sebagai misal, dalam hari Iduladha ini orang-orang yang mampu berkurban dan mengharapkan ridha Allah Swt, sedangkan orang-orang yang kurang mampu mendapatkan bagian dari kurban mereka.

Selamat merayakan Iduladha bagi teman teman #blogjumal dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dari kami selama mengelola blog sederhana ini.

Suasana Masjid Al-Hikmah, Kahfi II menjelang Shalat Iduladha
Jamaah pulang dari shalat iduladha
Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *