Allah bersama Orang yang Susah

Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk saling kasih mengasihi Dan sayang menyayangi. Dan menjadikan kasih sayang in sebagai tuntutan Iman dan salah satu jalan yang menyebabkan pelakunya masuk ke dalam Surga Allah SWT ketika Dia menganugerahkan mereka dengan catatan amal baik dengan tangan sebelah kanan.

Allah SWT berfirman, “Dan dia (tidak pula) termasuk orang orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.” (Qs. Al-Balad: 17-18)

Di antara bentuk Rahmat adalah membantu orang yang kesusahan. Membantu meringankan kesusahan dari mereka yang mengalami kesusahan adalah hal yang diperintahkan oleh Islam. Hal itu adalah gambaran kasih sayang dan gambaran adanya Rahmat yang sangat terpuji bagi orang yang melakukannya.

Allah akan mengganjar orang yang memiliki Rahmat seperti itu dengan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Orang yang berbelas kasih akan dikasihi dan orang yang memiliki rasa Rahmat akan dirahmati oleh Allah.

Mari menyimak dan menghayati Hadits qudsi berikut ini yang menunjukkan bahwa Allah Bersama orang yang susah.

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam, Allah Ta’ala berfirman di hari Kiamat:

« يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي . قَالَ : يَارَبِّ ،كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ ؟ فَيَقُولُ : أَمَاعَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ ، وَلَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ ؟ وَيَقُولُ : يَا ابْنَ آدَمَ ، اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي . فَيَقُولُ : كَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ ؟ فَيَقُولُ : أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا اسْتَطْعَمَكَ فَلَمْ تُطْعِمْهُ ، أَمَاعَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي ؟ وَيَقُولُ : يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي . فَيَقُولُ : أَيْ رَبِّ ، وَكَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ ؟ فَيَقُولُ : أَمَاعَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلانًا اسْتَسْقَاكَ فَلَمْ تَسْقِهِ ، وَلَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي ؟ » .

Hai anak Adam, Aku telah sakit, tetapi engkau tidak menjenguk-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana cara saya menjenguk-Mu, sedangkan Engkau Tuhan penguasa alam semesta? Allah menjawab: Apakah engkau tidak mengetahui bahwa seorang hamba-Ku bernama Fulan sedang sakit tetapi engkau tidak mau menjenguknya. Sekiranya engkau mau menjenguknya, pasti engkau dapati Aku di sisinya.

Wahai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi engkau tidak mau memberikan makan kepada-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caranya saya memberi makan kepada-Mu, sedang Engkau Tuhan penguasa alam semesta? Allah berfirman: Ketahuilah, apakah engkau tidak peduli adanya seorang hamba-Ku, si Fulan, telah datang meminta makan kepadamu, tetapi engkau tidak memberinya makan. Ketahuilah, sekiranya engkau mau memberinya makan, pasti engkau akan menemukan balasannya di sisi-Ku.

Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi engkau tidak mau memberi-Ku minum. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caranya aku memberi-Mu minum, padahal Engkau Tuhan penguasa semesta alam? Allah berfirman: hamba-Ku, si Fulan, minta minum kepadamu tetapi engkau tidak mau memberinya minum. Ketahuilah, sekiranya engkau memberinya minum, pasti engkau akan menemui balasannya di sisi-Ku. [HR. Muslim]

Hadits ini mengungkapkan dialog antara Allah dengan hamba-Nya menggunakan kata-kata kiasan. Sebab Allah Maha Suci dari kekurangan dan kelemahan yang biasa menjadi sifat yang melekat pada makhluk.

Lapar, haus dan sakit adalah kelemahan yang melekat pada makhluk dan hal-hal tersebut sama sekali jauh dari sifat-sifat Allah Swt. Maksud dari kata kiasan yang digunakan oleh Rasulullah Saw dalam hadits ini, dalam ilmu balaghah disebut dengan tasybih baligh. Artinya, ungkapan yang sangat mendalam untuk menggambarkan suatu kondisi sehingga pendengarnya ikut larut dalam kesedihan atau kegembiraan, simpati atau antipati terhadap keadaan yang digambarkan oleh pembicara.

Menggunakan ungkapan dengan bahasa kiasan seperti yang diutarakan oleh Rasulullah Saw pada hadits di atas, dimaksudkan untuk mengetuk hati manusia yang paling halus, paling sensitif agar bersungguh-sungguh memperhatikan nasib orang lain yang sedang mengalami penderitaan dan berjuang sepenuh hati untuk menyelamatkan si penderita.

Keselamatan orang lain dikaitkan dengan bantuan yang kita berikan kepadanya membuktikan, bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menyelamatkan orang lain dari ancaman kemusnahan atau penderitaan. Sehingga manusia selamat dan hidup sejahtera, aman dan tenteram di dunia ini.

Oleh karena itu, untuk mendorong hati manusia menaruh rasa belas kasih kepada sesamanya, peduli terhadap sesama, Allah gambarkan orang-orang yang sedang sakit atau menderita kehausan dan kelaparan sebagai kondisi yang dialami oleh Allah sendiri.

Dengan demikian orang-orang yang beriman dimotivasi, ditumbuhkan semangatnya agar peduli dan bermurah hati membantu orang yang lapar atau kehausan atau orang yang sedang sakit dengan menjenguknya. Orang-orang yang berbuat kebaikan semacam ini Allah janjikan keselamatan dan pahala di akhirat dengan balasan tidak terhingga.

***

Buka lemari Anda dan lihat betapa banyaknya pakaian layak pakai kita, namun tak terpakai.

Dan itu bisa dimanfaafkan orang lain terutama saudara kita di pedalaman yang masih jauh dari akses mendapatkan pakaian yang layak.

Dalam rangka kegiatan dakwah di pedalaman Mentawai, kami menerima sumbangan pakaian bekas layak pakai untuk disalurkan kepada masyarakat di sana.

Mari berdayakan pakaian bekas anda agar bermanfaat bagi orang lain yang lebih membutuhkan.

Jadikan apa yang kita miliki sebagai sarana ibadah, semoga menjadi amal yang dapat membawa kita ke surga.

Kami harapkan sumbangan sudah disortir berdasarkan jenis kelamin dan usia ( pria/wanita dewasa dan anak2 ) dan sudah dikemas rapi di dalam kardus.

Allah bersama orang yang susah, mereka adalah Ujian bagi kita, apakah kita mau menolong mereka atau malah acuh tak acuh. Simak video berikut.

Pengiriman langsung ke:

Kediaman Ustadz Arifin Jayadiningrat

Jl. Moch Kahfi II gang Rawa Cupang no. 30 RT 01 RW 04 Ciganjur Jakarta Selatan 12630

Bisa dikirimkan melalui semua ekspedisi (JNE, J&T, POS, TIKI, KARGO, dll).

Alamat di Google Map: https://goo.gl/maps/XzNkoLLNMTA2

Konfirmasi donasi pakaian layak pakai silahkan menghubungi :

  • Tomy S : +62812 8315 4996
  • Jumal A : +6285719647457

Batas waktu pengiriman : Awal November 2017

MOHON BANTU DISEBAR, PAHALA JUGA UNTUK ANDA!

“Barangsiapa yg menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yg menunjukkannya) akan mendapat Pahala seperti orang yg melakukannya.” (HR. Muslim 3509)

Foto kegiatan pengiriman Pakaian bulan Mei 2017.

Share your love
Jumal Ahmad
Jumal Ahmad

Jumal Ahmad Ibnu Hanbal menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Pendidikan Agama Islam dan Magister Pengkajian Islam di SPS UIN Jakarta. Aktif di lembaga Islamic Character Development dan Aksi Peduli Bangsa.

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *