Membaca Doa dari Ayat Al-Quran ketika Sujud

Pada postingan sebelumnya sudah kami sampaikan bacaan doa dari Nabi Zakariya untuk meminta keturunan, nah bolehkah kita membaca doa tersebut atau doa lainnya ketika sujud di dalam salat, untuk mengambil mustajabnya doa ketika sujud?

Hukum dasar membaca Al-Quran ketika sujud dan ruku’ adalah dilarang dan sudah ada bacaan khusus ketika sujud dan ruku’. Larangan ini disampaikan Ali bin Abi Thalib dalam hadisnya, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melarangku membaca Al-Quran baik ketika ruku’ maupun sujud.” (HR. Muslim no.480), para ulama menghukumi makruh membaca Al-Quran ketika sujud dan ruku’.

Namun jika seorang muslim atau muslimah membaca doa dari Al-Quran dengan niat berdoa dan bukan membaca Al-Quran, maka hukumnya boleh, berdasarkan hadis Nabi bahwa suatu amalan itu tergantung kepada niatnya.

Imam Ja’far As-Shadiq pernah memberikan nasehat kepada Nasir yang meminta doa agar diberikan keturunan, maka Imam Ja’far meminta agar dia mengucapkan doa Nabi Zakariya ketika sujud dan akhirnya dia berhasil memiliki keturunan.

Mari kita tambahkan doa diluar bacaan tasbih kita ketika salat sunnah atau sendirian khususnya. Semoga dengan memintakan doa ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala dekat dengan hamba-Nya menambah mustajabnya doa kita.

Ust. Arifin Jayadiningrat dalam Kajian Akhlak Senin Pagi di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, pernah mendapatkan pertanyaan dari salah satu jamaah pengajian tentang sujud yang lama itu banyak zikir atau banyak doa.

Berikut transkrip dari penjelasan di kajian tersebut.

Kata-kata sujud dalam hadist itu ada dua, yang pertama sholat, sholat disini maksudnya sholat sunnah muthlaqoh, yaitu sholat sunnah yang tidak ada namanya, misalnya, selesai sholat dzuhur, selesai sholat sunnah ba’diyah masih ada waktu sampai sholat ashar, lalu kita sholat lagi, dan sholat lagi sampai waktu ashar tiba.

Baca juga:   Konsep Kesehatan Dalam Islam

Ini yang disebut sholat sunnah muthlaqoh. Yang kedua, artinya sujud syukur. Karena sujud syukur ini tidak terikat tempat dan waktu.

Contoh: ketika mendengar ayat sajadah, kita lakukan sujud tilawah. Contoh lain adalah sujud sahwi. Hadist yang lain mengatakan bahwa hamba paling deket kepada Allah ketika sujud, maka perbanyaklah berdoa.

Kalau banyak berdoa, berarti lama sujudnya. Supaya lebih lama lagi, maka lakukan sujud di luar shalat, supaya tidak terikat shalat.

Ungkapannya pun terikat (tidak boleh menggunakan bahasa indonesia). Supaya lebih bebas, maka lakukanlah sujud syukur.

Jawaban Ust Arifin di atas sekaligus menguatkan apa yang sudah kami sampaikan sebelumnya.

Jumal Ahmad | ahmadbinhanbal.com

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *