Pengantar Tentang Perangkat Lunak Bebas (Open Source)

Berikut ini  translate saya untuk artikel yang ditulis oleh Kefah Isa (كفاح عيسى) dan dipublikasikan di situs resmi Ojuba. Artikel ini versi kedua yang beliau tulis pada tanggal 28 April 2005, meski ditulis 8 tahun yang lalu tapi kandungannya tetap relevan sampai saat ini. Kefah Isa punya banyak pengalaman dalam bidang komputer selama bertahun-tahun, ia menjadi pimpinan programmer beberapa proyek besar, ia juga membantu pengembangan windows 20003 dan bekerja di Open Source Foundation. Kefah Isa menyelesaikan Ph.d-nya di Universitas Ordon di Aman, Ordon. Ojuba mempersilahkan artikel ini untuk diedit dengan menyertakan sumber dan lisensinya.

Pendahuluan

Komputer dan perangkat lunak telah menjadi elemen kunci dalam kehidupan sehari-hari kita bahkan telah membentuk sebuah revolusi baru yang mensimulasikan kebangkitan ilmu pengetahuan dan industri, yang dimulai dua abad yang lalu, revolusi baru yang disebut dengan Revolusi Informasi. Revolusi ini mencakup semua sektor masyarakat, individu, kelembagaan, dan pemerintah, dan nilai industri ini ratusan miliar dolar.

Dalam artikel ini kita akan membahas dimensi strategis dan karakteristik teknis dan kisah sukses yang telah dibuat dalam penggunaan perangkat lunak bebas, untuk membantu pembaca mengambil gambaran yang jelas tentang perangkat lunak pada umumnya dan Linux pada khususnya, dan mampu mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan semua dimensi yang berbeda.

Perangkat lunak bebas adalah perangkat lunak untuk melayani rakyat dan untuk komputer manajemen yang dikembangkan dengan cara-cara baru dengan puluhan ribu pengembang profesional dan ratusan ribu petugas berkualitas, notaris dan jutaan pengguna di seluruh dunia. Keunggulan dari perangkat lunak bebas adalah bisa digunakan oleh semua orang dan bisa mendapatkan distribusi aset dan akses ke perangkat lunak atau yang dikenal dengan kode sumber tanpa perlu kembali ke para pengembang perangkat lunak atau membayar biaya lisensi. Perangkat lunak bebas datang dengan filosofi dan etika yang tinggi, tujuannga adalah memberikan manfaat dan melawan monopoli.

Serupa dengan perangkat lunak bebas adalah apa yang dikenal sebagai perangkat lunak open source, dengan perbedaan dalam definisi, hanya saja definisi kedua tidak menjamin empat kebebasan dasar (yang akan disebutkan nanti). Oleh karena itu, semua perangkat lunak adalah perangkat lunak bebas dan open source, begitu juga sebaliknya. Keduanya sering digabungkan menjadi Free and Open Source Software (FOSS)‎ atau kadang-kadang Free /Libre and Open Source Software (FLOSS). Dan sistem operasi GNU / Linux sebagai mahkota dalam perangkat lunak bebas. Dari sini kemudian sering disebut dengan sistem Linux.[1]

Perangkat lunak bebas mudah diterima dan menjadi software yang karena sifat-sifatnya. Yaitu     spesifikasi dan kemampuan yang kaya, keamanan dan stabilitas sangat tinggi, mendukung semua jenis gigi, mampu berurusan dengan semua sistem operasi yang dikenal, mengadopsi standar terbuka dan diperdagangkan secara global, dengan tidak ada pembatasan dalam meng-copy atau memodifikasi.

Lawan dari perangkat lunak bebas, adalah perangkat lunak yang berpemilik dan tertutup, yang memungkinkan bagi si empunya memiliki hak untuk reproduksi dan distribusi hanya setelah  membayar biaya lisensi untuk setiap salinan tambahan yang diinstal. Tapi banyak dari mereka akan menuntut biaya lisensi untuk setiap pengguna perangkat lunak. Jadi bayangkan! Berapa banyak biaya yang diperlukan untuk membatasi jumlah salinan dari semua perangkat lunak tertutup, jumlah pengguna dan kemudian biaya lisensi. Di samping itu semua, kita akan mendapati bahwa inti dari perangkat ini adalah kerahasiaan dan selanjutnya mencegah orang lain dari akses ke tingkat yang paling kompleks.

Sejarah Perangkat Lunak (Open Source)

Semangat berbagi sudah menjadi hal yang lazim di antara para pengembang perangkat lunak sampai akhir tujuh puluhan abad terakhir, pertukaran source code terealisasi untuk saling memberi manfaat. Namun, ada beberapa yang sengaja untuk menutup perangkat lunak mereka (close source) dan mengurangi akses kebebasan pengguna. Pada saat itu Richard Stallman, ketua laboratorium komputer Massachusetts Institute of Technology, MIT, memperbaiki dan memodifikasi source code sesuai dengan kebutuhan laboratorium. Sampai ia menemukan permasalahan yang tidak bisa dia perbaiki meskipun dia mampu, dan hal itu disebabkan produsen melarang pengguna untuk mengakses sampai pada ‘jeroan’ perangkatnya.

Dengan berkembangnya fenomena tersebut, Stallman dan beberapa pengembang lainnya mendirikan organisasi nirlaba yang disebut Free Software Foundation dan merancang General Public License yang terkenal dengan GNU. GNU adalah singkatan dari “GNU is Not Unix” yang juga nama sebuah binatang kerbau di Amerika Utara. Tujuan dari GNU adalah mengembangkan lingkungan dan sitem operasi yang setara dengan sistem Unix. Stallman dan para pengembang lainnya mulai mengembangkan alat dasar yang dibutuhkan untuk sistem mereka. Dan yang menjadi alat utamanya adalah compiler, yang menjadi unknown soldier dari gerakan perangkat lunak bebas.

Memasuki tahun sembilan puluhan dan Stallman telah selesai mengembangkan semua unsur-unsur GNU. Muncul seorang mahasiswa dari University of Helsinki bernama Linus Torvalds yang  mengembangkan kernel sistem operasi yang disebut Linux. Tujuan dari sistem ini agar kompatibel dengan kernel Unix. Linus memanfaatkan adanya World Wide Web, dan meminta orang dari mana saja untuk berkontribusi pada pengembangan kernel Linux. Linux dilisensikan di bawah GNU (General Public License), yang memberikan pengembang rasa aman bahwa partisipasi mereka tidak akan diaku-akui oleh orang lain dan sistem ini tidak tertutup. Partisipasi mulai muncul berupa motivasi untuk mengembangkan teknologi canggih, atau karya tulis dari universitas atau juga dari pekerjaan yang dibayar. Dan muncul berbagai komentar pada kontribusi arsitektur struktural dan  untuk pengembangan peralatan, sampai pada tambahan dan kemungkinan-kemungkinan baru, dalam hal dokumentasi, dan dalam menguji dan memastikan berfungsinya sistem dan sebagainya. Dan pada pertengahan sembilan puluhan terhitung lebih dari sepuluh ribu orang kontributor,  membuat perusahaan besar dengan kapasitas manusia yang sukarela untuk mengembangkan sistem Linux.

Baca juga:   Filosofi Open Source

Dengan adanya kernel GNU dan Linux, maka keberadaan sistem GNU / Linux telah menjadi nyata. Dan distribusi Linux mulai muncul, dan distribusi Linux adalah kumpulan sejumlah perangkat lunak bebas yang paling penting dan telah diuji yang memungkinkan pengguna untuk menginstal GNU / Linux dan menggunakan perangkat lunak dengan mudah. Distribusi Linux yang paling populer: Suse, Debian, Redhat dan Slackware.

Di akhir tahun sembilan puluhan GNU / Linux sudah semakin matang dan bisa meyakinkan perusahaan besar seperti  IBM dan HP (Hewlett-Packard)  untuk mengadopsi sistem ini dan berkontribusi di dalamnya.

Strategi Dimensial dari Perangkat Lunak Bebas

Pertama; Dimensi Filosofis dan Moral

Pengertian Kode

Kode adalah ide-ide yang terkandung dalam bentuk satu set langkah-langkah logis dan urutan tertentu, untuk memandu komputer bagaimana bertindak untuk menyelesaikan tugas atau tugas-tugas tertentu. Dengan demikian software tidak mewakili produk fisik yang nyata, tetapi produksi dari hasil pertukaran intelektual.

Filosofi Clouse Source

Seseorang tidak akan bisa menggunakan perangkat lunak tertutup (clouse source) sampai ia mampu membayar untuk penulis sejumlah uang yang memungkinkan dia untuk menggunakan kode atau digunakan di bawah ketentuan tertentu.Pengguna juga tidak bisa menyalin kode itu untuk orang lain, bahkan jika memang ia membutuhkan, padahal itu tidak memberatka sama sekali buat penulis. Pengguna tidak dapat melihat teks-teks kode sumber yang ditulis oleh kode tersebut sehingga mereka tidak akan mampu membuat perbaikan atau penambahan, meskipun ada manfaat untuk si penulis kode.

Dari sisi penulis kode, dengan syarat-yarat ketat yang ia buat ini telah membuat kerugian yang dihasilkan dari monopoli pemikiran dan pengetahuan. Dengan demikian, hal ini membawa kita kepada pandangan sempit yang bertujuan untuk meraup keuntungan materi secara cepat, berkongsi dengan hasil dan ide mereke adalah hal yang buruk, karena akan memungkinkan kita semua berbagi sepotong roti, sedangkan pandangan yang sempit mengharuskan seseorang mengambil sepotong roti semua tapi sendirian, tanpa bersama dengan orang lain.

Produksi Intelektual Adalah Warisan Manusia Secara Umum

Kebebasan yang dipromosikan oleh perangkat lunak bebas bukanlah barang baru, dan kita manusia telah mengerjakannya dalam banyak hal, misalnya, kita senang memberi resep masakan yang lezat, sampai ia menikmatinya dan kita juga senang ketika tahu orang itu memberikan resep untuk orang lain dan sangat menikmatinya.

Coba anda bayangkan jika ada seseorang yang datang dengan ide baru dan bermanfaat, lalu ia kenakan pada siapa saja yang ingin menggunakannya untuk membayar sejumlah uang, meskipun untuk kepentingan orang lain. Dan mencegah orang lain untuk menambah atau memodifikasi sesuai kebutuhan atau perbaikan yang dibutuhkan. Iden di sini meliputi produksi intelektual, baik tertulis dengan bahasa mesin, bahasa manusia atau adegan.

Dan berikut di bawah ini kami sampaikan sebab-sebab rusaknya monopoli pengetahuan  dan produk intelektual;

  1. Ide dan pengetahuan adalah warisan bersama manusia yang terlalu berharga untuk ditutup dan dimonopoli. Dalam sejarah perkembangan manusia, manusia dengan bebas berbagi ide-ide dan memberi dampak terbesar pada kehidupan kita. Bayangkan jika Gelinos, Ptolemy, Phithagoras, alkhawarizmi, Ibnu Sina, Newton atau Einstein melakukannya dan mencegah orang lain untuk mendapatkan ide-ide mereka sehingga penerima memberi mereka uang. Jika mereka lakukan, ilmu pengetahuan tidak akan berkembang dan umat manusia tidak akan sampai pada kesejahteraan seperti sekarang. Oleh karena itu, ide yang bermanfaat adalah cara terbaik untuk pengembangan yang nilainya lebih dari dua kali lipat nilai monopoli dan closing, yang akan menguntungkan semua orang, khususnya sang inovator. Hal penting yang juga perlu disadari bahwa pertukaran dan diseminasi ide-ide tidak seperti pertukaran dan penyebaran barang-barang material, karena produk pemikiran adalah non-material dan non-signifikan.
  2. Pencipta dari setiap ide baru, tidak akan berhasil tanpa mendapatkan sejumlah besar pengetahuan yang dia terima dari orang lain dan disumbangkan oleh jutaan orang sebelum dia tanpa ada monopoli dan closing pengetahuan. Monopoli dan diseminasi pengetahuan hanya akan menunda pengembangan dan membunuh kreativitas.
  3. Siapapun orangnya bisa sampai pada ide yang sama, lalu apakah ia punya hak untuk memiliki dan memonopoli sebuah ide sebagai yang pertama, dan melarang orang setelahnya untuk mengambil manfaat.
  4. Usaha dan uang yang keluar untuk mencapai sebuah ide atau pengembangan dapat diambil keuntungan finansialnya, sebagai sebuah penghargaan dan hadiah untuk inovasinya, atau proyek yang ia kembangkan, sebarkan atau ajarkan. Tanpa ada monopoli dan mencegah orang lain untuk mengeksploitas dan mempublikasikannya.
  5. Semua ini bukan berarti tidak menghormati dan meremehkan sang inovator.
  6. “Tapi kita tidak menghargai kerja keras dan inovasi mereka!” Ide ini sebagian besar salah; Inovator akan memperoleh keuntungan, baik secara fisik atau moral, seperti yang dijelaskan dalam poin sebelumnya.
Baca juga:   The Fiqh of Facebook & The Tafsir of Twitter

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dibangun filosofi dari perangkat lunak bebas; partisipasi dan kebebasan dalam penggunaan perangkat lunak dan distribusi, dan kebebasan dalam akses ke teks sumber (code) perangkat lunak ini yang kemudian diedit dan ditambahkan. Semua ini memiliki keuntungan dan kreatifitas yang jauh lebih besar daripada manfaat sementara melalui monopoli,  penutupan (closing) dan pencegahan .

Lisensi Software Gratis

Perangkat lunak  bebas dijamin dengan empat kebebasan sebagai berikut:

  1. Kebebasan untuk menggunakan perangkat lunak dalam bentuk atau tujuan apapun dan bagaimana, tanpa pembatasan pada sifat penggunaan atau pengguna.
  2. Kebebasan untuk mendistribusikan perangkat lunak dan diinstal pada perangkat lain, tanpa batasan atau kualifikasi.
  3. Kebebasan untuk mendapatkan kode atau teks sumber berikut perubahannya.
  4. Kebebasan untuk mendistribusikan kembali perangkat lunak hasil modifikasi untuk orang lain.

Ada banyak lisensi perangkat lunak bebas yang mengatur hak-hak kepemilikan dan distribusi ke perangkat lunak, yang paling terkenal adalah lisensi GNU – GPL, yang menyumbang tujuh puluh lima persen dari perangkat lunak bebas. Kelebihannya dari isensi lain adanya klausul perlindungan dari penutupan kembali yang memaksakan orang yang memperbaiki atau meredistribusi ulang untuk melakukannya di bawah lisensi itu sendiri.

Dan kebebasan di sini tidak mensyaratkan perangkat lunak itu gratis, bahkan cenderung keluar uang, terutama dalam hal kebutuhan untuk mendukung, pengembangan dan pelatihan.

Nilai Riil Dari Perangkat Lunak

Nilai sesungguhnya dari perangkat lunak tidak dalam biaya copy disk. Fakta ini juga disadari dalam perangkat lunak tertutup (clouse source), misalnya, nilai satu copy-an Windows XP Home Edition sebesar $ 200. Berapa nilainya seandainya Microsoft ditutup dengan alasan apapun: keputusan pemilik saham atau, seperti yang terjadi dengan energi raksasa Enron? Bisa dipastikan nilai harganya akan turun dan bisa menjadi nol setelah beberapa hari. Mengapa? Karena orang akan tahu besok-besok tidak akan ada lagi versi terbaru, tidak ada patch perbaikan untuk masalah keamanan dan kesalahan perangkat lunak. Dari sinilah muncul nilai dari perangkat lunak, nilai mereka ada ketika terus memberikan salinan dengan standar yang lebih tinggi dan terbaru serta pemecahan masalah, nilai tambah yang lain dari perangkat lunak bebas adalah tidak eksklusif untuk satu individu atau perusahaan, sehingga ancaman kehancuranya hampir tidak ada.

Kepemilikan Perangkat Lunak Bebas

Kontributor untuk pengembangan perangkat lunak bebas jumlahnya tak terbatas dari orang di seluruh dunia. Dan penggunaan perangkat lunak bebas atau aksesnya tidak memerlukan referensi mereka .. Oleh karena itu, tidak ada satu hukum atau moral, atau kepemilikan untuk perangkat lunak bebas.

Berikut ini contoh-contoh yang menunjukkan keberhasikan metode free and open source yang memberikan partisipasi dan manfaat yang jauh lebih besar daripada monopoli iptek.

  1. Alasan utama di balik penyebaran dan perkembangan Internet dan masuknya internet dalam semua aspek kehidupan kita adalah karena internet itu terbuka. Tidak ada protokol komunikasi dan format informasi yang tertutup,  tidak ada larangan untuk menggunakannya bahkan untuk mengembangkan dan menambahkan. Dan sekarang tidak ada perusahaan atau bahkan satu negara yang tidak memiliki Internet, Internet telah menjadi milik manusia. Jika ada perusahaan yang gagal untuk menyambung ke Internet, datang perusahaan lain untuk mengisi kekurangan ini, dan sebagainya. Ini adalah contoh kasus perangkat lunak bebas.
  2. Salah satu alasan di balik menyebarnya komputer pribadi IBM adalah karena IBM mempublikasikan struktur sistem – IBM PC ke dunia. Yang memungkinkan setiap orang membuat suku cadang dan sistem yang kompatibel, dan juga menciptakan pasar global besar untuk komputer pribadi. Jika kita melihat langkah teknis ini dengan pandangan yang sempit hanya mencari keuntungan secepatnya, maka IBM telah membuat kesalahan karena memberi kesempatan pesaingnya membuat apa yang mereka buat. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Apple dengan menutup bagian rincian konstruksi. Dan sekarang mari kita lihat, setelah dua puluh tahun IBM masih menjadi perusahaan pertama dalam pembuatan sistem komputer di dunia.

Kedua; Dimensi Sosial

Mendobrak Segala Hambatan Untuk Masuknya Manusia Ke Dalam Zaman Pengetahuan

Apa yang menghalangi orang-orang dan perusahaan di negara-negara dunia ketiga untuk membeli sistem operasi Windows dan perangkat lunak tertutup (clouse Source)adalah tingginya harga software ini, contohnya pengguna windows di Arab harus mengeluarkan seribu dolar untuk perangkat lunak bajakan dan sekitar 305 dolar untuk biaya peralatan.

Jika anda menggunakan perangkat lunak open source, hampir dipastikan ada perangkat lunak open source untuk setiap perangkat lunak clouse source, tanpa ada biaya lisensi, atau pelanggaran hukum, dan tidak perlu membajak. Biaya dari sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat clouse source naik rata-rata tiga kali biaya sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat open source, dengan memilih perangkat open source juga akan megurangi hambatan terhadap signifikasi adopsi masyarakat untuk sistem informasi, baik di segmen individu atau institusi. Penurunan harga juga memungkinkan masyarakat luas untuk mengakses dunia pengetahuan dan mengurangi buta huruf.

Baca juga:   Dunia Open Source dan Kecocokan dengan Islam

Ketiga; Dimensi Ekonomi

 Pengembangan Talenta Pribadi

 Dengan menggunakan perangkat lunak bebas, memungkinkan terjadinya pengembangan kapasitas lokal yang mampu menopang dan menulis perangkat lunak bebas; daripada mengandalkan sistem operasi closed source, dan dengan perlunya merujuk kode utama untuk mengubah, memperbaiki masalah, atau mengembangkan, kita dapat mengembangkan kemampuan lokal kita sampai bisa membuat sendiri, kita hanya perlu ide kreatif dari orang-orang muda kita untuk memahami perangkat lunak dan kemudian melakukan tugas yang dibutuhkan. Akan banyak orang yang tertarik untuk memahami pengetahuan ini, tidak terbatas pada perusahaan atau negara. Orang-orang yang  mampu membentuk sebuah kelompok profesional yang punya kompetensi untuk memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sampa jenis yang paling kompleks dari perangkat lunak dengan kualitas terbaik. Dengan demikian, kita akan mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi pemuda kita, sudah banyak pengangguran di negara kita.

Menciptakan Pasar Baru

 Penutupan kode sumber perangkat lunak ibaratnya seperti penjual mobil yang melarang orang lain membuka mesin mobilnya. Anda tidak dapat membawanya ke montir terdekat, mobil itu juga tidak bisa ditingkatkan kapasitas mesin atau diubah spesifikasinya, kecuali lewat pabrik pembuatnya. Dengan cara seperti ini pasar mobil dan mekanik akan runtuh. Beginilah, dengan penggunaan perangkat lunak bebas akan menciptakan pasar lokal dan regional baru tanpa ketergantungan pada perangkat lunak tertutup.

Mengatasi Selisih Biaya Produksi Antara Timur Dan Barat

Selisih biaya produksi antara Timur dan Barat sangat besar. Lewat penggunaan perangkat lunak bebas, kita dapat menjembatani kesenjangan antara Timur dan Barat. Sehingga uang akan pergi ke tangan dan institusi lokal, bukan asing; untuk mengembalikan nilai perdagangan komersial kita, yang terpuruk dan tidak merata dan hanya memperkaya orang-orang Barat saja.

Menghindari Duplikasi Usaha

Filosofi dan metode kerja dari perangkat lunak bebas memberi kesempatan unik untuk menghindari duplikasi usaha dalam perangkat lunak tertentu, dan fokus hanya pada pengembangan perangkat lunak yang matang dan maju. Ambil contoh sistem mail pengarsipan, yang paling dibutuhkan di departemen pemerintah dan lembaga swasta, jika saja ada inisiatif pertama untuk memperkenalkan perangkat terbuka, akan membuka pintu kedua untuk pengembangan produk dan penambahkan fitur baru dan kemudian muncul pengembangan yang ketiga, keempat dan seterusnya.

Keempat; Dimensi Pendidikan

Kosakata penggunaan komputer adalah sama pada semua sistem operasi modern dalam semua lingkungan operasi, yang mencakup desktop, file, folder, menu, keyboard, mouse. Ada sebuah produktivitas perangkat lunak dan perangkat lunak yang meliputi Internet, produksi desktop, daftar jadwal, melihat, edit teks, kreatif, ilmiah. Kosa kata ini telah menjadi standar dan tersedia pada kebanyakan sistem operasi termasuk Linux, Windows dan Apple.

Oleh karena itu, beban rehabilitasi hanya sedikit atau tidak ada di mana rata-rata pengguna memakai metode dan data yang sama. Contoh terdekat dari hal ini adalah belajar mengendarai kendaraan, cukup anda belajar dan mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) dengan menggunakan jenis mobil tertentu yang kecil, untuk bisa mengambil alih mengendarai jenis lain yang lebih besar.

Kelima; Dimensi Politik, Nasional dan Keamanan

Sebab-sebab yang melatarbelakangi adopsi Linux oleh kebanyakan institusi dan individu dan bangsa untuk keamanan, politik, hukum, dan nasional adalah sebagai berikut:

  1. Dari sisi Politik: Bebasnya perusahaan-perusahaan besar dan juga negara  untuk membayar lisensi yang merupakan beban finansial, hukum dan memaksakan suatu bentuk ketergantungan.
  2. Dari sisi Nasional: Negara-negara yang memberikan kontribusi personel untuk pengembangan sistem ini dan negara yang menyatakan ingin memiliki industri perangkat lunak dan teknologi informasi. Akan segera mencapai tujuan ini.
  3. Dari sisi Keamanan: ketersediaan perangkat lunak memungkinkan perusahaan dan negara untuk memastikan mereka bebas dari kelemahan keamanan yang disengaja atau tidak disengaja yang dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan saingan atau negara yang bermusuhan mendapatkan informasi rahasia.

Keenam: Dimensi Kepemimpinan

Barat telah menjadi pelopor sejati dalam bidang ilmu pengetahuan dan inovasi. Kita mengetahui bahwa teknologi yang berbeda di Barat menemukan pengakuan luas dan menyebar secara signifikan sebelum negara-negara dunia ketiga mendengar dan mulai mengadopsi.

Perangkat lunak bebas datang untuk mengakhiri kesenjangan ini dan memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan teknologi terbaru dan perangkat lunak. Dan siapa saja yang berpegang pada perangkat lunak bebas adalah pelopor sesungguhnya bagi orang lain, baik di Timur atau Barat.

Hal inilah yang memungkinkan perusahaan China seperti Redflag Linux untuk menjadi salah satu pengembang terbesar dan pemasok sistem informasi di Cina, dan Hancom yang menerima kontrak dengan pemerintah besar dan telah mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan Taiwan dan Asia Tenggara.

…..

Sekian.


[1]Meskipun nama linux lebih dikenal dari yang lain, tetap ada perangkat lunak bebas lainnya yang tidak kurang pentingnya dengan Linux yaitu Free BSD.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *