Saat suara berisik berdengung tiada henti di telinga. Saat kebaikan palsu memaksa kedua mataku untuk menatap. Saat citra dijadikan lomba meraih asa.
Suaraku bernilai sama dengan suaramu, suaramu bernilai sama dengan suaranya. Pekerja keras akan tetap sama dengan seorang pemalas, pendoa akan tetap sama dengan pendosa dalam suara.
Di bilik suara ini nilainya sama, lalu kemana suara ini kan ku beri? galau bimbang dalam hati. Bukan untuk wajah-wajah bersenyum palsu, penjual mimpi di dewan legalisasi.
Ya Allah, izinkan aku bermunajat pada-Mu malam ini, teguhkan hati, harus kemana suara ini kan ku beri. Semoga langkah kaki ini dalam jalan ridha-Mu.