Awal kuliah Magister, SPs UIN Jakarta sering mengundang pembicara dari luar untuk memberikan kuliah umum atau pembekalan tentang penelitian Tesis atau Disertasi. Di antara pembicara yang pernah hadir adalah James Arvanitakis dari Western Sydney University yang mengisi tema kiat sukses PhD. Disini saya mendapatkan beberapa brosur WSU yang saya tempel di tempat tidur kontrakan sebagai penyemangat. Saya bilang ke istri, siapa tahu nanti bisa nerusin S3 disana.
Awal semester 2 di SPs UIN Jakarta, saya mendapatkan informasi di sosial media tentang Monash Doctoral Day di hotel Fairmont Jakarta. Kalau tidak salah, saya dapat info dari IG dan langsung buka link-nya, dan daftar via Eventbrite. Setelah daftar nanti masuk ke email kita file registrasi yang harus dibawa ketika acara.
Kali pertama saya mengikuti pameran pendidikan dari luar negeri. Saya lebih banyak lihat-lihat dan sempat ngobrol dengan teman sebelah yang datang dari Jogja bahkan sempat tukaran nomor HP, pikir saya siapa tahu nanti berguna. Di acara ini, makanan disajikan layaknya di hotel dengan bermacam-macam hidangan pembuka dan penutup, waktu itu saha hanya makan sedikit dan makanan pembuka.
Saya tidak ikut semua acara sampai selesai karena saya belum salat Ashar dan memilih pulang cepat agar bisa salat di luar hotel, meskipun sebentar setidaknya jadi tahu aura di acara seperti ini. Pulang dari MDD saya mendapatkan kenangan yang terus saya pakai sampai sekarang yaitu flashdisk 8 GB bertuliskan Monash University, di dalamnya ada file keterangan jurusan dan program di Monash.
Beberapa catatan dan foto kegiatan MDD sebagian di twitter. Sila baca utas berikut.
Perjalanan kereta menuju acara Monash Doctoral Information Day (MDID) di Fairmont Jl Asia Afrika. pic.twitter.com/5xnEHmxe59
— Jumal Ahmad (@JumalAhmad) September 9, 2018
Ketika membuat proposal penelitian Tesis di semester 3, saya mencari referensi kajian Pendidikan Islam tentang reflective practice. Saya terinspirasi dari buku Teach, Reflect and Learn dan buku …dari Pete Hall dan Alisa Simeral yang mengkaji refleksi guru dan murid.
One of my studies uses the continuum of Self Reflection from Pete Hall and I would like to ask your opinion about this continuum in Islamic education.
— Jumal Ahmad (@JumalAhmad) July 19, 2018
Cc: @WarwickIESS @WabashTeaches pic.twitter.com/SQUnS2SfUJ
Ternyata tema ini belum banyak dikaji orang. Satu-satunya peneliti pendidikan Islam yang konsen pada tema ini adalah Dr. Abdullah Sahin dari Warwick University, UK dalam bukunya; New Direction in Islamic Education: Pedagogy and Identity Formation. Saya bisa membaca beberapa bagian buku ini di Google Book dan karena sangat tertarik saya memberanikan diri mengirimkan email bahwa saya tertarik dengan buku dan jurnal beliau dalam lingkup pendidikan Islam dan izin menjadikannya sebagai referensi penelitian.
Dr. Sahin menyambut baik email saya dan memberihu untuk fokus membaca bab 7 dan 8 buku New Direction yang sesuai tema penelitian saya. Saking baiknya beliau, ketika beliau ke Jakarta guna mwnghadiri pertemuan para ahli kurikulum, beliau meminta saya datang ke hotel … dan memberikan naskah cetak buku New Direction.
Pertemuan saya dengan tulisan dan buku Abdullah Sahin membuat keinginan saya berubah dari meneruskan studi S3 di Australia menjadi ke Inggris. Sejak akhir tahun 2018 saya mulai mengikuti pameran Study UK dari Ibec dan British Council Indonesia.
Salah satu tulisan Dr. Sahin di Twitter beliau @WarwickIESS yang membuat hati berbunga-bunga.🙂
We urgently need fresh thinking and insights in Islamic education from young talents like you. You have the key ingredients for sucess: insprition and motivation. You will make a good contribution to the field. I look forward to working with you inshaAllah.
— Warwick Islamic Education Summer Schools (@WarwickIESS) August 22, 2018
Intinya sih, dimana saja nanti adalab yang terbaik dari Allah Swt. Saya menyadari diri sebagai orang desa yang tinggal di pucuk gunug Sumbing, pendidikan adalah jalan utama saya untuk bisa merubah nasib saya dan keluarga. Saya berharap, pendidikan membuat orang tua saya bangga.
***