AHMADBINHANBAL.COM – Pertama kali mengenal Ust. Muhammad Abduh Yazid sekitar empat tahun yang lalu ketika saya menemani Ust. Arifin Jayadiningrat bersama Ust. Abduh menemui salah satu muwaqif tanah di Cianjur yang sedianya akan dibangun Pondok pesantren.
Dari kunjungan tersebut melahirkan pembentukan pesantren tingkat SMK Agrobisnis yang menggabungkan kewirausahaan dan kedisiplinan ala Gontor. Pesantren ini bernama Pesantren Mandiri Kumala Lestari, luasnya yang sekitar 77 hektar membuatnya sering disebut pesantren 77.
Beberapa kali mengunjungi pesantren dengan jamaah Rumah Cinta Quran dari Bintaro dan jamaah Masjid Raya Pondok Indah.
Ust. Abduh yang saya kenal adalah orang yang tawadhu’ dan rendah hati. Ahli ilmu Waris di Indonesia dan menjadi rujukan MUI dalam masalah Waris. Ilmu yang Tinggi tersebut membuatnya selalu membantu orang lain dalam hal Waris atau hal lain untuk kepentingan umat.
Tidak banyak dokumentasi beliau di internet, namun kiprahnya di dunia ilmu Waris dan pendidikan pesantren sudah banyak. Satu-satunya dokumentasi yang saya dapatkan adalah kajian beliau bersama Radio IMSA dari US tentang ‘Keluarga dan Ahli Waris’.
Karakter yang saya tahu tentang beliau, dari beberapakali mengobrol, sering memberikan nasehat dari hati ke hati. Jika kita salah, tidak menjudge kalau kita salah, namun kita diajak mengobrol ringan sampai kita merasa salah dan ingin menjadi lebih baik.
Beberapa hari ini Ust. Abduh sedang sakit di rumah beliau di Pesantren Miftahul Ulum, Bale Kambang di Cipatat, Bandung Selatan.
Pagi ini, saya bersama teman-teman dari Aksi Peduli Bangsa pimpinan Ust Arifin Jayadiningrat mengunjungi beliau di Pesantren Miftahul Ulum. Kami bersama rombongan berangkat dari Carefour Lebak Bulus.
Di dalam bus kami terus menerus membaca doa dan zikir untuk kesembuhan Ust Abduh. Bacaaan doa dan zikir dipimpin langsung Ust. Arifin Jayadiningrat.
Ust Arifin memotivasi kami membaca doa 70 ribu malaikat sebagaimana dalam hadis berikut.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada pagi hari melainkan 70.000 malaikat akan bershalawat (memohonkan ampunan) baginya sampai sore hari. Jika menjenguk pada sore hari maka 70.000 malaikat akan bershalawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.” (HR.Tirmidzi)
Zikiran yang kami baca selama dalam bus.
- Al-Ikhlas 100 X
- Al-Falaq 100 X
- An-Naas 100 X
- Tahlil 100 X
Dilanjutkan dengan membaca zikiran bersama-sama yang telah disusun Ust Arifin Jayadiningrat untuk jamaah Masjid Al-Hikmah, New York. Sepanjang jalan kami membaca zikiran berikut sampai selesai.
Selesai zikir, Ust Arifin memimpin doa kebaikan untuk orang yang sudah meninggal agar diberikan keberkahan, doa untuk orang yang sakit agar diberikan kesembuhan dan doa untuk anak-anak kita agar diberikan kemudahan dalam urusan.
Alhamdulillah, sekali lagi terima kasih sudah mendoakan kesembuhan untuk guru dan ustadz kami. Jazakumullah khairul jazaa. []