Terakhir kali saya menulis pengalaman book fair di blog ini ketika tahun 2013, di tahun 2014 saya ke bookfair Senayan juga tapi gak sempat saya tulis di blog, waktu itu gaji pertama saya hampir saya habiskan untuk beli buku buku tentang kurikulum dan karakter. Di antaranya 3 buku berbahasa Arab tulisan Prof. Wahbah Zuhaily berjudul khuluqul muslim wa alaqatuhu bin nafsi wal kaun, khuluqul muslim wa alaqatuhu bil mujtama’ dan khuluqul muslim wa alaqatuhu bi….
Book fair tahun 2015 saya gak ikut yang di Senayan, tapi saya ikut book fair yang diadakan oleh Masjid Raya Pondok Indah, biasanya pas dua mingguan setelah selesai book fair di Senayan. Kalo disini saya beli satu buku karya Prof. Hamka berjudul menjadi pribadi sejati itu buku motivasi hidup paling menggugah yang pernah saya baca, membahas banyak nasehat Hamka untuk kalangan pemuda sepeniggal beliau.
Alhamdulillah, hari ini saya sempat hadir di hari terakhir book fair di Senayan. Jam 8 pagi saya sudah siap berangkat naik bus kopaja 616 dari Ciganjur ke Blok M, dari situ naik Busway menuju Halte Senayan.
Orang tumpah ruah disitu, persis seperti di pasar tradisional, orang orang berdesakan mencari buku, apalagi ketika mendengarkan ceramah Ust. Felix dan Ust. Salim A Fillah, orang berkerumun di ruang utama seperti gula mengerumuni gula. Saya pun ikut mendengarkan ceramah beliau berdua yang sejuk dan menyejukkan. Tema mereka mengajak agar umat Islam tidak berpecah belah dan saling merendahkan hanya karena perbedaan fiqih, mazhab atau harakah, karena bisa jadi perbedaan kita hanya dalam masalah furu’ (cabang) dan dalam masalah ushul (pokok) kita sama.
Selesai mendengarkan ceramah Ust. Felix dan Ust. Salim, saya kembali berdesak desakan memburu buku buku murah, alhamdulillah beberapa buku yang saya incar bisa saya dapatkan seperti bukunya Ust. Faudhil Adhim berjudul Positive Parenting.
Saya sangat mencari buku ini karena akan melengkapi buku parenting yang saya miliki berjudul Human Touch karya Ust. Muhammad Muhammad Badri yang dalam terbitan indonesia berjudul Sentuhan jiwa untuk Anak Kita. Dan Ust. Faudhil Adhim memberikan kata pengantar untuk buku ini.
Demikian pengalaman saya ikut book fair kemarin, alhamdulillah senang bercanpur capek berkumpul dalam tubuh, senang karena buku yang ditarget ada di tangan dan capek karena pulang pergi naik bus dan busway berjam jam.
Bagaimana dengan pengalaman kamu?
Harus sering2 diadakan biar kita lebih akrab dengan karya2 ulama