Selayang Pandang Sejarah Mazhab Syafi’i

Sejarah Mazhab Syafi’i

Sejarah madzhab Syafi’i tersusun secara singkat ke dalam 3 fase, sebagai berikut:

Fase Awal: At-Ta’sis (Pembentukan pondasi/ asas madzhab)

Fase Ta’siis berakhir dengan wafatnya Imam Syafi’i r.a. Beliau meninggalkan untuk kita beberapa kitab, diantaranya adalah kitab ((al- Umm)).

Fase Kedua: An- Naql (Pemindahan/ Penyebaran madzhab)

Dalam fase ini, para murid dan sahabat imam Syafi’i berperan dalam menyebarkan mazhab beliau. Diantara kitab- kitab murid dan sahabat imam Syafi’i yang terkenal adalah kitab al- Mukhtasar al-Imam al-Muzani.

Fase Ketiga: At- Tadwin (Pembukuan/ Penulisan madzhab)

Selain pembukuan pada cabang- cabang madzhab Syafi’i, juga dilakukan peluasan pembahasan dalam bentuk masalah- masalahnya, yang tergambarkan dengan munculnya 2 metode.

Pertama: Metode Ulama Iraq

Metode ini dipimpin oleh Syeikh Abu Hamid al- Isfiraaini. Diantara pengikut beliau adalah al- Mawardi, Abu Thayyib at- Thabari,al- Bandaniji, al- Mahamili, Sulaim ar- Rozi, dll.

Kedua : Metode Ulama Khurasan

Metode ini dipelopori oleh al- Qaffal ash- Shagiir abu Bakr al-Marwazi. diantara ulama yang mengikutinya adalah Abu Muhammad al- Juwaini, al- Fuuraani, al- Qadli Husein, Abu ‘ali as- Sinji, al- Mas’udi, dll.

Imam Nawawi berkata dalam kitabnya (( Muqaddimah Majmu’ah)); Metode ulama Iraq dalam memindahkan naskah/ teks asli imam Syafi’i, kaidah-kaidah madzhabnya, dan beberapa segi penyampaian sahabat- sahabat beliau diyakini dan ditetapkan banyak diambil dari metode pemindahan Ulama Khurasan. karena metode pemindahan ulama Khurasan merupakan metode yang dikenal dengan penyaduran, pencabangan, dan penyusunannya yang sangat baik dan rapi.

Fase Keempat: At-Tahrir (Editing/ Penyeleksian)

Proses tahrir ini dijalankan oleh dua syeikh madzhab yaitu, imam ar- Rafi’i dan imam an- Nawawi dalam beberapa kitab mereka. Diantara kitab-kitab mereka yang terpenting adalah,
((al -Muharrar)), ((Syarh al- Kabir)) dan ((Syarh ash- Shogir)). Kedua kitab ini adalah kitab syarh atas kitab ((al- Wajiz)) karangan imam al- Ghazali. Ketiga kitab yang disebutkan diatas adalah karangan imam ar- Rafi’i.

Kitab ini ((Syarh al- Kabir)) adalah kitab ((al-‘Aziz Syarh al- Wajiz)). Karena keseganan, beberapa ulama menamainya ((Fath al- ‘Aziz)) yang dikenal dalam madzhab Syafi’i sebagai kitab ((as- Syarh)).

Adapun kitab ((al- Minhaaj)), ((al-Majmu’ Syarh al- Muhadzzab asy- Syairazi)) dan (ar- Raudlah ath- Thaalibin)) adalah milik imam an- Nawawi. Kedua imam tersebut memilah masalah-masalah dalam madzab Syafi’i beserta dalil- dalilnya (argumentasi:indo), menentukan riwayat- riwayat dan qaul- qaul (pendapat: indo) yang paling diutamakan dalam madzhab Syafi’i.

Fase Kelima: Al-Istiqrar (Pengukuhan/ Penetapan madzhab)

Fase ini tergambarkan dengan kesungguhan dua Faqiih yang agung yaitu, Ibnu Hajar al- Haitami dengan kitabnya ((Tuhfah al- Muhtaj bi syarh al- Minhaj))dan Syams ar- Ramli dengan kitabnya ((Nihayah al- Muhtaj ila Syarh al- Minhaj)).

Dua faaqih ini menetapkan sejumlah qaul dan riwayat madzhab imam Syafi’i yang tidak diulas sebelumnya oleh kedua syeikh sebelum mereka (imam ar-Rafi’i dan imam an- Nawawi). Di samping itu, mereka juga meneliti cabang- cabang dari madzhab Syafi’i dan mengikutsertakan beberapa masalah dalam berbagai macam bab dalam ilmu Fiqih.

Ketika pengukuhan atas madzhab Syafi’i telah disempurnakan oleh imam an- Nawawi dan imam ar- Rafi’i. Ketika beberapa pembahasan yang tersisa telah ditetapkan oleh imam Ibnu Hajar dan imam ar- Romli. maka, Ulama Mutaakhirin sepakat menggunakan kitab- kitab ulama Syafi’i dalam berfatwa.

Adapun qaul yang disepakati oleh Syeikhooni yakni imam an-nawawi dan imam ar- Rafi’i disebut dengan qaul mu’tamad (qaul yang paling diutamakan untuk digunakan dalam berfatwa). Jika ditemukan adanya perselisihan antara kedua ulama tersebut, maka qaul imam an- Nawawi yang lebih diutamakan. Diperbolehkan berfatwa dengan qaul dari kedua imam tersebut.

Berikut ini adalah urutan kitab- kitab imam an- Nawawi yang diutamakan; ((at- Tahqiq)), ((al- Majmu’)), ((at- Tanqiih)), kemudian ((ar- Raudlah)), ((al- Minhaj)), ((Fataawi an Nawawi)), lalu ((Syarh Muslim)), ((Tashhih at- Tanbiih)) dan ((Nukat imam an- Nawawi)).

Adapun masalah- masalah yang disepakati oleh imam Ibnu Hajar dan imam ar- Ramli yang tidak dibahas oleh ulama sebelum mereka disebut dengan Qaul al- Mu’tamad juga. Ketika ditemukan perbedaan pendapat antara 2 imam tersebut, ulama Hijaz dan Hadramaut cenderung mengutamakan qaul imam ibnu Hajar, sedangkan ulama Syam dan mesir lebih mengutamakan qaul imam ar- Ramli.

Ulama Hijaz dan Hadramaut lebih mengutamakan qaul ibu Hajar dikarenakan beberapa sebab diantaranya adalah karena kuatnya daya panca indra beliau dan kecepatan beliau dalam memahami suatu hadist sebagaimana hadist tersebut diambil dari kitab sumbernya.

Berikut ini adalah kitab- kitab imam Ibnu Hajar yang diutamakan; ((at- Tuhfah)), ((Fath al- Jawad)), ((al- Imdaad)), kemudian ((al- Minhaj al- Qawim)), ((Syarh al- ‘Ubab)) dan ((Fataawi Ibnu Hajar)).

Diperbolehkan mengamalkan dan berfatwa dengan qaul ulama yang memiliki banyak karangan yang sering dikutip sebagai fatwa. Kecuali sejumlah kitab yang telah disepakati atas adanya kesalahan, kelupaan, atau kelemahan di dalamnya. Hal tersebut tidak akan diketahui kecuali oleh seseorang yang telah mempelajari kitab- kitab tersebut dari beberapa guru mereka.

Kitab- Kitab Terpenting dalam Madzhab Syafi’i

Imam Syafi’i telah mengarang beberapa kitab dalam ilmu Fiqih, diantaranya adalah: ((al- Umm)) dan ((al- Imla’)). Kemudian, imam Buwaithi dan imam al- Muzaani menyusun mukhtashar dari dua kitab imam Syafi’i tersebut.

Imam Haramain mensyarahi kitab ((Mukhtashar al- Muzani)) dengan kitabnya ((Nihayah al- Mathlab Fi Diraayah al- Madzhab)).

Kemudian, imam al- Ghazali meringkas kitab ((Nihayah al- Mathlab)) dalam kitabnya ((al- Basiith)) yang diringkas lagi oleh beliau dalam kitabnya ((al- Wasiith)). Lalu beliau meringkas ((al- Wasiith)) dalam kitabnya ((al- Wajiiz)).

Imam al- Ghazali juga meringkas kitab ((Mukhtashar Mukhtashar al- Muzanii)) karangan Abi Muhammad al-Juwaini dalam kitabnya ((al- Khulaashah)). Perlu kita ketahui, bahwa kitab ((al- Khulaashah)) bukanlah mukhtashaar dari kitab ((al- Wajiiz)) sebagaimana dugaan banyak Thaalibul Ilm.

Imam Rafi’i meringkas kitab ((al-Wajiiz)) karangan imam al- Ghazali dalam kitabnya ((al- Muharrar)). Kemudian kitab ((al- Muharrar)) karangan imam Rafi’i tersebut diringkas oleh imam an- Nawawi ke dalam kitabnya ((Minhaaj ath- Thalibin)).

Lalu Syeikh Zakaria meringkas kitab ((Minhaaj an- Nawawi)) ke dalam kitabnya ((Minhaj ath- Thullab)) yang kemudian diringkas lagi oleh Syeikh al- Jauhari ke dalam kitabnya yang berjudul ((Nahj ath- Thaalib)).

Kitab- kitab dalam ilmu Fiqih terbagi menjadi 4 macam yaitu, Mutuun, Syuruuh, Hawaasyi, Fataawa, dll. Berikut ini adalah kitab- kitab terpenting dalam madzhab Syafi’i yang banyak digunakan dalam Halaqah Ilm saat ini:

Matan

Kitab- kitab Matan dalam madzhab Syafi’i (yang tersusun sesuai dengan Talaqqi .Proses penyampaian dan penerimaannya.). Diantaranya adalah:

  1. ar- Risalah al- Jaami’ah karangan al- ‘Allamah as- sayyid Ahmad bin Zain al- Habsyi.
  2. Safiinah an-Najjah karangan Syeikh Saalim bin Sumair al- Hadlrami,.
  3. Mukhtasharaani yakni dua kitab mukhtashar yaitu; Mukhtashar Kabiir yang berjudul ((al- Muqaddimah al- Hadlramiyyah)) dan Mukhtashar Shagiir. Dua kitab mukhtashar tersebut adalah karangan Syeikh al- ‘Allamah ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Ba Fadlal.
  4. Yaaqut an- Nafiis karangan al- ‘Allaamah as- Sayyid Ahmad bin ‘Umar asy- Syaatiri.
  5. Matn al- Ghaayah wa at- Taqrib karangan Abi Syujaa’ al- Ashfihaani.
  6. Mandhuumah Shafwaah az- Zubad karangan imam Syihaabuddin Ahmad bin Raslaan.
  7. ‘Umdat as- Saliik karangan imam Ibnu Naqiib.
  8. at- Tanbiih & al- Muhadzdzab karangan imam asy- Syairazi.
  9. Minhaaj ath- Thaalibin & ar- Raudlah karangan imam an- Nawawi.
  10. al- Irsyaad karangan Ibnu Muqrii.

Syarah

Kitab- kitab Syarah dalam madzhab Syafi’i. Diantaranya adalah:

  1. Nail ar- Rajaa’ bi Syarhi Safiinah an- Najaa karangan Sayyid Ahmad bin ‘Umar asy- Syaatiri.
  2. Busyra al- Kariim Syarah dari kitab ((al- Muqaddimah al- Hadlramiyyah)) karangan Sa’iid bin Muhammad Ba ‘Asyin.
  3. Syarh Ibnu Qasim al- Ghazzi Syarah atas kitab ((Matan Abi Syujaa’)).
  4. al- Iqnaa’ Syarah dari kitab ((Matan Abi Syujaa’)) karangan al- Khotiib asy- Syarbini.
  5. Fath al- ‘Allam bi Syarhi Mursyid al- Anam karangan al- ‘Allaamah al- Jurdaani.
  6. Syarh Syeikh al- Islam Zakaria atas kitabnya ((al- Minhaj)) yang terkenal dengan nama lain ((Fath al- Wahaab)).
  7. Fath al- Mu’iin bi Syarhi Qurrat al- ‘Aini karangan al- ‘Allamah Zain ad- Diin bin Abdul Aziz al- Maliibari.
  8. Kitab- kitab yang mensyarahi kitab ((al- Minhaj)) karangan imam an- Nawawi. Diantaranya adalah; a. ((Syarh al- Mahalli)) yang berjudul ((Kanzu ar- Raghibiin)). b. ((Syarh al- Khatib asy- Syarbiini)) yang berjudul ((Mughni al- Muhtaj)). c. ((Syarh Syams ar- Ramli)) yang berjudul ((Nihayah al- Muhtaaj)). d. ((Syarh asy- Syeikh Ibnu Hajar)) yang berjudul ((Tuhfah al- Muhtaaj)).

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *